ASK
ME

REGISTER
NOW

Pemberdayaan Perempuan Dan Pengentasan Kemiskinan Melalui Usaha Karajinan Kerang Skala Rumah Tangga

1/28/2014 12:00:00 AM


Pelatihan "Pemberdayaan Perempuan Dan Pengentasan Kemiskinan Melalui Usaha Karajinan Kerang Skala Rumah Tangga" diadakan di Desa Pantai Tanjung Pasir Tangerang Banten yang diikuti oleh kaum perempuan dan pemuda-pemudi warga Desa Pantai Tanjung Pasir pada tanggal 22 Oktober 2013, 23 Oktober 2013.
Pelatihan ini difasilitasi oleh Dr. Rory. A. Hutagalung, Drs. Suharsono., M.Si., Dr. Y. Eko Widodo, Ir. Isdaryanto Iskandar, M.Sc., Laban Eka Jaya, dan ibu Citra Kusumawardhani dari UKM Pemasaran Ikan Hias Pasar Johar.

Hari pertama (22 Oktober 2013) diisi dengan penjelasan tentang rencana kegiatan dan sasaran yang hendak dicapai. Di samping itu dijelaskan pula tentang produk yang hendak dihasilkan yakni kelomang bercangkang hias. Penjelasan yang dimaksud meliputi identifikasi, distribusi (sumber), aspek biologis dan ekologis, teknik pemeliharaan, pemasaran dan prospek ekspor. Penjelasan dilanjutkan dengan praktek, yakni praktek untuk memproduksi cangkang hias. Tahap produksi diawali dengan cara pembersihan dan pengamplasan cangkang, Cangkang yang telah diamplas kemudian diepoxy yang berfungsi sebagai cat dasar.


Tahap berikutnya adalah tahap pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur di bawah sinar matahari, Untuk menghindarkan cangkang yang masih basah tertempel dengan benda lain, digunakan lidi yang ditempelkan pada Styrofoam. Dengan demikian masing-masing individu cangkang terbebas dari sentuhan benda lain dan dapat dikeringkan di bawah sinar matahari. Tergantung terik matahari, proses pengeringan umumnya berlangsung 2-3 jam. Untuk mempercepat proses pengeringan dan khususnya pada saat cuaca mendung atau hujan, dapat digunakan oven sebagai alat pengering.



Hari kedua (23 Oktober 2013) dilanjutkan dengan teknik melukis cangkang. Pelatihan hari kedua diikuti oleh 16 orang peserta. Cangkang yang yang telah dilapisi cat dasar pada hari sebelumnya dapat dilukis sesuai motif yang diinginkan. Ibu Citra menjelaskan dan mempraktekkan dengan detil jenis-jenis lukisan baik dengan menggunakan tangan maupun dengan menggunakan alat semprot/compressor. Cangkang yang telah dilukis kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari atau menggunakan oven. Cangkang yang telah kering kemudian direndam di dalam air untuk menetralkan racun yang berasal dari cat dan sekaligus untuk menguji daya lekat dari cek pada  cangkang. Cangkang yang telah dikeringkan dan telah direndam siap untuk digunakan sebagai rumah baru bagi kelomang.


Tahap terakhir adalah penggantian cangkang natural kelomang dengan cangkang lukis. Cangkang kelomang natural dipecahkan dengan menggunakan ragum pada bagian ujung spiral cangkang. Kelomang dikeluarkan dari cangkang lama dengan cara menggelitik ujung kelomang dengan menggunakan lidi. Kelomang yang telah keluar dari cangkang lama ditaruh pada baskom yang berisi cangkang lukis yang telah disiapkan. Kelomang tersebut akan memilih rumah baru, yakni cangkang lukis sesuai dengan ukurannya. Kelomang yang telah memilih rumah baru dipindahkan ke tempat pemeliharaan dan dipelira dengan memberi pakan dan minum yang cukup. Sebagai organisme omnivore, kelomang dapat memakan segala. Oleh karena itu, dapat diberi pakan berupa sisa sayuran, roti, nasi, daging dan yang lain. Kandang kelomang perlu dilengkapi dengan wadah berisi air sebagai tempat minum.

Disamping pelatihan produksi cangkang hias, juga dilakukan pelatihan tentang cara-cara pemeliharaan alat, khususnya alat semprot dan kompresor. Pelatihan meliputi cara membongkar, membersihkan, mengeringkan, memasang kembali dan cara mengkalibrasi atau menyetel tekanan dan volume.


Acara hari kedua diakhiri dengan acara diskusi, yang diadakan di “Rumah Pintar”. Acara diskusi bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pelatihan dan rencana selanjutnya. Acara diskusi dilanjutkan dengan acara penutupan dan penyerahan peralatan dan bahan cangkan hias dari tim LPPM ke Masyarakat Tangjung Pasir yang diwakili oleh Pak Budi (Wakil Komandan LANTAMAL Tanjung Pasir) dan disaksikan oleh Pak Slamet dari Dompet Dhuafa.

 

(Foto; Laban Eka Jaya/PPM)