Unika Atma Jaya, khususnya program studi Ilmu Komunikasi,
mengalami kehilangan yang sangat besar. Salah satu putra terbaiknya, Prof. Dr.
Aloisius Agus Nugroho pada hari Selasa, 2 April 2024 telah berpulang ke Hadirat
Allah yang Maha Kuasa. Beliau meninggal pada saat menjalankan tugas sebagai
pendidik. Pada saat mengajar di ruangan YB 206, beliau pingsan dan kemudian
menghembuskan nafas terakhirnya. Beliau meninggal ketika sedang menjalankan
pengabdiannya sebagai seorang pendidik di depan para mahasiwa yang dicintainya.
Seorang guru yang penuh dengan keteladanan dan dedikasi telah tiada,
meninggalkan jejak inspirasi berharga bagi mereka yang ditinggalkannya.
Berikut obituari Prof. Dr. Aloisius Agus Nugroho yang dimuat
di Kompas.com.
KOMPAS.com - Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya dengan
duka cita mendalam mengumumkan wafatnya Prof. Dr. Aloisius Agus Nugroho, Ketua
Dewan Guru Besar Universitas Atma Jaya (UAJ) dan Dosen Fakultas Ilmu
Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi UAJ, pada tanggal 2 April 2024, di usia
69 tahun. Prof. Aloi, sapaan akrabnya, merupakan sosok akademisi, peneliti, dan
pakar komunikasi yang inspiratif dan berdedikasi tinggi. Beliau adalah salah
satu tokoh penting dalam sejarah Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, di
mana beliau telah memberikan kontribusi tak ternilai dalam kemajuan pendidikan
di lingkungan UAJ. Pengabdian Prof. Aloi di Unika Atma Jaya pun dilakukan
hingga akhir hayatnya. Beliau menghembuskan nafas terakhir di kelas saat
mengajar, menunjukkan dedikasi dan kecintaannya yang luar biasa terhadap dunia
pendidikan. Kepergian Prof. Aloi meninggalkan duka mendalam tidak saja bagi
keluarga, kolega, dan civitas akademica Universitas Katolik Atma Jaya, namun
juga dunia pendidikan Indonesia. "Sosoknya yang disiplin, rendah hati, dan
selalu memberikan dorongan untuk orang lain berkembang dan maju.
Perhatiannya terhadap kemajuan pembelajaran dan mahasiswa
juga menjadi keteladanan bagi kita semua sebagai tenaga pendidik," ungkap
Rektor Unika Atma Jaya Prof. Yuda Turana kepada Kompas.com (3/4/2023). Prof.
Yuda menyampaikan, kontribusi Prof. Aloi selama 40 tahun di Atma Jaya menjadi
bukti nyata kepeduliannya untuk dunia pendidikan dan bangsa ini. Semangatnya
dalam mendidik menjadi panutan bagi kita semua. "Dan yang tidak
terlupakan, dorongan beliau untuk mendorong setiap insan agar maju dan terus
berkarya. Pribadi yg selalu berpikir positif untuk kemajuan Atma Jaya. Unika
Atma Jaya sangat kehilangan salah satu tokoh panutan dan pengabdian
tulus," tambahnya.
Kepala Prodi Ilmu Komunikasi UAJ, Prof. Dorien Kartikawangi
mengungkapkan, Prof. Alois adalah sosok cerdas dan penuh semangat dalam
berbagai kegiatan Tri Dharma, dengan caranya sendiri yang khas. Dia juga
menilai Prof. Aloi memiliki keberanian untuk selalu menyuarakan kebenaran dan
nilai etis di berbagai persoalan sosial politik. "Kontribusi beliau besar
sekali untuk UAJ, baik melalui peran struktural maupun akademis. Beliau secara
khusus mewarnai UAJ melalui pemikiran yang progresif, dan selalu mengingatkan
dosen muda untuk terus mengembangkan diri," tambah Prof. Dorien. Capaian
dan Kontribusi Akademik Ketua Dewan Guru Besar Universitas Atma Jaya Dosen
Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi UAJ Pengampu mata kuliah
Etika Bisnis, Etika Komunikasi, Etika Komunikasi Korporasi Etika Komunikasi
Pemasaran, Tata Kelola Korporat Tokoh penting dalam sejarah Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya Memberikan kontribusi tak ternilai dalam kemajuan
pendidikan di lingkungan UAJ Akademisi, peneliti, dan pakar komunikasi yang
inspiratif dan berdedikasi tinggi Sempat menjadi dosen di Sekolah Tinggi
Filsafat Driyarkara Jakarta Mengajar di Pascasarjana Ilmu Komunikasi
Universitas Indonesia Mengabdi di Unika Atma Jaya hingga akhir hayatnya Latar
Belakang Pendidikan S1 Sekolah Filsafat Driyarkara, Jakarta (1982) S2 di
Katholieke Universiteit Leuven, Belgia (1989) Doktor Filsafat Katholieke
