ASK
ME

REGISTER
NOW

Unika Atma Jaya Rangkul Pemangku Kepentingan Eksternal dalam Membangun Green Campus



Jakarta, 16 Juni 2023 - Tiga Perguran Tinggi Indonesia, yakni Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya dan Universitas Trisakti mengadakan Exploration Study and Stakeholder Mapping sebagai tindak lanjut proyek Konsorsium Uni Eropa Erasmus+ ECoGREEN.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu (14/06) dan Jumat (16/06) yang bertempat di Gedung Karol Wojtyla lt. 7, Kampus I Semanggi tersebut bertujuan untuk mendukung transformasi kurikulum keberlanjutan perguruan tinggi dan kewirausahaan yang lebih ramah lingkungan.

Kegiatan lintas disiplin ilmu dan universitas secara regional dengan mencakup Tri Dharma Internasional ini mendapatkan pendanaan dari Uni Eropa selama tiga tahun, terhitung dari tahun 2023 hingga awal tahun 2025.

Christiana Juliana, selaku koordinator dari Unika Atma Jaya, menyampaikan dalam sambutan pembukanya pada Rabu (14/06) bahwa exploration study dilakukan sebagai langkah awal untuk membangun program kewirausahaan hijau yang kemudian akan diimplementasikan di Perguruan Tinggi partner konsorsium.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapat informasi sejujur-jujurnya mengenai pelaksanaan kewirausahaan hijau di Kampus Unika Atma Jaya, yang mana pada saat proses pengembangannya nanti harus berdasarkan kondisi riil di lapangan universitas,” tambahnya.

Melalui dialog dengan pihak perwakilan Universitas Parahyangan selaku PIC Konsorsium ECoGREEN dan juga pihak perwakilan Unika Atma Jaya, diharapkan akan mendapatkan hasil yang berguna bagi program kewirausahaan hijau yang bisa diterapkan secara nasional maupun internasional.

Selanjutnya dilaksanakan juga Focus Group Discussion (FGD) pada hari Jumat (16/06) dalam rangka pembahasan stakeholder mapping dengan perwakilan dari Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, Asosiasi Profesi Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), NGO Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), Wildlife Works, alumni Unika Atma Jaya, serta beberapa rekan media di Indonesia.

Dalam FGD, diskusi dan sejumlah pertanyaan substansial dilontarkan kepada para pihak pemangku kepentingan eksternal mengenai pengertian dari kewirausahaan hijau serta program keberlanjutannya, dan upaya yang harus dilakukan agar program tersebut dapat benar-benar dimplementasikan. Melalui diskusi juga diangkat isu penting terkait keberlanjutan dengan mengedepankan peran masing-masing elemen masyarakat dalam mengatasi isu tersebut.

Unika Atma Jaya sebagai institusi pendidikan juga terus berupaya melakukan akselerasi program-program yang mendukung tujuan pembangunan keberlanjutan. Hal ini selaras dengan hasil FGD yang menyampaikan kesimpulan penting, yakni perlunya membangun kesadaran (awareness), image, dan kegiatan yang dapat mengintegrasi semua pihak dengan universitas sebagai jembatan. Hal itu  merupakan komponen yang penting agar akselerasi keberlanjutan dan kewirausahaan hijau Indonesia dapat tercapai.