Jakarta, 19
September 2023 – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia
(Unika) Atma Jaya (UAJ) berkolaborasi dengan School of Humanities dari
University of Louisiana Monroe (ULM) United States dalam sesi perkuliahan.
Dimulai dari pertemuan kuliah dalam jaringan (daring) yang diadakan pada Selasa
(12/9) pukul 20.00 – 21.00 WIB, bertemakan “Interpersonal Communication
Theories and Building Relationships with Media Relations”. Kemudian,
dilanjutkan dengan kerja kelompok selama dua minggu. Sebanyak 116 mahasiswa
dari kedua universitas mengikuti kuliah tersebut.
Kolaborasi ini
merupakan perdana yang diinisiasi oleh dosen komunikasi UAJ, Lisa Esti Puji
Hartanti yang mengampu mata kuliah Hubungan Media dan dosen dari ULM, Sara Kim
dengan mata kuliah Interpersonal Communication. Mereka pun memadukan konten
mata kuliah menjadi topik perkuliahan dan kerja kelompok antarmahasiswa di dua
universitas.
“Saya mengapresiasi
kolaborasi ini, karena mahasiswa bisa berdinamika bersama khususnya dalam
berdiskusi untuk mendapatkan perspektif dari kedua negara. Semoga kerja sama
ini dapat berlanjut ke depannya,” ungkap Dorien Kartikawangi, selaku Kepala
Program Studi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya, saat membuka sesi perkuliahan.
Kegiatan
perkuliahan ini bersifat asynchronous yaitu sebelum sesi perkuliahan, mahasiswa
diberi materi video oleh kedua dosen. Sehingga mahasiswa dapat belajar materi
dimana dan kapan saja. Kemudian saat sesi kuliah daring, dosen memaparkan
rangkuman materi dari video yang sudah dibagikan, dan membagi mahasiswa ke
dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi tentang profesi impian di masa depan
dan kemungkinan hambatan komunikasi antarpribadi yang akan dihadapi dalam
profesi tersebut.
Setelah sesi kuliah
daring ini, mahasiswa diberi tugas untuk membuat makalah kolaborasi. Makalah
ini dibuat per kelompok yang terdiri dari empat mahasiswa dari UAJ dan enam
mahasiswa dari ULM. Mereka pun diminta untuk mengerjakan makalah ini dengan
mengadakan satu pertemuan daring bersama. Tema makalahnya seputar menganalisis
isu-isu terkait budaya kerja di lingkup profesional media, baik di Indonesia
maupun Amerika Serikat.
“Karena perbedaan
waktu 12 jam, maka kami memutuskan untuk kerja kelompok secara daring di pagi
hari waktu Indonesia, dan malam hari waktu Amerika Serikat. Seru, karena kami
dapat belajar memahami budaya yang berbeda,“ ungkap Grace salah satu mahasiswa
komunikasi yang mengikuti kolaborasi ini.
Meskipun semua proses perkuliahan dan kegiatan setelahnya dilakukan secara daring, Dengan segala tantangannya, mahasiswa mampu belajar berkomunikasi antarbudaya dan mendapatkan perspektif baru khususnya terkait situasi media dan pekerjanya di tiap negara.