ASK
ME

REGISTER
NOW

Global Indonesian Network: Becoming A Global Citizen: A New Frontier For Global Indonesian

7/17/2013 12:00:00 AM

“Pengembangan global talent merupakan kunci keberhasilan bangsa di masa depan”. Demikianlah kesimpulan dari diskusi Global Indonesia Network ke 11* dengan tema “Becoming a Global Citizen: A New Frontier for Global Indonesian. Serial diskusi ini diselenggarakan pada Senin, 1 Juli 2013 di Sekolah Pascasarjana Unika Atma Jaya dengan menghadirkan Bapak Adi Prabowo sebagai pembicara. Saat ini Bapak Adi menjabat sebagai Associate Director Johnson & Johnson Asia Pacific. Program dalam format diskusi ini melibatkan para pemimpin dan manajemen dari berbagai perusahaan nasional dan multi nasional diantaranya, DuPont Indonesia, Charoen Pokphand, Triputra Group, MRA Group, Telkom Corporate University, DHL Indonesia, dan Adi Sarana Armada (ASSA).

 

Memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan membuat Indonesia berpotensi besar sebagai negara tujuan investasi asing. Disisi lain, Indonesia dihadapkan oleh permasalahan kekurangan tenaga kerja berkompeten baik dari segi kuantitas ataupun kualitas. Untuk menjawab tantangan global tersebut, Indonesia harus bisa mencetak tenaga kerja yang berdaya saing global. Fakta hasil studi ini dikemukakan oleh Dr. Hana Panggabean, Direktur Sekolah Pascasarjana Unika Atma Jaya sebagai pembicara pertama. Dr. Panggabean menjelaskan mengenai sensitivitas antar budaya sebagai salah satu keterampilan yang dibutuhkan agar dapat mengelola kerjasama internasional dengan efektif. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang multikultur, memiliki sensitivitas yang baik ditandai dengan memiliki kepekaan serta sikap menghargai akan perbedaan. Hal ini seharusnya menjadi poin unggul dari bangsa Indonesai dalam kerjasama global. Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa pemimpin Indonesia memiliki kemampuan membangun grup harmony serta interpersonal skill yang diakui dan disukai dunia global.

 

Menurut Dr. Panggabean, aspek yang menjadi kelemahan dari tenaga kerja Indonesia adalah keterampilan teknis serta dalam komunikasi asertif. Hal ini juga diakui oleh peserta diskusi yang menyatakan bahwa dalam dunia profesional terutama dalam konteks kerjasama global, orang Indonesia perlu untuk lebih menunjukkan kemampuannya melalui cara menyampaikan pendapat atau melakukan presentasi di depan umum.

 

Moderator diskusi, Prof. Dr. Hora Tjitra, Direktur Tjitra & Associates, Associate Professor dari Zhejiang University  menambahkan bahwa keterampilan teknis yang kurang dari tenaga kerja Indonesia terutama terjadi pada karyawan entry level. Hal ini dapat terjadi karena dalam berkarir mereka lebih memilih untuk menjadi generalis dibandingkan menjadi spesialis. 

 

Sesi dilanjutkan dengan sharing pengalaman dari Bapak Adi Prabowo sebagai seorang warga Indonesia yang telah sukses berkarir di luar negeri dan saat ini memimpin salah satu divisi di Johnson & Johnson, Asia Pacific. Selain memiliki kemampuan akademis yang baik, dalam karir nya beliau banyak terlibat dalam project dengan tim multikultur dan multifungsi yang membantu pengembangan pribadinya. Proses tersebut ‘memaksa’ beliau untuk melakukan pendekatan dengan berbagai orang dari bangsa dan juga fungsi kerja berbeda. Ia menekankan pentingnya untuk memiliki  networking yang luas agar dapat sukses berkarir secara global. Sedangkan hal yang perlu ditingkatkan oleh tenaga kerja Indonesia adalah dalam penguasaan bahasa asing, bagaimana memiliki standar yang tinggi dalam bekerja serta lebih percaya diri dalam berkomunikasi.

 

Pada sesi diskusi, para peserta sepakat bahwa dunia akademisi dan dunia industri harus saling bahu membahu dalam menyiapkan tenaga kerja kompeten yang memiliki daya saing global. Untuk menghadapi permasalahan keterampilan teknis, masukan dari para peserta antara lain memperbanyak vocational school dan membangun kurikulum yang menggabungkan antara teoritis dan juga praktik kerja di dunia industri. Di sisi lain, karakter  dari generasi muda atau dikenal dengan Gen Y yang ditandai dengan sikap cepat puas, kurang memiliki target, serta gaya komunikasi dari bangsa Indonesia harus juga dibentuk agar di masa depan nanti Indonesia bisa menjadi suatu bangsa yang unggul di tingkat global.

 

 

*The Global Indonesian Network: a series of dialogue between academic research and corporate practices, hosted by the Faculty of Psychology Atma Jaya Catholic University of Indonesia and Tjitra & Associates, with our strategic partners, among others are: Zhejiang University, Kontak KMKI, Radio Brava and PortalHR. Our aim is to promote a closer academic-practices dialogue and to establish a common learning platform where theory meets reality

 

 

Laporan: Dr. Hana Panggabean