Ilmuwan besar dunia, Isaac Newton pernah berkata Ïf I have further than others, it is by standing upon the shoulders of giants”. Ilmu dan pengetahuan semakin berkembang karena dibangun di atas karya para ahli yang telah mendahului sebelumnya. Berbagai karya hebat yang ada di masa sekarang tidak dapat dilepaskan dari berbagai karya hebat yang telah ada sebelumnya. Ilmuwan yang ada sekarang ini sebenarnya hanya meneruskan dan menyempurnakan karya-karya yang telah ada sebelumnya.
Salah satu ilmuwan hebat yang pernah hadir di dunia ini adalah Aristoteles. Ilmuwan dan filsuf dari Yunani yang karya pemikirannya telah menginspirasi para ilmuwan dan filsuf lain selama ribuan tahun. Sayangnya karya-karya besar dari tokoh-tokoh besar ini jarang bisa dibaca dan dinikmati oleh ilmuwan Indonesia. Hal itu karena karya para tokoh besar dunia ini jarang ada yang mau menerjemahkannya. Sangat sedikit ahli di Indonesia yang memiliki “keberanian” untuk menerjemahkan karya-karya klasik ini.
Pada hari Kamis, 09 September 2022 secara hybrid diadakan dialog dalam rangka menyambut 3 karya terjemahan dari ilmuwan dan filsuf dunia yaitu Aristoteles dan Sophocles. Buku klasik dari Aristoteles yang berjudul “Rhetorika”dan “Poetika”dan satu karya drama dari Sophocles yang berjudul Öedipus Rex” telah diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia. Penerjemahnya pun tidak main-main, seorang guru besar ilmu komunikasi dari University of Wisconsin Amerika Serikat, Prof. Dr. Andre A. Hardjana. Beliau selain sebagai seorang pakar ilmu komunikasi, juga merupakan seorang penyair dan sastrawan. Buku karangan beliau yang berjudul “Kritik Sastra: Sebuah Pengantar”telah menjadi buku klasik dalam karya sastra di Indonesia. Beliau adalah mantan dekan FIABIKOM Unika Atma Jaya.
Dialog yang merupakan kerjasama antara FIABIKOM Unika Atma Jaya dan FISIP UAJY ini diselenggarakan di ruang Bonaventura Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Adapun yang menjadi pembahas dari dialog bedah buku ini adalah:
Sebagai moderator dari dialog ini adalah Lucinda, M.Lett, dosen FISIP UAJY. Semoga dialog untuk membahas masalah yang langka namun sangat berbobot ini dapat diteruskan, agar pemahaman kita terhadap pengetahuan dan segala proses yang menyertainya dapat terus berkembang.