Terminal peti kemas memiliki peran sentral dalam memfasilitasi dan mendukung kelancaran bisnis internasional. Sebagai pusat distribusi kargo laut, terminal peti kemas menyediakan infrastruktur yang memungkinkan pengiriman barang secara efisien melalui kontainer, menghubungkan pelbagai destinasi di seluruh dunia. Keberadaan terminal peti kemas mempercepat proses bongkar-muat, menyederhanakan rantai pasok global, dan mengoptimalkan penggunaan kapal kargo. Terminal ini menjadi titik pertemuan antara transportasi laut dan darat, memungkinkan transfer barang yang cepat dan efektif antara moda transportasi. Dengan demikian, terminal peti kemas bukan hanya berperan sebagai simpul logistik, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi global dengan memfasilitasi perdagangan internasional secara efisien dan berkelanjutan.
Pertumbuhan
Indonesia pada awal tahun 1990an menyebabkan peningkatan kegiatan ekspor dan
impor melalui pelabuhan Tanjung Priok. Dua terminal peti kemas yang ada sudah
tidak mampu lagi menampung peti kemas dalam jumlah besar. Untuk memenuhi
permintaan yang meningkat tajam akan layanan penanganan peti kemas, perusahaan
milik negara, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) bekerja sama dengan
perusahaan swasta, PT Hutchison Ports Indonesia, bersama-sama mengembangkan
terminal yang benar-benar baru, Terminal Peti Kemas Koja (Terminal Petikemas
Koja – TPK KOJA). Kedua perusahaan ini juga telah membentuk Joint Operation
(JO) untuk menangani operasional terminal sehari-hari. Dengan melakukan
beberapa program optimalisasi, kapasitasnya ditingkatkan dari 680 ribu menjadi
lebih dari 1 juta TEUs kontainer per tahun, dan siap melayani kapal kontainer
besar generasi keempat.
Pada hari Rabu, 22 November 2023, segenap mahasiswa prodi Administrasi Bisnis Unika Atma Jaya yang didampingi oleh ibu Rosdiana Sijabat Ph.D melakukan kunjungan studi ke Terminal Petikemas Koja di kawasan Jakarta Utara). Kunjungan ini dilakukan untuk menambah wawasan mahasiswa akan proses bisnis internasional yang berjalan di Indonesia.