ASK
ME

REGISTER
NOW

Peran Orang Muda Katolik dalam Merawat Toleransi dan Persaudaraan




Indonesia merupakan negara yang diwarnai keberagaman dan disatukan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki makna toleransi dan kesatuan. Toleransi antarumat beragama di Indonesia perlu dirawat untuk menekan potensi diskriminasi dan konflik dalam bentuk kolektif yang banyak mengatasnamakan kelompok agama tertentu. Ajaran Sosial Gereja, satu di antaranya  Ensiklik Fratelli Tutti yang diserukan Paus Fransiskus, mengajak setiap umat untuk merawat toleransi dan membangun persaudaraan dengan semua manusia.  Orang muda Katolik sebagai bagian dari Gereja diharapkan menjadi agen perubahan yang juga mengimplementasikan dan mempromosikan ajaran-ajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran peran orang muda Katolik di wilayah Keuskupan Tanjungkarang Lampung dalam merawat toleransi dan persaudaraan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan panduan wawancara. Instrumen mencakup empat dimensi toleransi yang disusun berdasarkan beberapa referensi, khususnya Ensiklik Fratelli Tutti. Secara umum responden memiliki toleransi yang tinggi, yaitu terbuka terhadap perbedaan dan mampu menyikapi stereotipe terhadap kelompok tertentu secara baik, memiliki pandangan bahwa semua orang memiliki hak yang sama dan tidak dapat dikecualikan, memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan terpinggirkan, mau membantu orang lain tanpa memperhitungkan latar belakangnya, serta mengutamakan perdamaian untuk mencapai kesejahteraan bersama di tengah masyarakat yang beragam.