ASK
ME

REGISTER
NOW

Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan "Penanganan Pascabanjir Melalui Kepedulian Lingkungan"

6/10/2014 12:00:00 AM

Monitoring dan Evaluasi (Monev) kegiatan “Penanganan Pascabanjir Melalui Kepedulian Lingkungan” dilaksanakan pada 10 Juni 2014. Monev dilakukan oleh Ibu Sri Hapsari, bapak Syarief Darmoyo dosen Fakultas Ekonomi, dan Bapak Isniono dari PPM. Tujuan Monev adalah (1) mengetahui perkembangan penanaman pohon selama satu bulan setelah kegiatan, (2) mengetahui efektifitas pelatihan lingkungan  dan kesehatan.

            Bapak Syarief Darmoyo, saat melakukan monev

Melalui pengamatan langsung dan perbincangan dengan koordinator lingkungan yang terpilih ( Ust. Arsyad) diketahui sebagai berikut:

1. Ada enam tanaman buah yang ditanam, seperti belimbing, sawo, jambu air, jambu biji, lengkeng, dan mangga semua tumbuh dengan baik. Ini ditunjukkan dengan penambahan ketinggian dengan penanaman awal.

2. Tanaman obat dalam pot tidak semua tumbuh. Jahe merah tumbuh dengan baik, tetapi tidak demikian halnya dengan kunyit. Diperkirakan kunyit yang ditanam masih muda sehingga tumbuh lambat bahkan mati. Biji Cabe dalam pot juga sudah mulai tumbuh.

3. Tanaman buah maupun tanaman obat, disiram dua kali sehari dengan air hujan oleh siswa madrasah karena kebetulan beberapa hari ini hujan turun. Hal ini mendidik siswa agar disiplin dan bertanggung jawab menjaga dan memelihara tanaman.

4. Pekarangan madrasah yang berisi tanaman telah dipagari di sekitarnya dengan  bambu agar tidak ada lagi kambing yang masuk dan merusak tanaman.

   

5. Penyuluhan lingkungan beberapa waktu lalu hanya bersifat informatif sehingga sulit untuk mengukur tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, khususnya kebersihan pada saat ini. Perilaku atau sikap masyarakat tidak signifikan berubah.

6. Berkenaan dengan kemungkinan bencana banjir pada masa mendatang, dalam penyuluhan telah diberikan nomor posko darurat banjir pemerintah kabupaten bekasi. Nomor yang bisa dihubungi masih disimpan oleh koordinator. Hal ini diharapkan berguna ketika warga terkena banjir kembali dan koordinator dapat segera meminta bantuan.

7. Dalam penyuluhan kesehatan, telah diangkat koordinator kesehatan (ibu Halimah) dan diserahkan kotak P3K berisi obat-obatan. Peran koordinator masih belum maksimal sebagai sumber informasi obat-obatan. Menurut penuturan ibu Halimah dan ibu Arsyad, obat yang tersisa sekarang hanya perban dan oralit. Warga mengharapkan ada bantuan obat-obatan lagi, khususnya aspirin tablet.

8. Pendampingan kepada warga terhadap lingkungan, kesehatan, dan penghijauan masih akan terus dilakukan sambil melakukan beberapa kegiatan yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh warga. Diharapkan pada masa mendatang, secara perlahan-lahan, kampung ini menjadi lebih teduh, lebih hijau, dan bersih.


(Sri Hapsari/F.E & Laban Eka Jaya/PPM)