Universiteit Leuven, Belgia (1991)
Publikasi Ilmiah dan Buku 2011, Ethical issues concerning
international labor migration: Indonesian cases 2021, Anno 2020 2021, Refleksi
30 Tahun Hidesi 2022, Hallyu Sebagai Kasus Komunikasi Pemasaran Dan Komunikasi
Korporasi Internasional Puisi-puisi yang koleksinya antara lain "Kepada
Aya Miura" (Magelang: Indonesia Tera, 2003), "Kuharap Kau Menemukan
Bulan" (Jakarta: Gramedia, 2020) Misa Requiem Prof. Dr. Aloisius Agus
Nugroho dilakukan pada Rabu, 3 April 2024 pukul 18.00 di Rumah Duka Carolus dan
Misa Tutup Peti serta Pelepasan pada Kamis, 4 April 2024 pukul 10.00 bertempat
di Hall KW Kampus Semanggi Unika Atma Jaya. Pemakaman Prof. Aloi akan
dilaksanakan di hari yang sama Kamis, 4 April 2024 di TPU Pondok Kelapa. Di
luar akademisi, Rektor UAJ Prof. Yuda menyebut Prof Aloi adalah seorang senior,
dan pendidik, yang sangat berdedikasi untuk kemajuan pendidikan dan kemampuan
mahasiswa. "Beliau mengabdikan diri seutuhnya secara khusus di Unika Atma
Jaya. Beberapa kali saya juga terlibat bersama dalam penugasan yang sama,
beliau selalu hadir tepat waktu, berpikir secara kritis, mendalam, dan
konstruktif," ungkap Prof. Yuda. Beliau juga selalu mendorong agar orang
lain entah itu sesama kolega atau mahasiswanya untuk maju dan berkembang.
Selamat Jalan Prof. Aloi... Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Obituari: Guru Besar Unika Atma Jaya Prof. Dr. Aloisius Agus
Nugroho", Klik untuk baca:
https://www.kompas.com/edu/read/2024/04/03/114323471/obituari-guru-besar-unika-atma-jaya-prof-dr-aloisius-agus-nugroho.
Berikut ini juga disampaikan, kesaksian dari ibu Juliana Murniati, Dekan
Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya tentang Prof. Dr. Aloysius Agus Nugroho:
Tuntas sudah perjalanan seorang Guru Besar yang sungguh
beriman
Pagi ini saya memasuki kampus dengan perasaan berbeda.
Biasanya papasan dengan Prof. Aloisius Agus Nugroho di depan mesin absensi, dan
bertukar sapa selamat pagi. Kebiasaan ini menjadi hilang sejak hari ini. Senin
1 April kemarin saya menemukan hal yang tidak biasanya pada Prof Agus. Beliau
jalan lebih tertatih ketika maju menerima komuni di Kapel St Albertus Magnus KW
13. Sempat beliau mempersilakan saya yang berdiri di belakangnya untuk maju
dulu. Barangkali merasa tidak enak karena telah mengganggu kelancaran
penerimaan komuni.
Mesin absensi dan kapel adalah dua tempat paling mudah untuk
menemukan Prof Agus. Lokasi ini sekaligus menunjukkan konsistensi Prof Agus
dalam panggilannya sebagai akademisi dan sebagai anak Allah. Kesetiaannya pada
karir dosen ini diperlihatkan hingga tarikan nafas terakhir dalam hidupnya.
Kemarin pagi, ketika mendengar Prof Agus pingsan (sempat terdengar Stefani
Haning yang pingsan), saya bergegas menuju YB 206 bersama beberapa teman
sekretariat. Di ruang kuliah ini, beliau terbaring di bawah papan tulis dengan
sangat tenang, bak orang tidur pulas, di tengah-tengah upaya dokter klinik Atma
Jaya yang membantu pernafasannya. Mahasiswa yang berada di luar kelas bercerita
bahwa Prof Agus memulai perkuliahan dan bicara dengan lancar, sampai tiba-tiba
tampak kesulitan bernafas, dan melorot ke bawah. Mahasiswa sigap memapa beliau,
sehingga kepala tidak sempat terbentur ubin. Prof Agus telah menunaikan
tugasnya dengan paripurna.
Dalam refleksi iman, saya merasa kepulangan Prof Agus
kembali ke rumah Bapa sesuatu yang begitu indah: pergi dengan tenang, dan tanpa
rasa sakit. Saya ingat akan janji St Margareta Maria Alacoque; bahwa mereka
yang 9 bulan berturut turut menerima komuni pada Jumat
pertama, tidak akan meninggal dalam kondisi sulit. Prof Agus
lebih dari 9 bulan melakukannya, dan kini menikmati janji tersebut. Teringat
oleh saya Surat Rasul Paulus kepada umat di Timotius “Aku telah mengakhiri
pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah
memelihara iman”.
Prof Agus, selamat jalan kembali menuju rumah Bapa. Para kudus di surga menyambut kedatangan Bapak (JM)