ASK
ME

REGISTER
NOW

Pengabdian Masyarakat "Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) & Fakultas Ekonomi (FE) Unika Atma Jaya Bersama Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) St. Servatius Kampung Sawah - Bekasi Mengadakan Pengembangan Kewirausahaan Pembuatan Coklat"

6/25/2012 12:00:00 AM


Spirit kewirausahaan diyakini menjadi stimulus perkembangan perekonomian sebuah daerah bahkan sebuah negara. Secara sederhana spirit kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai upaya seseorang untuk memiliki dan menjalankan bisnis. Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan jumlah wirausaha hal ini didukung dengan masih terbukanya pengembangan lapangan usaha baru serta masih sedikitnya jumlah wirausaha. Potensi yang besar ini memicu Fakultas Ekonomi (FE) Unika Atma Jaya Jakarta untuk serius menumbuhkan kewirausahaan melalui pengembangan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Bak gayung bersambut, usaha tersebut mendapat tanggapan serius dari Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) Unika Atma Jaya Jakarta dengan memberikan dana. Keseriusan yang sama juga kami tularkan pada Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Gereja St. Servatius Kampung Sawah, Bekasi.


Pihak WKRI sejalan dengan FE Unika Atma Jaya Jakarta, untuk mengembangkan kewirausahaan di kalangan para ibu di wilayah Gereja St. Servatius. Untuk itu pihak FE dan WKRI sepakat untuk mengadakat pelatihan kewirausahaan dengan melakukan pembuatan coklat. Coklat dipilih sebagai pemicu bagi para Ibu untuk memulai usaha sendiri karena coklat sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat dan bahan bakunya mudah.


Kegiatan ini dilakukan mulai bulan mei sampai bulan desember 2012 dengan melibatkan peserta dari Wanita Katolik Republik Indonesia Gereja St. Servatius Kampung sawah dan warga sekitar gereja.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah

  1. Pelatihan pembuatan coklat I tanggal 9 Juni 2012
  2. Pelatihan pembuatan cokalt tahap II tanggal  23 Juni 2012
  3. Pelatihan pemasaran tanggal 9 Juni 2012
  4. Pelatihan motivasi kewirausahaan 9 Juni 2012
  5. Pelatihan pembukuan sederhana 23 Juni 2012



Untuk pelatihan coklat dilakukan dengan durasi 2 jam setiap pertemuan, sedangkan pelatihan kewirausahaan dan pemasaran dilakukan selama 1 jam. Pemilihan materi pelatihan dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan pengurus WKRI.

Tim menyadari bahwa pengabdian masyarakat ini tidak akan berhasil jika tidak ada pendampingan yang menyeluruh untuk itu, tim mendorong peserta pelatihan untuk mengembangkan kewirusahaan. Berdasarkan pemikiran tersebut maka tim mengadakan lomba kuliner non beras di Paroki St Servatius pada hari pangan sedunia pada 16 oktober 2012. Lomba ini diikuti oleh seluruh ranting WKRI  di Gereja St. Servatius dan kelompok kategorial misalnya lansia, mudika. Hasilnya terdapat 32 peserta lomba kuliner non beras. Dalam kegiatan ini, tim bertindak sebagai juri dan memberikan hadiah berupa alat masak bagi pemenang. Juara lomba kuliner ini adalah

Juara I: WKRI ranting St Frances

Juara II: Ranting lansia

Juara III: Benedicta Salib

Juara Harapan I : Ranting petrus Claver

Juara Harapan II: Ranting Maria Bunda Karmel                      

Juara Harapan II: Ranting Petrus Faber


Keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat dapat dilihat dari output yang dihasilkan. Berdasarkan pendampingan tim dan laporan dari WKRI Gereja St. Servatius (lihat lampiran), maka di lingkungan Gereja St. Servatius saat ini telah terdapat 8 orang yang berwirausaha setelah mendapat pelatihan yaitu Ibu Sarwoko membuat mangleng dan kue bawang, Ibu Hendrikus yang membuat keripik jamur dan jamur coklat, Ibu Niken membuat coklat, Ibu Emmy membuat kue biji ketapang dan kacang bawang, Ibu ratna menjual olahan beras merah, Ibu Esty membuat kacang cikress (kacang telur), dan Ibu Erlita dan Ibu Betty membuat coklat.

Kelompok ini juga menyepakati bahwa untuk membuat dan menjual makanan olahan sendiri yang sehat dan baik untuk kesehatan, artinya tanpa bahan pengawet, pemanis buatan, dan penyedap rasa. Hal ini semua dengan tema Pusat Pengabdian masyarakat Unika Atma Jaya yaitu Masyarakat Sehat dan Cerdas.

Saat ini juga anggota WKRI sudah mulai menerima pesenan dari pihak warga Gereja St. Servatius dan masyarakat sekitar.  Saat ini juga pihak WKRI telah mengajukan produk-produk yang dihasilkan ke Kantin Atma Jaya, dengan harga yang terjangkau. Sebagai bentuk terima kasih atas kegiatan ini maka pihak WKRI St. Servatius memberikan sertifikat kepada semua anggota tim yang terlibat.


(Foto : Laban Eka Jaya/PPM)