Kawasan Pecinan
Glodok di Jakarta menceritakan kisah yang panjang dan mendalam tentang
perpaduan budaya Tionghoa dengan kehidupan perkotaan Indonesia. Dikenal sebagai
pusat komunitas Tionghoa yang bersejarah, Pecinan Glodok telah menjadi saksi
bisu perjalanan waktu dan transformasi kota Jakarta. Dengan bangunan-bangunan
bersejarah yang memikat, seperti klenteng dan vihara, serta toko-toko
tradisional yang menjajakan berbagai produk dari barang antik hingga kuliner
khas Tionghoa, kawasan ini membawa kita melintasi lorong-lorong yang penuh
dengan nuansa bersejarah.
Pecinan Glodok juga
mencerminkan keberagaman budaya Indonesia dengan cara yang unik. Di tengah
gemerlapnya kegiatan perdagangan dan kehidupan sehari-hari, kawasan ini
merayakan perayaan-perayaan tradisional Tionghoa seperti Imlek dan Cap Go Meh
dengan penuh semangat. Warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang,
menciptakan lingkungan yang menggambarkan koeksistensi harmonis antara
komunitas Tionghoa dan masyarakat Indonesia lebih luas.
Meskipun telah
mengalami modernisasi, Pecinan Glodok tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi dan
budaya yang menghidupkan sejarahnya. Pengunjung dapat merasakan kehangatan dan
keramahan penduduk setempat, sambil menikmati pesona keunikannya yang terus
berkembang seiring berjalannya waktu. Sebagai perpaduan antara warisan budaya
dan kehidupan perkotaan yang dinamis, Pecinan Glodok tetap menjadi destinasi
yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah dan kehidupan
kontemporer Jakarta.
Oleh karena itu,
pada hari Senin, 27 November 2023, mahasiswa program studi Administrasi Bisnis,
Ilmu Komunikasi dan Pariwisata FIABIKOM Unika Atma Jaya melakukan kegiatan
eksplorasi kawasan Pecinan Glodok. Disana mereka melihat berbagai potensi yang
ada di kawasan itu yang bisa dikembangkan. Mereka belajar melihat permasalahan
yang ada, mendiagnosa masalah tersebut dan mencari solusi untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Kawasan ini dulunya merupakan kawasan bisnis yang sangat
ramai, namun seiring dengan perkembangan jaman, jumlah aktivitas bisnis yang
berjalan di kawasan ini mulai berkurang.
Dengan ditemani oleh Dr. Eko Widodo selaku dosen di FIABIKOM, mahasiswa diminta untuk membuat video dan poster yang mampu mempromosikan kawasan wisata Glodok ini agar menarik untuk dikkunjungi oleh kawula muda. Poster yang dibuat akan berisi tentang analisa masalah dan solusi yang ditawarkan agar membuat kawasan ini semakin menrik untuk dikunjungi. Dengan cara ini, mahasiswa dapat belajar tentang permasalahan riil yang dihadapi dan belajar juga untuk membuat solusinya.