JAKARTA
– Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar sidang ujian
terbuka Program Doktor Psikologi pada Kamis, 12 September 2024. Acara ini
berlangsung di Gedung Yustinus lantai 14, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya.
Desy Ratnasari, S.Psi., M.Si., M.Psi., hadir sebagai kandidat doktor dengan
menampilkan disertasi berjudul "Self-Efficacy, Intensi, Persepsi
Kesetaraan Gender, dan Motivasi Sosial Perempuan Politisi Anggota DPR-RI
Periode 2019-2024."
Dalam
disertasinya, Desy mengangkat isu bagaimana faktor-faktor sosial eksternal
berperan dalam mempengaruhi motivasi politik dan kesetaraan gender bagi
perempuan politisi di Indonesia. Penelitiannya berfokus pada peran kebijakan
pro-perempuan, seperti Affirmative Action 30% kuota perempuan, serta
bagaimana konstruksi sosial dan budaya mempengaruhi posisi perempuan dalam
politik.
"Perempuan
di politik menghadapi tantangan yang signifikan dari konteks sosial
eksternal," ungkap Desy. Ia juga menyoroti bahwa masyarakat dan budaya
politik di DPR-RI sering kali masih memposisikan perempuan dalam relasi
subordinat dengan politisi laki-laki, serta adanya ekspektasi terhadap peran
perempuan sebagai bagian dari keluarga.
Penelitian ini
membawa inovasi melalui analisis aspek psikologi internal perempuan politisi,
seperti self-efficacy, intensi, dan persepsi kesetaraan gender, serta
bagaimana hal ini berdampak pada motivasi sosial mereka. Desy juga
mengidentifikasi kualitas yang harus dimiliki perempuan politisi untuk
memimpin, termasuk kemampuan lobi, kesadaran diri, konsistensi dalam
pengambilan keputusan, dan integritas.
Menariknya,
hasil penelitian Desy menunjukkan bahwa belum tercapainya kuota 30% partisipasi
perempuan di politik tidak terkait dengan self-efficacy atau intensi.
Sebaliknya, hal ini lebih disebabkan oleh persepsi kesetaraan gender yang
menjadi faktor eksternal penghambat motivasi perempuan dalam meraih kekuasaan.
Prof. Dr. R. Siti Zuhro M.A., sebagai salah satu penguji, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap Desy. "Sebagai perempuan, saya bangga melihat bagaimana politisi sekaligus artis seperti Desy Ratnasari terus berupaya meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan, dari S1 hingga S3, di Unika Atma Jaya,"tuturnya.
Sidang terbuka
ini tidak hanya menjadi tonggak akademik bagi Desy, namun juga memberikan
kontribusi penting dalam diskursus kesetaraan gender dan motivasi politik
perempuan di Indonesia. Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi yang
mengedepankan kualitas lulusannya terus mendorong lahirnya doktor yang dapat
berkontribusi di masyarakat dari berbagai bidang.