ASK
ME

REGISTER
NOW

NATALIA WIDIASARI DAN NIA SARINASTITI DI FORUM ASIA PASIFIC COMMUNICATION CONFERENCE


Pada tanggal 25-26 April 2024, bertempat di kampus Far Eastern University (FEU) Manila, Filipina, diselenggarakan konferensi Asia Pasific Communication Conference. Tema yang diangkat dalam perhelatan ini adalah “Shifting Information Order in Region”. Dua orang dosen program studi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya hadir dalam acara ini. Ibu Dr. Nia Sarinastiti hadir sebagai keynote speakers dan Ibu Natalia Widyasari sebagai salah satu pemakalah.

 

Banyak hal yang dibicarakan dalam konferensi ini. Hal ini karena perkembangan komunikasi di kawasan ini sangat menarik untuk dikaji. Dalam beberapa tahun terakhir, Asia Pasifik telah mengalami perubahan yang signifikan dalam hal tata informasi. Pertumbuhan teknologi digital, terutama internet dan perangkat seluler, telah merevolusi cara masyarakat di kawasan ini mengakses dan menyebarkan informasi. Media sosial dan platform berbagi konten lainnya memungkinkan informasi menyebar dengan cepat, menciptakan jaringan komunikasi yang lebih luas dan dinamis. Hal ini, pada gilirannya, memengaruhi bagaimana informasi dikonsumsi dan diinterpretasikan oleh berbagai kelompok sosial dan politik.

 

Namun, perubahan ini juga membawa tantangan tersendiri. Dengan meningkatnya akses ke informasi, muncul risiko disinformasi dan berita palsu yang dapat menyebar dengan mudah melalui platform digital. Pemerintah di Asia Pasifik telah berusaha mengatasi masalah ini dengan berbagai cara, termasuk regulasi dan pendidikan literasi digital. Namun, pendekatan ini juga dapat menimbulkan kontroversi, karena beberapa pihak khawatir akan potensi penyalahgunaan kekuasaan dan pembatasan kebebasan berbicara. Perbedaan dalam pendekatan ini mencerminkan dinamika politik dan budaya yang kompleks di kawasan tersebut.

 

Selain itu, perubahan dalam tata informasi juga berdampak pada geopolitik dan hubungan internasional di Asia Pasifik. Negara-negara di kawasan ini bersaing untuk mengendalikan narasi informasi, baik di dalam negeri maupun di arena global. Dalam konteks ini, kekuatan-kekuatan regional seperti China, Jepang, dan Korea Selatan memainkan peran penting dalam membentuk lanskap informasi. Konflik kepentingan antara negara-negara ini, serta dengan kekuatan global lainnya seperti Amerika Serikat, menunjukkan bahwa tata informasi tidak hanya menjadi isu domestik, tetapi juga faktor penting dalam dinamika geopolitik dan strategi keamanan kawasan Asia Pasifik.


Selain konferensi, kedua dosen ini juga menjalin kerjasama yang lebih erat lagi dengan Far Eastern University (FEU) yang merupakan salah satu mitra prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya. Dalam kesempatan ini juga Yanti Ph.D selaku warek bidang Kerjasama dan Penelitian Unika Atma Jaya juga turut memberikan sambutan secara daring.