ASK
ME

REGISTER
NOW

Entrepreneurship beyond Boundaries: Towards ASEAN Economic Community 2015

11/12/2013 00:00:00

Salah satu tantangan terpenting yang dihadapi pendidikan tinggi di Indonesia dewasa ini adalah bagaimana melahirkan calon-calon entrepreneurs yang tidak hanya berhasil dalam mengaplikasikan ilmu yang dipelajarinya, tetapi juga dapat berguna bagi masyarakat di sekitarnya melalui inovasi-inovasi yang diciptakannya. Selain harus dapat menjadi seorang entrepreneur sukses, saat ini lulusan-lulusan perguruan tinggi dituntut harus dapat bersaing dengan lulusan-lulusan dari negara lain, terlebih negara-negara tetangga.

 

Peserta workshop academic writing

 

 

Sejalan dengan itu, deklarasi ASEAN Economic Community 2015 menjadi peluang yang perlu disikapi secara optimis oleh stakeholders yang berkepentingan, baik pemerintah maupun swasta, terlebih pendidikan tinggi.

 

Unika Atma Jaya Jakarta memandang fenomena regional ini sebagai kesempatan strategis yang harus direspon secara positif dengan melakukan langkah-langkah terencana sehingga lulusan-lulusan Unika Atma Jaya dapat berkompetisi secara sejajar dengan negara tetangga, di tengah arus integrasi ekonomi regional maupun internasional saat ini.

 

Salah satu langkah untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah dilaksanakannya International Conference on Business and Communication (ICBC) secara reguler oleh Unika Atma Jaya Jakarta, yang tahun ini diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan mengambil tema: Entrepreneurship beyond Boundaries: Towards ASEAN Economic Community 2015. Jika dua kali conference sebelumnya dilaksanakan di Unika Atma Jaya Jakarta, maka pada tahun ini preconference-nya yang diadakan di Unika Atma Jaya Jakarta, pada 11 November 2013, sementara conference diadakan di Malaysia.

 

Ada dua kegiatan penting pada preconference ICBC kali ini, yaitu: talkshow dan workshop di bidang Business Plan dan Academic Writing yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas. Acara yang dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Administrasi dan Ilmu Komunikasi, Dr. Y. Eko Widodo ini mendapat respon positif dari para peserta. Dalam sambutannya Dr. Eko Widodo menegaskan bahwa langkah ini merupakan salah satu upaya strategis jangka panjang Unika Atma Jaya untuk menjadi salah satu universitas terbaik di tingkat ASIA.

 

Salah satu pembicara dalam sesi talkshow tersebut, Dr. Clara R.P. Ajisuksmo menyatakan bahwa jika suatu ide atau hasil pemikiran dapat bermanfaat lebih luas, maka cara yang paling tepat adalah mempublikasikannya. “Publish or perish!”, begitu tegas Ibu Clara, yang merupakan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Atma Jaya Jakarta itu. Lebih jauh, Ibu Clara menjelaskan bahwa ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari publikasi ini, antara lain: memajukan karir orang tersebut, sebagai bukti untuk menunjukkan kapabilitas akademik dan talent, dapat menjadi modal untuk menyakinkan lembaga tertentu untuk menjadi sponsor dalam penelitian penulis.

 

 

Sementara itu, pembicara kedua dalam talkshow, Onov Siahaan, SE, MM, menjelaskan bahwa dewasa ini kita perlu menfokuskan perhatian pada usaha untuk menciptakan entrepreneurs muda yang berbeda (different). Bagi Presiden Direktur di salah satu perusahaan di Jakarta ini, untuk menjadi seorang entrepreneur, pertama-tama seseorang harus menguasai tiga elemen utama dari entrepreneurship itu sendiri, yaitu: Individu, Pengelolaan (organize), dan Bisnis. Dari kedua pembicara talkshow terungkap dengan jelas bahwa sebelum memulai bisnis seorang calon entrepreneur perlu melakukan penelitian secara terencana.

 

Kika: Dr. Dorien K., Onov Siahaan, MM, Dr. Clara Ajisuksmo, Dr. Eko W, Satria Kusuma, M.Si

 

 

Selanjutnya pada sesi kedua kegiatan ini, seluruh peserta dibagi dalam dua kelompok sesuai dengan minat masing-masing, yaitu: kelompok Business Plan, dengan menghadirkan pembicara: Aristo Surya Gunawan, SE, MM, seorang konsultan dan dosen bidang entrepreneurship, dan kelompok Academic Writing, dengan pembicara: Dr. Nia Sarinastiti, MA., seorang editor jurnal ilmiah dan dosen komunikasi, dan Natalia Widiasari, SIP, M.Si., peneliti ahli dan dosen komunikasi. Dalam sesi kedua ini para peserta diberi langkah-langkah praktis untuk menyusun karya tulis ilmiah yang siap terbit, dan rencana bisnis yang dapat direalisasikan.

 

Peserta antusias bertanya

 

 

Karya terbaik dari kedua kategori tersebut akan dipilih untuk dipresentasikan di konfrens ICBC ke-3 di Kuala Lumpur Malaysia, 18-19 April 2014.