ASK
ME

REGISTER
NOW

"Penanganan Pascabanjir Melalui Kepedulian Lingkungan"

5/14/2014 12:00:00 AM

   

 

Musim hujan setiap tahun pada bulan Februari dan Maret tidak dapat dihindari. Tidak terkecuali pada tahun ini hujan berintensitas tinggi telah mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Dampaknya secara rutin  dialami pula oleh beberapa wilayah  yang terbiasa kebanjiran. Banyak penduduk harus mengungsi, banyak jalanan rusak dan berlubang, banyak penyakit bermunculan. Bencana ini menyadarkan kita semua bahwa semua itu  bukan semata-mata putaran musim, melainkan ulah manusia dalam memperlakukan lingkungan dengan sesuka hatinya. 

 

Di Bekasi ada beberapa kecamatan yang terendam air pada awal tahun ini, antara lain Muara Gembong.  Di Kampung Pondok Dua khususnya hujan deras yang terus-menurus mengakibatkan  air Sungai Ciherang meluap hingga membanjiri jalan, memasuki rumah-rumah penduduk, perkantoran, dan sekolah, menggenangi tambak dan lahan pertanian. Banjir setinggi 20 cm menggenang di rumah penduduk; begitu pula banjir setinggi 40 hingga 50 cm di jalan menyebabkan warga tidak dapat berbuat apa-apa, hanya menunggu air banjir surut dan bantuan  datang (komunikasi pribadi dengan tokoh masyarakat, Ust. Arsyad, Februari 2014). Banjir yang melanda seluruh sudut perkampungan itu mengakibatkan masyarakat setempat tidak berdaya. Hal seperti ini lazim masyarakat setempat alami sepanjang musim hujan.

 

Akibat banjir, aktivitas sehari-hari lumpuh. Banyak sekolah diliburkan, panen merugi, penyakit bermuncunlan, infrastruktur rusak, perekonomian rakyat terganggu, dan yang sudah pasti persediaan pangan habis. Menurut pengalaman warga, diperlukan waktu berminggu-minggu untuk menunggu banjir surut agar mereka dapat beraktivitas seperti biasa. Meskipun menyurut, ketika hujan kembali datang, banjir pun tidak dapat dihalangi, maka kembali mereka kebanjiran. 

 

     

 

Bencana banjir telah menarik simpati masyarakat dan pemerintah. Saat ini yang mendesak dibutuhkan warga yang kebanjiran adalah tindakan yang relevan dalam situasi pascabanjir. Banjir telah meninggalkan tumpukan sampah dan kerusakan perabot rumah dan perabot sekolah.  Banjir juga telah menyebabkan beberapa orang menderita penyakit kulit dan ISPA.

Dari latar belakang di atas, diperlukan kegiatan yang melibatkan masyarakat Pondok Dua sebagai berikut.

- Bagaimana membekali masyarakat Pondok Dua dengan pendidikan lingkungan?

- Bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat Pondok Dua akan perlunya penghijauan lingkungan dan budaya buang sampah di tempatnya?

- Bagaimana menyiapkan warga untuk peduli terhadap kesehatan.?

- Bagaimana menuangkan cita-cita,harapan, dan emosi terhadap bencana

   yang dialami?

 

TUJUAN KEGIATAN

- Memberikan edukasi dan pengarahan tentang lingkungan hidup dan manajemen bencana, khususnya banjir.

- Memberikan pembekalan medis tentang pengobatan sederhana.

- Membentuk kader kesehatan.

- Membangun kesadaran pentingnya lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

- Memberikan ruang psikologis untuk menumpahkan emosi dan harapan kepada korban banjir, terutama    anak-anak.

 

MANFAAT KEGIATAN

- Menyadarkan masyarakat tentang lingkungan sehat dan bersih.

- Menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang penghijauan.

- Mengedukasi masyarakat tentang antisipasi banjir.

- Mengedukasi masyarakat tentang kesehatan.

- Membekali kader kesehatan yang terlatih untuk melayani masyarakat.

- Mengasah kemampuan menuangkan cita-cita, harapan, dan emosi.

 

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Program yang ditujukan bagi masyarakat di Kampung Pondok Dua berbentuk

- Penyuluhan dan edukasi tentang lingkungan dan kesehatan.

- Pelatihan motivasi dalam belajar, bekerja, dan berkarya.

- Pelatihan  budi daya tanaman obat dan bumbu.

- Lomba mengarang tentang cita-cita dan harapan terhadap lingkungan.

   

KHALAYAK SASARAN

Sasaran program adalah pemuka masyarakat, orangtua, remaja, guru, dan anak-anak Kp. Pondok Dua Desa Pantai Harapan Jaya.

 

METODE PELAKSANAAN

- Sharing & refleksi

- Simulasi

- Pelatihan & penyuluhan

- Praktik di lapangan

- Lomba

 

     

 

PELAKSANAAN HARI KE 1

Dilaksanakan pada Selasa, 29 April 2014. Acara dibuka oleh Kepala PPM, kemudian dilanjutkan dengan edukasi manajemen bencana yang disampaikan oleh Wanachala Unika Atma Jaya dan edukasi kesehatan yang disampaikan oleh KSR Unika Atma Jaya. Pada palaksanaan hari ke 1 ini terpilih Ust. Arsyad sebagai koordinator penanganan bencana banjir dan ibu Imah sebagai koordinator kesehatan. Acara hari ke 1 ditutup dengan penyerahan kotak P3K.

 

     

PELAKSANAAN HARI KE 2

Dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2014. Acara dimulai dengan refleksi &  motivasi yang disampaikan oleh H. Y. Sutarno LPPM. Kemudian dilanjutkan dengan praktik penanaman pohon yang difasilitasi oleh Bapak Heru Prasadja dan bapak Nyoman Perdanaputra dan mahasiswa prodi hospitality. Acara hari ke 2 ditutup dengan pengumuman pemenang lomba mengarang yaitu : kategori anak-anak 1. Alvina, 2. Puri Jami, 3. Hamdi dan kategori dewasa 1. Roslah, 2. Masanih, 3. Utami Destiyanti.

 
   

(Sri Hapsari/FE & Laban Eka Jaya/PPM)