ASK
ME

REGISTER
NOW

KUNJUNGAN KE GOJEK

12/20/2018 00:00:00

Bisnis di masa depan tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi. Dengan teknologi ini, saat ini telah muncul istilah ekonomi baru yang diberi nama ekonomi berbagi (sharing economy), dimana factor produksi yang dimiliki dapat digunakan secara bersama-sama sehingga lebih efisien. Saat ini orang tidak perlu punya mobil sendiri untuk berpergian, mereka bisa “menyewa” mobil dengan mudah lewat aplikasi yang ada. Mobil yang kita miliki juga bisa dengan lebih mudah “dikaryakan” untuk menambah penghasilan kita sehari-hari.

 

Salah satu usaha di bidang ini yang sangat berhasil adalah Go Jek. Seperti dikutip dari situs Wikipedia, GO-JEK didirikan oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master of Business Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan GO-JEK muncul dari pengalaman pribadi Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek hampir setiap hari ke tempat kerjanya untuk menembus kemacetan di Jakarta.  Saat itu, Nadiem masih bekerja sebagai Co-Founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku.

 

Sebagai seorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekadar mangkal menunggu penumpang.  Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan penghasilan yang lumayan bila banyak penumpang. Selain itu,Ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak transportasi lainnya sehingga seringkali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada tanggal 13 Oktober 2010, GO-JEK resmi berdiri dengan 20 orang pengemudi.[8] Pada saat itu, GO-JEK masih mengandalkan call center untuk menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek. Pada pertengahan 2014, berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai mendapatkan tawaran investasi.[8] Pada 7 Januari 2015, GOJEK akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis Android dan IOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan call center.

 

Untuk mendalami bisnis Go Jek lebih lanjut, Mahasiswa program studi Administrasi Bisnis, khususnya yang mengambil mata kuliah Inovasi dan Kreativitas melakukan kunjungan ke kantor Go Jek di kawasan blok M pada hari Ju9-11m’at 9 November 2018. Mereka didampingi oleh ibu Melinda Noviana yang merupakan dosen pengampu mata kuliah Inovasi dan Kreativitas. Diharapkan dengan melakukan kunjungan ini mahasiswa dapat lebih memahami dan menghayati bisnis Go Jek yang merupakan salah satu bentuk bisnis ekonomi berbagi (economic sharing) ini. (Eko Widodo)