ASK
ME

REGISTER
NOW

Proyek Program TDI Jatinegara Kerjasama PKPM Unika Atma Jaya dengan WVI

9/10/2009 12:00:00 AM

Kecamatan Jatinegara terletak di Jakarta Timur, di propinsi DKI, dengan total jumlah penduduk 266.853 jiwa, yang berdomisili di  8 kelurahan, dengan jumlah RW 90 dan RT 1142. Wilayah Jatinegara di lewati oleh 3 sungai yang cukup besar, yaitu Sungai Ciliwung, Sungai Cipinang dan Sungai Cakung.  Sebagai wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan menjadi kawasan  pengembangan wilayah bagian timur propinsi Jakarta yang ditunjang dengan keberadaan stasiun Jatinegara dan kawasan perdagangan yang cukup berkembang dengan berbagai fasilitas perekonomian, transportasi dan komunikasi, maka kecamatan Jatinegara menjadi wilayah yang cukup menjanjikan khususnya untuk pengembangan perdagangan dan industri rumah tangga.  Sektor prioritas yang menjadi target program di wilayah Kecamatan Jatinegara adalah sektor Nutrisi, Pengembangan Ekonomi dan sektor HIV dan AIDS. Saat ini status gizi buruk menunjukkan angka stunting sebesar 25% (Laporan Evaluasi ADP Urban, 2008). Karena itu dalam programnya ADP akan mengintervensi status gizi ini melalui dua target. Target pertama adalah peningkatan kualitas penyelenggaraan Posyandu melalui peningkatan kapasitas kader dalam manajemen Posyandu dan promosi Posyandu. Dan target ke dua adalah peningkatan praktek hidup sehat dan nutrisi bagi balita melalui diseminasi informasi tentang imunisasi dan Vitamin A, pentingnya pemberian ASI, serta pentingnya praktek hidup bersih dan sehat.  Dalam programnya, ADP akan bermitra dengan pemerintah lokal, dalam hal ini Suku Dinas Kesehatan Masyarakat, serta bersama dengan masyarakat, yaitu para kader Posyandu, ibu balita dan ibu hamil. Untuk sektor ekonomi, dengan angka ‘unemployment and underemployment‘ sebesar 29% (Rapid Food Security Assessment Report, DAP, August 2003). termasuk mereka yang memiliki pekerjaan yang ‘tidak aman’ serta mereka yang bekerja di sektor informal seperti buruh harian, kuli, pemulung, pengamen dan pengemis, maka intervensi program yang akan dilakukan adalah pendampingan melalui peningkatan kapasitas masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan melalui pengelolaan usaha serta peningkatan akses pada modal usaha. Dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat, ADP akan menolong masyarakat dalam manajemen usaha maupun peningkatan ketrampilan dalam proses produksi. Selain itu, untuk keberlanjutan program di masyarakat, ADP akan memfasilitasi dalam peningkatan akses permodalan usaha bagi para pengusaha. Seluruh program yang dilakukan dalam mendukung kehidupan perekonomian masyarakat ini diarahkan untuk tumbuhnya kebiasaan menabung untuk mendukung kemampuan masyarakat dalam pemenuhan gizi dan pendidikan anak. Dalam sektor HIV dan AIDS, yang implementasinya akan dilakukan pada FY2010, ADP akan melakukan intervensi terhadap meningkatnya perilaku beresiko pada remaja, seperti penggunaan narkoba pada anak-anak remaja. Program akan dijalankan melalui 3 target utama. Pertama, program akan dilakukan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan positif bagi remaja melalui pendekatan kelompok anak/remaja. Kedua, orang tua akan mendapatkan pendampingan juga melalui diseminasi informasi tentang bahaya narkoba, ketrampilan komunikasi dengan remaja, dan tentang psikologi remaja. Ketiga, peningkatan kapasitas remaja untuk menjadi pendidik sebaya dalam bidang HIV dan AIDS akan dilakukan melalui kerjasama dengan pihak sekolah, dalam hal ini dengan Sekolah Menengah Pertama. Tantangan yang akan dihadapi dalam proses survey selain faktor alam (banjir) adalah juga kondisi sosial politik di masyarakat, terkait dengan penyelenggaraan Pemilu tahun 2009. Kegiatan pengukuran untuk Baseline dan TDI ini akan dilakukan melalui metode kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah :  Survei Rumah Tangga mencakup data household demographic, kesehatan balita, pemberian makan anak, asi ekslusif dan berbagai indicator lain sesuai dengan TD indicator dan logframe indicator. Survei dilakukan dengan menggunakan teknik sampel multi stage random sampling. Focus Group Discussion (FGD) terhadap 5 kelompok partisipan, yaitu laki-laki dewasa, perempuan dewasa, anak laki-laki, anak perempuan, dan kelompok anggota serta pengurus CBOs.. Wawancara terhadap anak remaja SMP (random beberapa orang anak SMP di sekolah di wilayah layanan ADP) untuk mendapatkan data untuk project HIV. Survei Posyandu ( dipilih secara acak 10% posyandu di wilayah layanan ADP) untuk mendapatkan data tentang peran dan pelayanan posyandu.