ASK
ME

REGISTER
NOW

MENENGOK MAHASISWA PRODI ADMINISTRASI BISNIS YANG SEDANG BELAJAR DI JERMAN

07/13/2016 00:00:00

Sejak tahun 2009, secara teratur prodi Administrasi Bisnis Unika Atma Jaya menjalankan program pertukaran pelajar di Jerman. Tahun ini terdapat 5 (lima) mahasiswa dari prodi Administrasi Bisnis dan 1 (satu) dari prodi Akuntansi yang mengikuti program pertukaran pelajar ini. Mahasiswa tersebut adalah Monica Eliza (2013-021-038), Gabriella Stephanie Ivana Putri (2012-021-020), Charoline Karnadi (2012-021-001), Michelle Putri Anggraeni (2013-021-112), Marcel Liawnardo (2013-021-036) dan Tiffani Irene Daturara Bari (2012-012-485). Mereka belajar selama 1 semester penuh di Westphalian University of Applied Sciences, Bocholt Campus, Germany.

 

 

 

Dekan Fiabikom dan Kaprodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya dengan dukungan dari Erasmus+ berkesempatan mengunjungi para mahasiswa tersebut pada akhir Juni 2016. Di sana melihat kondisi para mahasiswa yang sedang belajar dan beraktivitas. Selain dari Indonesia, banyak mahasiswa dari berbagai negara turut dalam program ini, dan yang membanggakan adalah, bahwa mahasiswa dari Unika Atma Jaya tidaklah kalah dengan mahasiswa yang berasal dari berbagai negara tersebut. Malahan dalam beberapa bidang tertentu, mahasiswa Indonesia memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lain.

 

 

 

 

 

Mereka selama di Jerman di bawah bimbingan Prof. Dr. Raymond Figura, sedangkan untuk urusan sehari-hari dipantau oleh Mrs. Andrea Tenbrink. Banyak pengalaman yang telah didapat para mahasiswa selama belajar disana. Disamping dapat mengenal dan berinteraksi dengan para mahasiswa dari berbagai negara, mereka juga banyak mendapatkan ilmu baru yang tidak diajarkan disini. Salah satu yang mereka pelajari disana adalah penggunaan program simulasi bisnis, dimana mereka diminta membuat suatu bisnis tersendiri dan kemudian dilombakan dengan yang lain. Dengan menggunakan perangkat computer bisnis simulasi yang mereka bikin diadu dengan yang lain. Simulasi ini dibikin untuk sedekat mungkin dengan kondisi bisnis yang sebenarnya. (Eko Widodo)