ASK
ME

REGISTER
NOW

Mengintip Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Teknobiologi UNIKA Atma Jaya

4/8/2015 12:00:00 AM

 

Kultur Jaringan atau bahasa kerennya “Tissue Culture” apakah itu? Adalah suatu teknik untuk menumbuhkan sel, jaringan atau organ yang diisolasi dari tanaman yang ditumbuhkan dalam media artifisial biasanya dalam botol selai atau tabung dengan kondisi aseptik/steril (George 2007). Kemampuan beregenerasi dari sel lalu menjadi tanaman yang utuh ini berbasis sifat totipotensi. Menurut sejarah, pertama kali kultur jaringan dilakukan pada tomat, dengan memakai eksplan akar yang ditumbuhkan pada medium sederhana dengan kandungan garam, gula, dan ekstrak khamir.

Medium yang biasa digunakan adalah medium Murashige dan Skoog (1962) dengan komposisi hara makro yang terdiri dari amonium, nitrat dan potasium, mikronutrien, ion pengkelat, mio-inositol dan vitamin. Keuntungan dari teknik kultur jaringan ini yaitu cepat (waktu perbanyakan pendek), bisa memproduksi bibit dalam jumlah besar, penyimpanan dan transportasinya mudah, produksinya tidak tergantung musim dan dapat menyediakan bibit kapan saja tergantung permintaan konsumen.

Tahapan teknik kultur jaringan ini meliputi 4 tahapan besar yaitu inisiasi (establisment eksplan), inkubasi dan multiplikasi, perakaran dan aklimatisasi. Saat ini terdapat beberapa kultur di Laboratorium Kultur Jaringan, sebagian besar untuk keperluan praktikum. Tanaman yang ada saat ini di Laboratorium Kultur Jaringan antara lain Lili, Nanas Bangka, Krisan, Tembakau, Violces, Keladi Merah, Anggrek, Mawar. Berikut dapat dilihat beberapa kultur yang ada (Gambar 1):

 


Gambar 1  Kultur tembakau (kiri), kultur lili (tengah) dan kultur keladi merah (kanan).

 

Selain untuk keperluan praktikum, kami juga membuat souvenir biasa dilakukan untuk keperluan promosi. Souvenir ini dapat dibawa pulang dan dipelihara pada suhu ruang. Berikut gambar souvenir dengan eksplan tanaman krisan dan foto tim asisten beserta koordinator saat ini (Gambar 2).

 

Gambar 2  Souvenir untuk keperluan promosi (kiri), tim asisten beserta koordinator Mata Kuliah Kultur Jaringan (kanan).

 

Penulis: Yasinta Ratna E. Wulandari, M.Si. (Kepala Laboratorium Kultur Jaringan)