Selama bulan September sampai dengan Desember 2020, Proyek Penelitian MAP melakukan dua aktivitas, yaitu penelitian baseline dan lokakarya adaptasi manual MAP. Dalam situasi pandemi dan pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di DKI Jakarta, tantangan terbesar yang dialami oleh tim MAP adalah proses pengambilan data untuk penelitian baseline. Dengan mempertimbangkan situasi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta, mayoritas proses pengambilan data dilakukan secara daring.
Ada sejumlah tantangan dalam pengambilan data daring ini, antara lain adalah koneksi internet yang tidak stabil dan membiasakan diri untuk menggunakan aplikasi daring dalam melakukan proses wawancara. Sebagai persiapan, tim mempersiapkan diri dengan membaca dan berlatih mengikuti panduan wawancara, namun tetap bersikap fleksibel misalnya untuk menggunakan aplikasi daring yang nyaman bagi partisipan (mis. Whatsapp dan Zoom). Dukungan dalam bentuk pulsa handphone juga diberikan kepada partisipan. Proses pengambilan data tetap dapat berjalan dengan lancar walaupun ditemui sejumlah kendala teknis saat wawancara. Tantangan yang sama dialami dalam penyiapan lokakarya adaptasi manual MAP. Aktivitas yang sebelumnya sudah dirancang dalam bentuk tatap muka pada akhirnya diganti dengan pertemuan secara daring, namun kegiatan tetap bisa berjalan dengan lancar.
Di antara dua kegiatan tersebut, tim penelitian baseline dan tim MAP secara rutin mengadakan pertemuan untuk merencanakan dan membahas sejumlah hal yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan MAP. Pertemuan yang biasanya dilakukan dua minggu sekali menjadi ajang untuk bertukar pendapat dan berdiskusi guna menemukan cara-cara terbaik dalam implementasi proyek penelitian MAP dengan segala keterbatasan yang dihadapi. Di sela-sela kepadatan kegiatan dan pertemuan rutin, tim penelitian baseline MAP mendapat kesempatan untuk membagikan pengalaman tentang pelaksanaan penelitian baseline di Indonesia kepada tim MAP dari UK, Kyrgyzstan, Rwanda dan Nepal.