Pada tanggal 7-8 Juni 2024,
Program Studi Pariwisata Unika Atma Jaya mengadakan perjalanan studi bertajuk
"Explore Dewi Mangrove Sari 2.0" ke Brebes. Kegiatan ini dilepas oleh
Dekan Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis Komunikasi (Fiabikom), Dr. Eko
Widodo, dari kampus BSD. Dalam sambutannya, Dr. Eko menyampaikan bahwa
perjalanan studi ini bertujuan untuk memupuk rasa ingin tahu mahasiswa,
meningkatkan semangat kerjasama, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap alam.
Ketua Program Studi Pariwisata,
Ibu Citra, juga turut memberikan wejangan sebelum keberangkatan dan mendampingi
mahasiswa selama perjalanan. Beliau menekankan pentingnya pengalaman langsung
dalam memahami dan menghargai kelestarian alam, terutama hutan mangrove yang
memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir dan industri pariwisata.
Selama dua hari di Brebes, para
mahasiswa melakukan berbagai aktivitas yang edukatif dan bermanfaat. Salah satu
kegiatan utama adalah perjalanan ke Pulau Pasir, di mana mereka mendapatkan
pemahaman langsung tentang pentingnya konservasi hutan mangrove. Hutan mangrove
berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna yang unik serta
endemik, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan dan mendukung keanekaragaman
hayati.
Selain eksplorasi Pulau Pasir,
mahasiswa juga terlibat dalam aktivitas konservasi lahan mangrove. Mereka
belajar mengenai teknik-teknik penanaman dan perawatan mangrove, serta
pentingnya akar mangrove yang kuat dalam melindungi garis pantai dari erosi dan
badai. Aktivitas ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga
memberikan wawasan praktis bagi mahasiswa tentang bagaimana menjaga kawasan
pesisir yang sehat dan indah, yang menjadi aset penting dalam industri
pariwisata.
Tidak hanya fokus pada aspek
lingkungan, perjalanan studi ini juga memperkenalkan budaya lokal kepada
mahasiswa. Mereka berpartisipasi dalam pelajaran membatik dan membuat makanan
berbahan baku mangrove. Kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan budaya,
tetapi juga menunjukkan bagaimana sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara
kreatif dan berkelanjutan.
Kelestarian hutan mangrove berkontribusi besar pada penyerapan karbon dan mitigasi perubahan iklim. Dengan menjaga hutan mangrove, mahasiswa pariwisata belajar pentingnya mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan aspek ekologi. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya berkontribusi pada industri pariwisata yang ramah lingkungan, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam upaya global melawan perubahan iklim. Perjalanan studi "Explore Dewi Mangrove Sari 2.0" ini membuktikan bahwa pembelajaran di luar kelas dapat memberikan dampak positif yang luas, baik bagi lingkungan maupun masa depan industri pariwisata.