Penulis :
* drg. Indriani Oktaria, Sp. Pros,
* drg. Mora Octavia, Sp. Perio.
* drg. Stephani Dwiyanti Indrasari, Sp. Perio
* DR. drg. Isadora Gracia , Sp.PM
* drg. Hendro Anthonious Sunjaya, Sp. BM
* dr. Andy Setiawan, Sp. A
* dr. Vetinly, M. Gizi, Sp. GK , AIFO-K
* dr. Hadiyanto, MKM,Sp. KKLP, FISPH FISCM, Subsp FOMC
ISBN Buku: -
ISBN Digital: -
Sinopsis Buku
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Dengan menerapkan dan mempraktikan PHBS, diharapkan masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Hal ini berlaku untuk semua usia, termasuk anak-anak. Gizi yang buruk serta PHBS dapat mempengaruhi tumbuh kembang sehingga Stunting pada anak dapat lebih sering terjadi. Selain PHBS kesehatan umum, kebersihan gigi dan mulut juga dapat mengurangi timbulnya infeksi pada kesehatan anak serta menurunkan terjadinya Stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang ditandai timggi badan menurut usia seorang anak kurang dari standar tumbuh kembang anak .Salah satu faktor yang berpengaruh pada Stunting adalah malnutrisi kronik, PHBS dan lain sebagainya. Dampak Stunting tidak hanya dalam jangka pendek ( BB dan TB abnormal) namun akan berdampak lebih seperti berpengaruh terdapat kesehatan dan pendidikan anak. Dampak jangka panjang Stunting membuat prestasi pendidikan menurun , lama pendidikan lebih serta pengeluaran untuk pendidikan menjadi berlebih.
Untuk mengetahui apakah anak stunting atau tidak, dapat dilakukan penilaian pertumbuhan anak dengan kurva pertumbuhan WHO. Dampak stunting yaitu prestasi pendidikan yang buruk, lama pendidikan yang lebih rendah, serta pendapatan yang rendah sebagai orang dewasa. Stunting dapat dicegah dengan minum Tablet Tambah Darah (TTD), bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali, konsumsi protein hewani, datang ke Posyandu setiap bulan, eksklusif ASI 6 bulan.
Gizi yang seimbang berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Terdapat 4 pilar utama dalam gizi seimbang antara lain konsumsi makanan beraneka ragam, pola hidup aktif dan berolahraga, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan menjaga berat badan ideal. Kementerian Kesehatan mengeluarkan pedoman terkait gizi seimbang melalui “10 Pesan Gizi Seimbang” serta “Isi Piringku”. Program “Isi piringku” merupakan program lanjutan dibuat Kemenkes supaya gizi seimbang lebih cepat dapat terwujud.
Mencuci tangan penting untuk dilakukan karena memiliki banyak manfaat, seperti mencegah penyakit yang menular lewat makanan, mencegah diare dan penyakbabkit saluran napas, mencegah kontaminasi silang, dan menurunkan tingkat infeksi nosokomial. Mandi menggunakan sabun mandi dan air bersih dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan sore hari dengan tujuan antara lain untuk: menjaga kebersihan kulit, mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal, menghilangkan bau badan, dan menghilangkan kuman dan virus. Tindakan ini meliputi mencuci rambut, membersihkan telinga, membersihkan hidung, dan menggosok gigi. Pembersihan dan pemotongan kuku penting dilakukan karena dapat menjadi sarang kotoran dan kuman serta berkontribusi terhadap penyebaran beberapa penyakit infeksi, seperti cacing kremi.
Kesehatan
gigi merupakan kondisi dimana gigi, gusi, dan jaringan sekitarnya berada dalam
keadaan yang sehat dan tidak mengalami gangguan. Fungsi gigi yang terpenting
adalah berperan dalam proses mastikasi atau pengunyahan. Hal yang dapat
mengganggu kesehatan gigi misalnya kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi
minuman atau makanan manis, serta kebiasaan mengkonsumsi kopi atau teh..
Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu rutin membersihkan gigi dan gusi 2x
sehari selama 2 menit dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, mengurangi
kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman manis, meningkatkan konsumsi
makanan berserat, memperbanyak minuman air putih, menggunakan obat kumur dan
dental floss, serta rutin kontrol ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.