ASK
ME

REGISTER
NOW

Rancang Ruang Belajar Digital, Magister Biomedik Unika Atma Jaya Kolaborasi dengan Kampus Inggris dan Cina

2/25/2021 12:00:00 AM

Lab Covid-19 Bio Safety Level 2+ (BSL2+) di Kampus 2 Pluit Jakarta

 

Berpartner dengan Manchester Metropolitant University (MMU) dan Hubei University-Wuhan (HUBU), program studi Magister Biomedik berhasil memperoleh hibah dari British Council: UK-China-Indonesia-BRI Countries Education Project di bidang pengembangan pendidikan biomedik. Pencapaian ini makin menegaskan FKIK Unika Atma Jaya Kampus 2 Pluit sebagai Center of Health Development, sebagai sumber inovasi dan referensi kesehatan nasional.  Magister Biomedik UAJ dan MMU serta HUBU akan mengembangkan inovasi pembelajaran dalam ilmu biomedik untuk berperan dalam mengentaskan isu kesehatan perkotaan di Indonesia melalui ilmu biomedik.

 

Kerjasama bernilai lebih dari Rp 1 Milyar ini ditarget untuk merancang platform digital yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Fokus utamanya tentu saja agar bidang ilmu biomedik yang sarat dengan pengetahuan dan keterampilan dapat tersampaikan secara utuh bagi peminatnya juga di masa pandemi dan nantinya memberikan dampak kongkret bari permasalahan kesehatan dan pendidikan.

 

Seperti yang kita ketahui, sektor pendidikan tidak memiliki pilihan selain berubah dan menyesuaikan dengan mengintegrasikan metode pembelajaran daring atau jarak jauh. Namun, kemajuan ini kerap terhambat dengan ragam kendala, salah satunya adalah sulitnya menemukan ruang belajar daring atau platform pembelajaran digital yang sesuai dengan bidang keilmuan yang dikaji, terutama bidang biomedik yang memerlukan pembelajaran beberapa teknik dan keterampilan.

 

Kaprodi Magister Biomedik Unika Atma Jaya, Dr.dr. Soegianto Ali, M.Med.Sc, memandang bahwa kerjasama dalam rangka membentuk platform digital yang efektif bagi pembelajaran biomedik ini merupakan inovasi dalam mengatasi kendala pembelajaran daring dan metode blended learning. Lebih lanjut, ia menyebut platform digital yang bersifat fleksibel dan dapat diakses oleh banyak pihak ini nantinya juga dapat dimanfaatkan oleh jenjang pendidikan S1 Kedokteran dan Ilmu Kesehatan lainnya, mengingat Biomedik merupakan salah satu ilmu dasar bagi berbagai prodi kesehatan.

 

“Platform digital untuk pembelajaran biomedik tidak hanya berguna untuk internal S2 Biomedik Unika Atma Jaya, tetapi teknik yang sama dapat dikembangkan untuk pendidikan Biomedik lainnya, bahkan juga berbagai prodi yang memiliki ciri muatan praktikum yang menyerupai ilmu biomedik” jelasnya.

 

Dokter Soegianto beharap agar instansi pendidikan melihat kesempatan ini sebagai dorongan untuk menyiapkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa dan tetap mempertahankan standar capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Ia ingin agar kerjasama ini memberikan inspirasi untuk memproduksi berbagai modul pembelajaran digital untuk membangun suatu sistem blended learning yang mumpuni yang pada akhirnya, “dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan menguasai bidangnya serta menjadi penerus dalam mengembangkan ilmu biomedik di Indonesia.”

 

Bagi Unika Atma Jaya kerjasama makin menegaskan sikap universitas dalam menyajikan layanan pendidikan daring bagi mahasiswa dan adaptasi pendidikan 4.0. Sebelumnya komitmen ini mengantarkan Unika Atma Jaya mendapat anugerah penghargaan tertinggi bintang lima pada kategori online learning oleh lembaga pemeringkatan dunia QS Stars.