ASK
ME

REGISTER
NOW

Alumni Gathering Program Jenesys Di Kedubes Jepang, Selasa, 5 Februari 2013

2/7/2013 12:00:00 AM

teknobiologi-alumni-gathering-program-jenesys
teknobiologi-alumni-gathering-program-jenesys
Saya beserta 7 peserta JENESYS lainnya mendapat kesempatan untuk menghadiri undangan makan siang yang diselenggarakan oleh Istri Duta Besar Jepang di Indonesia, Mrs. Etsuko Katori. Acara ini berlangsung di kediaman beliau, di daerah Kebayoran Baru. 

 
Selain dari Atma Jaya (saya dan Lydia Liemena dari FE), ada juga peserta yang berasal dari ITB, Binus, dan Universitas Negeri Islam Jakarta. Jadi secara tidak langsung, acara ini juga kami anggap sebagai reuni kecil dengan teman-teman JENESYS lainnya.
 
Undangan makan siang kemarin sebenarnya diadakan sebagai acara pengganti akibat dibatalkannya lunch meeting pada tanggal 18 Jan 2013, yang seharusnya dihadiri pula oleh Mrs. Abe (istri PM Jepang) sewaktu beliau melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia Januari lalu.
Selain oleh Mrs. Katori, kami juga disambut oleh Istri Dubes ASEAN di Indonesia dan beberapa diplomat kedutaan dari beberapa divisi, seperti divisi protocol, humas, teknologi, ekonomi, dll.
 
Pertemuan makan siang ini sebenarnya masih berkaitan dan dapat dibilang sebagai salah satu acara follow up dari pihak kedutaan dengan para alumni JENESYS 2012.
Program JENESYS yang saya ikuti tahun lalu sebenarnya merupakan batch terakhir, namun semenjak Mr. Abe kembali menjabat sebagai PM Jepang, rencananya program ini akan terus dilanjutkan dengan nama JENESYS 2.0 (namun belum ada kepastian resminya kapan program tersebut berlangsung.
 
Untuk info tambahan, program JENESYS itu sebetulnya program 5 tahun yang pada mulanya memang dicanangkan oleh PM Abe sendiri, dengan salah satu tujuannya adalah untuk menarik orang muda di Asia untuk melanjutkan studi di Jepang. Pesertanya bukan hanya dari Indonesia, tapi juga ada dari negara-negara Asia lainnya, seperti Thailand, Philipine, dll.
 
Dan melalui acara ramah tamah yang berlangsung, mereka juga menyampaikan dengan sangat jelas bahwa pada saat ini pemerintah Jepang sangat welcome dan terbuka bagi mahasiswa-mahasiswa international yang berencana untuk meneruskan studi di sana. Hal ini salah satunya terkait dengan krisis generasi muda di Jepang yang terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini hingga saat ini.
Bahkan untuk merealisasikannya, pemerintah Jepang sudah memulainya dengan program Global 30 (http://www.uni.international.mext.go.jp/).
Program ini melibatkan beberapa uni-uni terkemuka di Jepang (Uni of Tokyo, Kyoto Uni, dan uni-uni top lainnya) yang mulai menawarkan kuliahnya dalam bahasa Inggris sehingga orang-orang luar dapat semakin mudah untuk memperoleh pendidikan di Jepang.
Terlepas dari Global 30, berbagai beasiswa bagi international student juga banyak sekali tersedia asalkan kita rajin-rajin melihat di web dubes Jepang atau pun web dari Ministry of Foreign Affairnya sendiri.
 
 
Di samping hal-hal yang menyangkut pendidikan, kita juga memperoleh kesempatan untuk mendengarkan sharing para diplomat tentang kehidupan mereka, bagaimana pengalaman mereka saat harus bertugas di berbagai negara, sebaliknya mereka juga menanyakan tentang kuliah kita saat ini, tentang tugas akhir, dan percakapan-percakapan santai lainnya
 
Intinya,
kesan saya setelah menghadiri pertemuan ini, baik istri dubes Jepang, istri dubes ASEAN, maupun tamu-tamu yang lain sangatlah friendly kepada kita, sewaktu makan siang ataupun setelahnya, kita benar-benar dapat mengobrol dengan enak bahkan dan bercanda dengan santai tanpa ada gap apapun, bahkan mereka juga sangat senang saat kita mengajak untuk foto bersama.
 
Dan satu hal yang terpenting, bila ingin S2 ke Jepang, jangan ragu-ragu karena saat ini kesempatannya benar-benar terbuka sangat luas, asalkan kita rajin mencari informasi dan berani mencoba semua peluang yang ada.
 
Semoga sharing saya berguna bagi teman-teman lainnya.
 
 
Cheers,
 Audrey Gandasasmita