ASK
ME

REGISTER
NOW

Pelatihan Active Citizens Di Desa Lete Wungana Wewewa Tengah Sumba Barat Daya

8/26/2024 12:00:00 AM


Tiga unit kerja Unika Atma Jaya Jakarta yaitu Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM), Pusat Kajian Bahasa dan Budaya (PKBB), serta Inovasi dan  Teknologi Pembelajaran (ITP) bekerja sama dengan Universitas Weetebula dan Balai Latihan Kerja Don Bosco Sumba Barat Daya, mengadakan kegiatan PkM melalui pelatihan yang menggunakan modul Active Citizens yang dikembangkan oleh British Council.

 

Pelatihan diadakan dari tanggal 20 Agustus 2024 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2024 di Gedung Gereja Kristen Lete Wungana yang difasilitasi oleh bapak H. Y. Sutarno (PPM), ibu Yanti (PKBB), dan ibu Margaretha Dwi Susanti (ITP).




Pelatihan ini berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

• Kesetaraan dan inklusi: Mendorong keterlibatan semua lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang.

• Partisipasi aktif: Mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap tahap proyek.

• Dialog dan kolaborasi: Membangun dialog antar masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mencapai solusi bersama.

• Pemberdayaan dan kepemimpinan: Meningkatkan kapasitas individu dan kelompok untuk memimpin perubahan di komunitas mereka.


Peserta pelatihan terdiri dari warga lete Wungana dusun 1 dan dusun 2 yang dipilih dari wakil Ibu-Ibu Posyandu, perwakilan Rt/Rw, perwakilan anak muda, tokoh agama, tokah masyarakat, perangkat Desa (pejabat Kepala Desa, Sekretaris Desa dan wakil Kaur di Desa). Dari berbagai perwakilan itu jumlah keseluruhan peserta sebanyak 25 orang. Ada juga peserta yang berasal dari utusan Balai Latihan Kerja Don Bosco yaitu Mas Soleman. Dari keseluruhan peserta tersebut ada 6 orang wanita dan 20 orang pria.



Dinamika pelatihan dari awal perkenalan, pertengahan sampai akhir berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Komitmen para peserta tinggi untuk mengikuti keseluruhan proses. Beberapa peserta jika terpaksa meninggalkan pelatihan karena alasan sangat penting atau darurat seperti ada  bantuan beras datang maka Pak Kades harus tanda tangan penerimaan, ada 3 orang harus ke kecamatan ada tugas dan setelah selesai melanjutkan ikut pelatihan.


Alur materi disampaikan sesuai dengan filosofi aliran Sungai dari mata air-mata air di gunung mengalir dan bertemu makin besar hingga berkumpul di muara  menjadi satu di laut. Diawali dari visi-misi active citizens atau warga yang aktif kemudian mengenali identitas  diri dan budaya (tentang Me atau saya), kemudiran berlanjut interaksi saya dan kamu yang secara natural akan muncul komunikasi atau dialog. Teknik komunikasi dan pemahaman serta penguasaan ketrampilan meyakinkan orang/lawan bicara yang dilengkapi dengan penguasaan cara mendengarkan 3 tingkatan (listening three level). Pada alur berikutnya mengeksplorasi tentang “kita” Bersama dan masuk pada pembahasan komunitas. Memetakan komunitas baik secara teritori kewilayahan (geografis) dan juga secara kelompok aktivitas. Pembuatan peta komunitas ini tidak mengutamakan akurat tetapi lebih mementingkan lengkap dan dipahami Bersama. Tahap akhir adalah merencanakan aksi sosial bersama sesuai kelompok yang terbentuk. Rencana harus realistis, dari yang ukuran kecil terukur bisa dilakukan di tempat yg dituntukan dan sekarang. Dengan demikian think globally act locally dapat diwujud-nyatakan.


Tiga kelompok terbentuk dan 3 rencana aksi tersusun yaitu meliputi:

1. Kelompok PAUD-Posyandu akan memperbaiki WC

2. Kelompok Pengembangan ekonomi akan membuat demplot pertanian

3. Kelompok Sumber Air akan merawat dan mengelola sumber air bersama satu2nya di Lete Wungana


Rencana aksi bersama ini sebagai awal untuk membuat warga yang aktif berkomitmen tinggi melakukan perubahan dengan kekuatan bersama yang disatukan sehingga  melebihi kekuatan kingkong.