ASK
ME

REGISTER
NOW

Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Metode Montessori

02/24/2017 00:00:00

 

Jakarta, 24 Febuari 2017- Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Prodi PGSD (Unika Atma Jaya) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema Pembelajaran Berbasis Montessori. Dengan menjalin kerjasama dengam Modern Montessori International (MMI), PGSD mencoba membuka wawasan mahasiswa terkait dengan inovasi pembelajaran di kelas. Kegiatan ini dilakukan pada hari jumat (24/02) di Gedung Yustinus lt.14. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Prodi PGSD dalam rangka menjaga dan meningkatkan sinergitas dunia kerja dengan kampus. Dalam pertemuan ini terdapat 2 pembicara utama yaitu Ms. Vicky Peng dan Ms. Rosa (Penggiat Montessori) dan 2 perwakilan dari MMI Indonesia yaitu Mr. Salim dan Ms. Reza. Kehadiran pembicara yang merupakan alumnus Monash University ini membawa suasana akademis yang berbeda dan menarik. Kemenarikan ini terwujud dari penyampaian kuliah umum yang dibungkus dengan pengantar Bahasa Inggris. Dengan dihadiri oleh 100 mahasiswa aktif PGSD, kegiatan ini berjalan selama 120 menit.

 

Tanpa kita sadari, banyak Guru-Guru SD saat ini masih mengalami kendala dalam menyajikan materi pembelajaran yang bermakna terutama jika disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Hal ini dikarenakan keterbatasan wawasan dan keterbukaan diri terhadap variasi pembelajaran yang mungkin dilakukan. Dengan menggarisbawahi pada keaktifan siswa, metode montessori mencoba untuk menawarkan suasana yang kondusif pada setiap siswa, dengan persentase mencapai 90 % untuk interaksi individual. Dengan pendekatan personal ini diharapkan kegiatan pembelajaran dapat sangat terawasi dan terkontrol.  Hal ini ditunjang juga dengan perubahan termonologi “kerja” bukan “bermain” pada siswa sehingga siswa dapat dituntut untuk mencapai tahap pembelajaran tertentu.

 

Dengan menitikberatkan pada koordinasi mata dan tangan, kegiatan pembelajaran diharapkan mampu memerdekakan siswa sehingga kreativitas dan tanggungjawab siswa dapat berkembang secara alamiah. Hal ini tercermin dari kelas Montessori yang cenderung menggunakan kekuatan media dengan desain kelas tanpa pembatas/sekat (freedom within limit) namun proses pembelajaran tetap berjalan dengan optimal. Proses pembelajaran Montessori, dijelaskan secara eksplisit, mencakup 5 ranah yaitu montessori Practical Life, Montessori Sensorial, Montessori Language, Montessori Mathematic, dan Montessori Cultural Subject.

 

 

Vicky Peng sedang memberikan penjelasan tentang penerapan Metode Montessori di dalam kelas

 

Proses pembelajaran di kelas tidak akan bermakna apabila tidak ada variasi metode mengajar Guru di kelas. Variasi dan inovasi dalam proses pembelajaran inilah yang selalu dipupuk oleh Prodi PGSD dalam mempersiapkan calon Guru SD yang handal. Dari landasan berfikir inilah maka Prodi PGSD mendorong siswa calon Guru SD  untuk mempunyai sertifikasi Montessori sebagai penunjang profesionalisme Guru SD. Dengan semakin terbukanya persaingan antar negara, diharapkan dengan adanya sertifikasi Montessori (nasional dan internasional) ini dapat memperluas jejaring lapangan kerja dan mengantarkan calon Guru SD ke dunia pendidikan dengan cakupan yang lebih luas. (PRM)