ASK
ME

REGISTER
NOW

Pembukaan JPP dan DSPP 2013

01/09/2013 00:00:00

Pembukaan ACICIS 2013
Bertempat di gedung Yustinus lantai 14, pada hari Selasa, 8 Februari 2013 diselenggarakan acara pembukaan program JPP (Journalism Professional Practicum) dan DSPP (Development Studies Professional Practicum) 2013. Program ini merupakan program kerjasama antara ACICIS (Australian Consortium for ‘In Country’ Indonesian Studies) dengan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Komunikasi (FIABIKOM) Unika Atma Jaya yang sudah berlangsung tiap tahun sejak tahun 2002.


Peserta program ini berasal dari berbagai universitas ternama di Australia dan Selandia Baru. Untuk tahun ini program ini diikuti oleh sebanyak 49 orang mahasiswa terdiri dari mahasiswa peserta program JPP sebanyak 23 orang dan 26 orang merupakan peserta program DSPP. Acara ini juga dihadiri oleh 32 orang guru-guru yang berasal dari Australia yang tergabung dalam IFGU. Pembukaan acara ini dilakukan oleh rektor Unika Atma Jaya Prof. Dr. Lanny W. Pandjaitan, MT dengan memukul gong. Dalam sambutannya rektor berharap bahwa kerjasama antara ACICIS dengan Unika Atma Jaya bisa ditingkatkan lagi di masa mendatang. Selain rector, Mr. Ray Marcelo, Counsellor of Public Affair dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia juga memberikan sambutannya, yang menekankan perlunya dikembangkan lebih jauh kegiatan public diplomacy antar kedua negara. Tokoh ACICIS yang memberikan sambutan dalam acara ini adalah Prof. Dr. David Reeve selaku wakil direktur ACICIS yang juga menekankan perlunya dijalin kerjasama yang lebih erat lagi. Sementara itu Dekan FIABIKOM, Dr. A. Prasetyantoko dalam sambutannya menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi Asia bagi kepentingan kedua negara. Asia menjadi semakin penting di mata Australia dan perlu kajian lebih lanjut.

Kegiatan ditutup dengan melakukan foto bersama dan kemudian mahasiswa peserta program ini, bersama-sama berkunjung ke Kedutaan Australia di Jakarta untuk mendapatkan berbagai masukan yang diperlukan agar dapat sukses menjalankan program ini selama 2 bulan di Jakarta. (Eko Widodo)