ASK
ME

REGISTER
NOW

Loka Karya Scenario Planning Yayasan Prayoga Padang, Sumatera Barat pada tanggal 3 s.d 4 Maret 2017

6/16/2017 12:00:00 AM

Latar Belakang

Yayasan Prayoga merupakan yayasan pendidikan di bawah naungan Keuskupan Padang yang didirikan pada tanggal 26 Maret 1962. Saat ini Yayasan Prayoga mengelola 30 lembaga pendidikan, yang terdiri dari delapan (8) Taman Kanak-Kanak, tiga belas (13) Sekolah Dasar, lima (5) Sekolah Menengah Pertama, dua (2) Sekolah Menengah Atas, dan dua (2) Perguruan Tinggi. Lembaga Pendidikan tersebut berlokasi di Kota Padang, Sawahlunto, Kab. Pasaman Barat, dan Kab. Kepulauan Mentawai.

 

loka karya ini dinilai sebagai salah satu cara yang dapat dilakukan oleh Yayasan Prayoga untuk membekali tenaga-tenaga pendidik dan kependidikannya agar dapat terus menjaga mutu dan kualitas pendidikan.

 

 Tujuan

  1. Membekali para peserta dengan pemahaman tentang pendidikan sebagai kunci kemajuan
  2. Membekali para peserta agar dapat terus mempertahankan bahkan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah masing-masing
  3. Menggali informasi dari para peserta tentang strategi yang dapat dilakukan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan di masa yang akan datang

 

Pelaksanaan

Loka karya ini diselenggarakan di Padang pada tanggal  3 s.d 4 Maret 2017, dan difasilitasi oleh Dr. Clara R.P. Ajisuksmo, M. Sc. (Kepala PKPM dan Ketua Peneliti ”Scenario Planning Yayasan Prayoga Padang”). Peserta loka karya berjumlah 40 orang yang terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan, yang berasal dari 6 TK, 4 SD, 3 SMP, 2 SMA, 2 Perguruan Tinggi dan perwakilan dari pengurus yayasan.

 

Hari pertama, loka karya dimulai pada pukul 13.30, setengah jam mundur dari jadwal semula. Namun hal ini tidak mengurangi isi sesi, dan hanya berdampak pada mundurnya jadwal selesai. Materi-materi yang diberikan pada hari pertama ini adalah mengenai tujuan, manfaat dan pentingnya pendidikan; kemajuan teknologi; dampak negatif dan positif kemajuan teknologi; perubahan sosial; dan proses belajar mengajar.  Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi.

 

Hari kedua, diisi dengan diskusi mengenai tantangan yang dihadapi dan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing jenjang pendidikan serta bagaimana strategi yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi tantangan yang ada. Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok, di mana peserta dibagi perkelompok berdasarkan asal sekolah (jenjang pendidikan).

 

Secara umum, menurut peserta loka karya ini sangat membantu karena berguna bagi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Hal lain yang cukup membantu adalah metode loka karya yang berbasis pada refleksi sehingga membuat peserta menarik, tidak bosan dan mudah menyerap isi materi.