ASK
ME

REGISTER
NOW

PROYEK PENELITIAN MOBILE ARTS FOR PEACE (MAP) : PRAKTIK SEKALIGUS PENELITIAN

01/24/2021 00:00:00

 “.....eksplorasi untuk mengetahui sejauh mana seni budaya (musik, tari, drama, film, dan berbagai bentuk budaya lainnya) dapat digunakan sebagai sarana dialog yang melibatkan orang-orang dari berbagai budaya dan berbagai usia untuk membangun masyarakat yang damai...”

 

MAP adalah praktik sekaligus penelitian (practice-as-research) yang diprakarsai oleh Professor Ananda Breed dari University of Lincoln di Rwanda. MAP didanai oleh Global Challenges Research Fund (GCRF) melalui Arts and Humanities Research Council (AHRC).

 

Cikal bakal Proyek Penelitian MAP (Mobile Arts for Peace) dimulai pada tahun 2018 di Provinsi Timur Rwanda. Pada awalnya, MAP bekerja dengan lima sekolah, sepuluh organisasi budaya, dua puluh lima pendidik, dan sepuluh orang muda untuk merancang dan menyampaikan metodologi MAP. Pada tahun 2019,  MAP menjangkau 25 sekolah tambahan, 100 pendidik dan 40 fasilitator yang akan melatih sekitar 250 pendidik tambahan dan 2.000 orang muda. Seperti yang tertulis dalam nama resminya, Proyek Penelitian MAP: “Informing the National Curriculum and Youth Policy for Peacebuilding in Kyrgyzstan, Rwanda, Indonesia and Nepal” dilaksanakan di empat negara, yaitu Kyrgyzstan, Rwanda, Indonesia dan Nepal.

 

Tujuan MAP adalah untuk meningkatkan partisipasi anak dan orang muda dalam proses pengambilan keputusan, dan memberikan masukan bagi Kurikulum Nasional dan kebijakan untuk anak/orang muda di setiap negara mitra. Tujuan ini dicapai melalui lembaga pemberi layanan setempat; bekerja dengan pelaku seni budaya, anak/orang muda dan pendamping atau guru, lembaga masyarakat dan lembaga-lembaga pembuat kebijakan guna menjawab kebutuhan yang muncul, mengembangkan kurikulum, kebijakan dan implementasinya.

 

Mitra proyek penelitian MAP untuk Indonesia adalah Unika Atma Jaya, Jakarta yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan Fakultas Psikologi. Kerja sama ini dimulai sejak 1 Juli 2020 sampai dengan empat tahun ke depan. Sebelumnya, pada Desember 2019 diadakan Scoping Visit atau kunjungan lapangan oleh Professor Ananda Breed dan sejumlah rekan peneliti dari Nepal, Rwanda dan Kyrgyzstan ke Indonesia untuk menjajaki potensi mengembangkan MAP di Indonesia. Kunjungan tersebut didukung juga oleh UNESCO, Jakarta Office, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi DKI Jakarta serta Yayasan Anak Budaya Indonesia (YABI).

 

Dr. Harla Sara Octarra, M.Sc. (dosen honorer dan mitra peneliti di Fakultas Psikologi) adalah koordinator penelitian MAP di Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, beliau dibantu oleh sejumlah dosen tetap maupun dosen honorer dan mitra peneliti di Fakultas Psikologi, yaitu:  Dr. Yohana Ratrin Hestyanti, Psikolog;  Dr. Zahrasari Lukita Dewi, M.Si., Psikolog; Dr. Agustina Hendriati, M.Sc., Psikolog; Drs. Danny Irawan Yatim, M.A., Ed.M., Psikolog; Reneta Kristiani, M.Psi, Psikolog; Nicolas Indra Nurpatria, M.Si, Psikolog; Nilla Sari Dewi Iustitiani, M.Si; dan Indrawati Setya Wibawa, S.Psi.

 

Selain itu, proyek penelitian ini juga melibatkan tiga orang mahasiswa Fakultas Psikologi dari Angkatan 2017, yaitu Nadya Lenny Agnes Pangemanan; Aurora Eursza Mayori dan Kania Larasati. Dua lembaga lain yang juga digandeng untuk mendukung implementasi MAP adalah Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi DKI Jakarta serta Yayasan Anak Budaya Indonesia (YABI).

 

Informasi lebih lanjut mengenai MAP dapat diperoleh melalui: https://map.blogs.lincoln.ac.uk/