ASK
ME

REGISTER
NOW

Negara Gagal Etika

06/08/2013 00:00:00

Penulis/Peneliti : Alois A. Nugroho

 

Bidang Penelitian : Etika


Jurnal : Suara Pembaruan


Volume : 11 Mei 2013

 

Menganggap Indonesia sebagai “negara gagal” mungkin saja berlebihan. Akan tetapi dalam dua peristiwa mutakhir, Indonesia jelas gagal mewujudkan salah satu tujuan nasionalnya, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”.  Kegagalan pertama ditunjukkan oleh penyelenggaraan Ujian Akhir Nasional tingkat SLTA yang “amburadul” (Suara Pembaruan, 18/4/2013). Kegagalan kedua menyangkut kesulitan mengeksekusi seorang terpidana yang mantan petinggi Polri serta kontroversi yang menyertainya (Suara Pembaruan, 25/4/2013 dan 7/5/2013).

 

Dalam bidang pendidikan, negara telah memberi contoh buruk melalui kesemrawutan penyelenggaraan UAN tingkat SLTA 2013. Negara telah menodai apa yang bertahun-tahun, secara tekun, dengan segala kesederhanaan, telah diupayakan oleh para guru di seluruh Nusantara. Para guru telah mengajarkan untuk membuat rencana dan jadual yang baik dan realistis serta untuk mematuhinya dengan penuh disiplin. Tetapi  dalam praktik penyelenggaraan UAN 2013, negara malah mengajarkan sebaliknya.

 

Akibatnya, di banyak tempat, guru dan para siswa merasa telah dibuat tertekan, diperlakukan tidak adil, diperlakukan secara tidak rasional. Terhadap generasi mudanya, negara dianggap telah menelantarkan, bahkan menganiaya, dengan cara menambah stres melalui penundaan, tertukarnya soal, dan sebagainya. Terhadap daerah, pemerintah pusat dianggap bertindak tidak nalar dan tidak cerdas. Di satu sisi, “bendera nasional”harus dikibarkan dengan mulus di daerah-daerah. Di sisi lain,  “ujian nasional” yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat tidak dikibarkan dengan mulus dan bahkan ditunda di beberapa daerah. Jadi, kata “nasional” ternyata hanya tuntutan yang terarah kepada daerah, padahal supaya adil  tuntutan itu seharusnya juga terarah kepada pemerintah pusat.

 

Dengan kata lain, penanaman sikap tidak disiplin dan sikap tidak adil telah terselundupkan ke dalam kurikulum SLTA melalui penyelenggaraan UAN 2013. Ketidakadilan merupakan pelanggaran etika. Maka, bertentangan dengan kiprah pendidikan yang diajarkan para guru, diam-diam pelaksanaan UAN mengandung “kurikulum tersembunyi” berupa penanaman sikap tidak adil.

 

Legalisme

Peristiwa mutakhir yang kedua menyangkut kontroversi mengenai eksekusi seorang terpidana yang mantan petinggi Polri. Kasus ini berkembang dari heboh berupa berita “Cicak lawan Buaya” pada 2009 dengan tokoh utama yang tak berubah.