ASK
ME

REGISTER
NOW

Guest Lecture on New Media: Tren Bisnis dan Tantangan Prodi Komunikasi

05/08/2014 00:00:00

“The medium is the message.” Itulah ungkapan termasyur Marshal McLuhan untuk menegaskan karakter determinisme teknologisnya dalam menyingkap dinamika revolusi media dan efeknya bagi masyarakat (Understanding Media: The Extensions of Man, 1964).

 

Sebelumnya, teori-teori komunikasi yang banyak didominasi oleh pendekatan psikologi menegaskan bahwa isi media (message) memberi efek yang besar terhadap sikap, pikiran, bahkan perilaku masyarakat. McLuhan melihat secara lebih makro pada struktur teknologi media yang dikonsumsi itu sendiri. Struktur teknologi inilah yang mengubah perilaku anggota masyarakat, yang akan segera tampak dari bagaimana masyarakat mengkonsumsi media tersebut, serta pada akhirnya mempengaruhi interaksi antarindividu dalam masyarakat itu sendiri.

 

Tesis McLuhan ini pula yang tampaknya ingin ditegaskan oleh dosen tamu Bpk. J. Heru Margianto (Assistant Managing Editor Kompas.com), saat memberi kuliah di Prodi Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta, pada hari ini Senin, 5 Mei 2014. Bapak J. Heru Margianto memberi kuliah khusus tentang tren media baru dan dampaknya pada industri media di Indonesia untuk mahasiswa mata kuliha Sosiologi Komunikasi.

 

Sebagai bagian dari pembelajaran berbasis fakta empiris lewat studi kasus, maka kuliah dosen tamu ini secara khusus membahas tiga topik yaitu: media baru, dampak media baru pada industry media, dan strategi Kompas (suratkabar) dalam menjawab tuntutan perkembangan teknologi media tersebut.

 

Bapak J. Heru Margianto menjelaskan bahwa saat ini kejadian yang terjadi di belahan dunia manapun tidak lagi mesti dilaporkan oleh seorang wartawan. Acapkali, justru kejadian yang penting direkam dan dilaporkan oleh warga sendiri lewat sejumlah platform di internet.

Hal itu terjadi karena sejumlah kekuatan yang dimiliki oleh media baru. Kekuatan tersebut, dalam rangkuman Bapak Heru Margianto adalah sifat cepat/instannya, unlimited space, adanya links, terarsipkan, interaktif, multimedia, dan munculnya budaya konvergensi. Implementasi media baru dengan sejumlah kekuatan tersebut pada industri media mengubah bagaimana masyarakat mengkonsumsi informasi media, bagaimana berkomunikasi dengan media dan dengan sesamanya.

 

Ancaman bagi media adalah makin berkurangnya pembaca media konvensional, seperti koran dan majalan cetak. Sisi jurnalistik dan sisi bisnis media pun terancam gulung tikar.

Sebagaimana  tujuan utama media adalah untuk melayani masyarakat, maka koran Kompas melakukan transformasi dengan mengadopsi dan menciptakan sejumlah inovasi guna menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman saat ini. Maka lahirlah kompas.com.

 

Di dalam tren inovasi itu terdapat konvergensi tingkat tinggi antara tulisan, gambar, video, audio yang dapat diakses dan dikonsumsi secara bersamaan. Fakta ini menunjukkan makin hilangnya batas-batas antara koran, televisi, dan radio dalam era media baru.

 

Guna mencapai cita-cita koran Kompas untuk melayani masyarakat, Bapak J. Heru Margianto menjelaskan bahwa selama ini masyarakat hanya mengigat koran ketika mereka mendengar kata “Kompas”. Seiring lahirnya media baru, ingatan publik tersebut ingin disempurnakan dengan sesuatu yang baru, bahwa ketika mendengar kata “Kompas”, maka yang terpikirkan adalah informasi kredibel, independen, dan objektif. Dengan demikian Kompas telah berubah menjadi sebuah news brand, bukan lagi sebuah suratkabar semata.

 

Melihat tren media baru yang sudah sangat dalam mengubah industri media, maka keahlian yang dibutuhkan pun sudah berbeda. Ada sejumlah skill yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin bekerja di dunia media saat ini, terlebih yang ingin menjadi wartawan.

Satu keahlian yang paling penting selain konsep-konsep teoritis tentang media dan komunikasi adalah kecakapan melakukan digitalisasi informasi untuk kemudian diproduksi dan didistribusikan secara konvergen kepada masyarakat.

 

Salah satu profesi yang sangat baru dan menarik dalam dunia media saat ini, seperti dijelaskan oleh Bapak J. Heru Margianto adalah Social Media Strategist. Ada sejumlah pegawai yang menduduki profesi tersebut di kompas.com saat ini. Ini menjadi sebuah tantangan bagi Program Studi Komunikasi. Tidak ada kampus yang secara khusus di Indonesia memberi keahlian itu saat ini, tetapi ada sejumlah mata kuliah yang relevan. Oleh sebab itu, sebagian besar orang perlu belajar otodidak. Ada yang berminat? (S.S)