ASK
ME

REGISTER
NOW

Diskusi Perkembangan Ekowisata Bersama Kedubes Kosta Rika

9/30/2019 12:00:00 AM

Jakarta, 29 September 2019 – Alam yang terbentang luas di bumi ini merupakan sebuah bukti dari keindahan maha karya Tuhan dalam menciptakan semesta. Indonesia sendiri dikaruniakan keindahan alam yang tiada duanya. Dengan gugusan pulau sebanyak kurang lebih 17.504 pulau yang tersebar di 32 Provinsi (sebelum terjadi pemekaran Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat), membuat Indonesia menjadi salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.

 

Dengan jumlah pulau sebanyak itu, tidak heran jika ada pulau-pulau yang masih belum terjamah, baik dari segi keaslian, keindahan ataupun sumber dayanya. Tetapi adapun beberapa pulau di Indonesia yang sudah terkenal luas diseluruh dunia, salah satunya adalah Nusa Penida. Nusa Penida yang berada di Pulau Bali ini merupakan salah satu destinasi wisata yang dapat disebut sebagai ekowisata (Eco-tourism) milik Indonesia yang sudah terkenal gaungan keindahan alamnya semancanegara. Tetapi, Nusa Penida hanyalah salah satu contoh pulau yang berhasil menjadi ekowisata Indonesia. Bagaimana dengan ribuan pulau-pulau lainnya? Apa yang bisa kita perbuat sebagai generasi penerus bangsa dalam mengembangkan ekowisata di Indonesia dengan turut memehartikan perkembangan lingkungan di sekitarnya?

 

Melihat fenomena seperti itu, pada tanggal 27 September 2019 Unika Atma Jaya bersama International Office atau Kantor Urusan Internasional (KUI) Unika Atma Jaya mengadakan Ambassador Talk Series bersama Kedutaan Besar (Kedubes) Kosta Rika untuk membahas mengenai Environment dan Eco-tourism di Kosta Rika. Materi acara pada hari itu dibawakan oleh H.E. Esteban Quiróz Salazar yang merupakan Head of Mission dari Kedubes Kosta Rika. Acara yang dilaksanakan di Kampus 3 BSD Unika Atma Jaya turut dihadiri mahasiswa program studi Hospitality and Tourism Management.

 

 

H.E. Esteban Quiróz Salazar saat sedang membawakan materi dalam Ambassador Talk Series

 

Esteban menjelaskan bahwa setiap negara memiliki keunikan dan perbedaannya sendiri dalam sektor ekowisata dan lingkungannya. Seperti Kosta Rika, yang sudah selama kurang lebih 40 tahun berfokus pada sektor ekowisata telah membuat Kosta Rika memiliki nilai dan keunikan yang tidak miliki oleh negara lain.

 

"Costa Rica has a policy to share knowledge to friends country, such as Indonesia. And we also have moral duties to share this knowledge that we have been acummulated since many years. And this topic is so important for me to give more reason to these students to know, to share the knowledge that I have, to generate this interest from them, not only on eco-tourism in Indonesia itself but to tell them there are another countries around the world that have been working on these and they can get resources and knowledge from those countries. That is why I choose to talk about this topic today," jelas Esteban.

 

Kosta Rika sendiri dikenal sebagai sebuah negara kecil nan ‘makmur’ yang berada di Amerika Tengah. Dengan luas wilayah negara yang tidak lebih besar dari Pulau Maluku itu, Kosta Rika memanfaatkan dengan maksimal sektor ekowisatanya.

 

“Costa Rica people is always in love with nature. We respect all the things that comes from the nature. For example, we know that many cures for many illness are in the nature. So one of the important things for us is to protect the nature, because these protection give us as a country and group of people an income to have a nice ways of life,” imbuhnya lagi.

 

Esteban mengatakan bahwa salah satu kunci untuk dapat mengembangkan ekowisata dengan baik suatu negara adalah dengan menumbuhkan rasa cinta kepada alam yang tinggi. Saat sudah memiliki rasa cinta tersebut, maka jika hadir secara masif akan memberikan dampak peningkatan yang signifikan terhadap perkembangan alam.

 

Bahkan Esteban sendiri menjelaskan bahwa Kosta Rika tidak perlu lagi berupaya keras melakukan promosi untuk menarik para wisatawan datang ke Kosta Rika. Hal tersebut karena sudah terkenalnya Kosta Rika akan sektor ekowisata mereka pada setiap mata dunia.

 

“We will protect the nature and when you come to visit us (Costa Rica), you will be contributing to the nature and to the future generation. That is how we promote the eco-tourism in Costa Rica,” ujarnya.

 

Salah satu peserta yang antusias bertanya mengenai Eco-Tourism

 

Para mahasiswa yang hadir dalam Ambassador Talk Series ini pun sangat antusias mendengarkan pemaparan Esteban tentang Eco-Tourism di Kosta Rika. Tidak sedikit dari mahasiswa yang bertanya tentang pendapat, tips, atau pun saran tentang ekowisata Indonesia sampai bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi yang berguna untuk perkembangan ekowisata Indonesia.

 

“Here is the important advice that I can tell for students in Atma Jaya and Indonesia if you want to get involved to develop eco-tourism; Learn from other experience, take the knowledge, adapt it to Indonesian situation. That’s the key,” ujar Esteban yang memberikan saran untuk para mahasiswa agar dapat berpartisipasi mengembangkan ekowisata Indonesia.

 

Dari apa yang sudah dipaparkan oleh Esteban tentang Enviroment dan Eco-tourism di Kosta Rika, kita dapat menyimpulkan bahwa setiap negara semestinya mampu mengembangkan sektor ekowisata negaranya sendiri dan memperhatikan pula perkembangan lingkungannya karena setiap negara dibelahan dunia manapun adalah bagian dari bumi ini. Sehingga mengembangkan potensi sektor ekowisata dengan memperhatikan perkembangan lingkungan merupakan salah satu aksi yang dapat kita lakukan untuk merawat bumi ini agar tetap terjaga dengan baik. Jika kita belum dapat memngembangkannya, maka sebisa mungkin untuk menjaga yang sudah ada. Yuk, tumbuhkan rasa cinta alam untuk jaga bumi kita tercinta! (ARF)

 

Penyerahan cinderamata kepada Kedubes Costa Rica

 

Foto bersama peserta dan Kedubes Costa Rica sebagai penutup rangkaian acara