ASK
ME

REGISTER
NOW

Menembus Barrier

11/30/2005 12:00:00 AM


teknobiologi-menembus-barried
                           "Kisah Perjalanan Mahasiswa Meraih Bogasari Nugraha Research Grant"

Pada fgW Food Conference 2004 di Hotel Borobudur, saya terpilih menjadi salah satu mahasiswa volunteer yang betugas membantu organizing committee bersama mahasiswa UPH dan IPB, khususnya yang sedang belajar di bidang Food Science. Pada salah satu acara, ada penyerahan program Bogasari Nugraha 2004. Saya sedih melihatnya karena tak seorangpun dari UNIKA Atma Jaya yang memenangkan hadiah itu. Tiba-tiba saja berdebar hati saya, bagaimana caranya UNIKA Atma Jaya masuk dalam peta penerima Bogasari Nugraha research grant. Ketika itu saya berpikir apakah mungkin saya, mahasiswa tingkat 1 dapat mengikuti kompetisi tersebut. “Mungkin itu semua hanyalah khayalan belaka”, pikirku.
 
Pada bulan maret 2005, fakultas kami (Fakultas Teknobiologi) menerima poster berukuran besar yang berisi ajakan PT Bogasari untuk mengikuti lomba penelitian dengan cara mengirimkan proposal. Saya masih pesimis apakah mungkin mahasiswa tingkat 2 dapat mengikutinya. Setelah mempelajari isi poster tersebut, ternyata terbuka kesempatan bagi kelompok mahasiswa S1 untuk mengikuti perlombaan tersebut. Saya segera memutuskan untuk mencoba, it’s nothing to loose after all. Setelah berkonsultasi dengan Bapak Wenuganen, ternyata ide saya didukung oleh beliau dan mulailah saya mencari kawan-kawan untuk ikut dalam kelompok mahasiswa peneliti itu. Bapak Wenuganen pun menjadi dosen pembimbing kelompok kami.
 
Ternyata saya tidak mengalami hambatan yang berarti. Lomba penelitian itu hanya terbatas pada 5 komoditi, yaitu gandum, pisang, singkong, ubi jalar, dan jagung. Saya putuskan memilih ubi jalar sebagai komoditi penelitian kami. Dan setelah diskusi dengan kawan-kawan, saya menerima untuk menjabat sebagai ketua penelitian. Tim kami terdiri atas 5 orang, yaitu saya sendiri (Widya Agustinah), Aster Thresia, Yuniati, Felicia Kartawidjajaputra, dan Maria. Tim bekerja keras dan memilih judul penelitian yang sangat unik tentang suatu proses menghasilkan cuka yang unik dari ubi jalar. Bahkan kita memberikan nama yang eksotis untuk produk tersebut, yaitu “Ipomoea Vinegar”, suatu generasi cuka di zaman modern.
 
Singkat cerita, dari 400 proposal penelitian setelah diumumkan ternyata nama saya terpilih menjadi salah satu finalis dari 42 yang terpilih untuk melakukan presentasi. Wah kalau presentasi biasa sudah pernah tetapi presentasi skala nasional seperti Bogasari ini saya belum pernah. Dan ternyata lawannya.… Banyak peserta mahasiswa yang berada pada tingkat akhir kuliah. Awalnya hati saya mengkerut, apakah bisa menang. Akan tetapi saya berpikir mungkin saja saya sedang berada dalam pelukan dewi fortuna. Siapa tau masih bisa menang.
 
Peserta dibagi ke dalam dua kelompok. Dalam kelompok kami, presenternya tidak tanggung-tanggung. Mahasiswa dari IPB, fakultas kedokteran UI semester 11, ITB, universitas negeri terkemuka di Indonesia, bahkan mahasiswa S2 semuanya beradu pada tanggal 6 Oktober 2005. Saya mendapat giliran no. 18 setelah mahasiwa ITB dan mahasiswa S2. Hati semakin minder lagi.
 
Ketika menanti giliran presentasi, waktu berjalan begitu lambat. Tetapi akhirnya tiba juga giliran saya. Pada awalnya, rasanya lancar sekali. Di tengah presentasi ternyata ada 2 slide yang tertutup sehingga menyesal sekali bahwa saya tidak menggunakan laptop sendiri. Semua menggunakan laptop yang sama yang memiliki sedikit kerusakan yang mengganggu. Untungnya saya dapat menjawab sebagian besar pertanyaan para panelis. Mereka berpendapat bahwa judul penelitian saya unik dan belum pernah dilakukan orang sebelumnya. Mungkin itulah nilai plusnya. Sebelumnya, saya beserta tim telah melakukan penelitian pendahuluan yang ternyata berhasil dengan baik sehingga barangkali para juri berpendapat penelitian yang akan saya lakukan memiliki peluang keberhasilan tinggi.
 
Pada tanggal 17 Oktober 2005, seperti dijanjikan panitia, pengumuman penerima Bogasari Nugraha research grant dimuat di majalah Tempo. Rasanya tidak sabar menunggu dan pada saat terbit betapa indahnya halaman 51 karena tercantum nama saya. Inilah pertama kalinya nama saya tercetak di media massa. Ingin segera memberitahu orang tua, teman, dan lainnya. Berita itu kami sampaikan kepada pembimbing kami, Pak Wenuganen dan kawan-kawan setim.

Pada perlombaan Bogasari tahun sebelumnya, para pemenang dipenuhi oleh mahasiswa dari Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. Sayangnya tahun ini mereka tidak terpilih. Tetapi tidak perlu sedih karena telah diwakili oleh universitas katolik lainnya, yaitu UNIKA Atma Jaya. Dengan hasil tersebut, terkabullah impian saya sewaktu berada di fgW Food Conference 2004. Inilah kami mencantumkan Atma Jaya dalam peta Bogasari yang pertama.

Salam sejahtera,
Widya Agustinah
Mahasiswi Fakultas Teknobiologi
Unika Atma Jaya