Jakarta, 23 Oktober 2023 – Program studi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyelenggarakan konferensi ilmiah internasional yang diselenggarakan tiap dua tahun bernama International Conference on Corporate and Marketing Communication (ICCOMAC) selama dua hari pada Senin sampai Selasa, 23-24 Oktober 2023 bertempat di Kampus Bumi Serpong Damai (BSD) Unika Atma Jaya. Konferensi tahunan yang sudah diadakan tujuh kali ini mengusung tema “Revisit Communication: Integrating the Basics with Digital“.
“Tahun ini kami
berafiliasi khusus dengan International Communication Association (ICA) sebuah
lembaga internasional untuk akademisi komunikasi terbesar di dunia, yang
berkedudukan di Washington DC. Sehingga, akademisi yang hadir pun tidak hanya
berasal dari dalam tetapi juga luar negeri, seperti Cina, Korea Selatan, dan
Rusia,“ jelas Dorien Kartikawangi, selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi
Unika Atma Jaya.
Tema ini
menekankan pada revolusi teknologi yang mengubah cara manusia berkomunikasi dan
berinteraksi. Misalnya, mengirim pesan instan setiap hari, konferensi melalui
video, atau menjalin pertemanan secara virtual, termasuk perkembangan teknologi
Artificial Intelligence (AI).
Namun, prinsip
dasar komunikasi yang efektif tidak lekang oleh waktu, yaitu memberikan pesan
kepada penerima dengan saluran yang tepat, dan memberikan serta mengakomodir
umpan balik. Sehingga penting untuk berkomunikasi dengan pesan dan identitas
yang konsisten agar dikenali. Tema ini akan terus relevan didiskusikan oleh
akademisi, peneliti, praktisi, mahasiswa melalui penelitian yang
dilakukan.
“Unika Atma Jaya
sebagai universitas berakreditasi unggul dan masuk dalam jajaran universitas
terkemuka didunia melalui QS World University Ranking selalu berkomitmen untuk
mengelaborasi teknologi baik di ranah praktis dan ilmiah, khususnya dengan
melakukan inovasi dibidang riset. Misalnya, dengan mendorong penelitian di
bidang teknologi, menginisiasi kerja sama riset, termasuk membuka kesempatan
bagi para akademisi untuk bertukar pikiran dalam sebuah wadah konferensi
internasional,” ungkap Agustinus Prasetyantoko, selaku Rektor Unika Atma
Jaya.
Konferensi yang
diikuti oleh 36 peserta secara hybrid (online dan offline) ini,
akan mempresentasikan topik tentang komunikasi korporasi, marketing komunikasi,
media, dan isu khusus seperti teknologi, AI, edukasi dengan pembelajaran online,
dan media sosial.
Selain itu,
konferensi juga dihadiri oleh narasumber ahli yaitu profesor dari universitas
dalam dan luar negeri seperti Dorien Kartikawangi dari Unika Atma Jaya yang
menjelaskan tentang harmonisasi antara komunikasi digital dan tradisional untuk
membuat relasi semakin intens, membangun kepercayaan, kesatuan global dalam
rangka membangun inovasi organisasi.
Eun-Ju, Lee dari
Seoul National University, Korea Selatan dan juga Presiden ICA berbicara
tentang integrasi antara AI sebagai mesin dengan komunikasi manusia. “Dalam era
perkembangan teknologi termasuk AI, kuncinya adalah membangun kepercayaan
dengan masyarakat. Maka, perlu dipersiapkan sumber daya manusia dengan
keterampilan khusus yang mampu menjawab kebutuhan perkembangan teknologi ke
depan, termasuk dalam dunia kerja,” jelas Eun-Ju, Lee.
Kemudian, Noshior
Contractor dari Northwestern University, United States menjelaskan tentang
memanfaatkan pendekatan komputasi ilmu sosial untuk mengatasi tantangan besar
masyarakat. Misalnya, big data dapat memotivasi teori dan metode
baru.
Lalu, Reiner Janz
dari Westphalian University of Applied Science, Jerman mempresentasikan tentang
pentingnya komunikasi dalam organisasi, khususnya ketika mengalami krisis
komunikasi, termasuk saat pandemi. Mereka membutuhkan strategi komunikasi untuk
menyelesaikan masalah.
Selain itu, Fabien
Liénard dari University of Le Havre, Perancis juga berbicara tentang melihat
jejak digital dengan pendekatan “Human Trace” yaitu pendekatan dari ahli sociolinguist
tentang kata-kata yang diciptakan melalui tulisan dan lisan.
Konferensi yang
bekerja sama dengan berbagai organisasi profesi bidang komunikasi, jurnal
ilmiah terakreditasi, media, dan penerbit ini memberikan wadah bagi akademisi,
peneliti, dan praktisi untuk berbagi dan berdialog dari hasil penelitian.
Harapannya, dapat berkontribusi pada perkembangan ilmu komunikasi baik di
tingkat lokal hingga global.