ASK
ME

REGISTER
NOW

Human Economy/Future of Work and Social Democratic Foreign Policy

10/23/2018 12:00:00 AM

 

Suasana diskusi panel terbuka yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan

 

Selasa, 2 Oktober 2018 – Merayakan 50 tahun kiprahnya di Indonesia, Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Indonesia menggandeng salah satu rekanan akademisnya, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, dengan mengadakan diskusi panel terbuka yang memiliki tema besar Human Economy/Future of Work and Social Democratic Foreign Policy. Diskusi panel ini disajikan dalam bahasa inggris serta mengangkat topik bahasan penting dan relevan bagi kehidupan sosial dan ekonomi modern ini.

 

(kiri-kanan) Dr. Rolf Mützenich, Rafendi Djamin, Marc Saxer, Dr. Nia Sarinastiti, Dr. Patrick Tim Ziegenhain, Dr. Yohanes Eko Widodo

 

Dipandu oleh Dr. Patrick Tim Ziegenhain, profesor tamu Program Studi Administrasi Bisnis Unika Atma Jaya, sebagai moderator, diskusi diawali dengan paparan mengenai "Social Democratic Foreign Policy in times of Populism” yang disampaikan oleh Dr. Rolf Mützenich, seorang anggota parlemen Jerman. Dr. Mützenich mengungkapan bagaimana sikap Jerman dalam menentukan posisi mereka sebagai salah satu anggota Uni Eropa dan juga dalam berhadapan dengan kebijakan asing Donald Trump, Presiden ke-45 Amerika Serikat.

 

Pembahasan berlanjut dengan pemaparan yang dibawakan oleh Rafendi Djamin, perwakilan Indonesia untuk ASEAN AICHR 2009-2015, yang menyampaikan topik bahasan “Foreign & Human Rights Policy in Times of Populism”. Rafendi Djamin memberikan pandangan serta berbagi pengalamannya terkit kebijakan politik dan hak asasi manusia di Asia dan Eropa.

 

Pada pembahasan topik ketiga yang berjudul "Growth with or without Jobs - a Global Perspective?" yang disampaikan oleh Kepala Departemen Asia dan Pacific Friedrich-Ebert-Stiftung, Marc Saxer, membahas mengenai tantangan bagi manusia dengan hadirnya digitalisasi dan peralihan mekanik dalam pekerjaan. Pembahasan dilanjutkan dengan paparan oleh Dr. Nia Sarinastiti, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya dengan topik “The Future Workforce - Complacent to Technology”.

 

Dr. Nia berkesempatan untuk menampilkan sebuah video yang berisi tentang bagaimana teknologi voice recognition and command sertadigitalisasi dapat mendukung pekerjaan manusia dengan lebih efisien dan efektif, khususnya bagi kegiatan korporasi. Akan tetapi, Dr. Nia mengingatkan bahwa organisasi harus pandai dalam menilai apa yang mereka butuhkan dalam melakukan pekerjaannya tanpa melupakan bahwa sumber daya manusia juga penting.

 

“Organisasi harus pandai dalam menilai apa yang mereka butuhkan untuk bisa menentukan apa yang bisa dilakukan dengan pekerjaan mereka tanpa melupakan sumber daya manusia yang juga penting. Kadang-kadang organisasi itu memikirkan yang penting saya kelihatan maju, modern, dan termasuk mengikuti tren, tapi mereka lupa manusianya belom tentu bisa mengikuti perkembangan itu. Jadi harus ada penyesuaian,” ujar Dr. Nia.

 

Ketika ditanya mengenai relevansi dengan Ilmu Komunikasi yang menjadi bidang ilmunya, Dr. Nia mengungkapkan bahwa topik ini penting untuk dipahami oleh akademisi dan mahasiswanya bahwa digitalisasi tidak bisa dihindarkan. Dr. Nia berharap agar mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi di tempat bekerja kelak. “Misalnya kalau mereka marketing communication untuk saya adalah mereka tahu bagaimana bisa memberikan customer experience dengan menggunakan digital.” Lebih lanjut Dr. Nia mengingatkan bahwa tidak semua organisasi membutuhkan digitalisasi, ia juga mengingatkan bahwa masih banyak kelompok-kelompok yang tidak pernah bersinggungan dengan teknologi sehingga dibutuhkan pendekatan khusus agar teknologi itu menjadi relevan. “So technology is just an enabler, right? who’s make technology? Humans,” tutupnya. (HC)

 

Para pembicara berfoto bersama Dekan Fakulas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi sebelum menyerahkan cenderamata

 

 

Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko menerima cenderamata dari Sergio Grassi, Resident Director FES Indonesia