ASK
ME

REGISTER
NOW

Prodi Komunikasi, tuan rumah dalam diskusi Strategic Partnerships untuk Pembangunan Berkelanjutan

04/25/2014 00:00:00

 

Kemajuan suatu bangsa di era modern sekarang sering diukur lewat standar Human Development Index (HDI) yang terdiri dari tiga elemen, yaitu: usia harapan hidup, melek huruf dan pendidikan, serta standar hidup yang dilihat dari gross national income (GNI) per-capita negara tersebut. Hasil riset HDI ini dirilis oleh United Nations Development Programme (UNDP)sejak 1990 sebagai bahan rekomendasi kepada negara-negara di dunia dalam merumuskan strategi peningkatan kualitas indeks pembangunan kemanusiaan di negaranya masing-masing. Berdasarkan data terakhir, HDI Indonesia (2013) berada pada peringkat ke-121 dari 186 negara (www.undp.org).

 

 

Elemen usia harapan hidup masih menjadi isu besar di Indonesia. Salah satu elemen penting guna meningkatkan usia harapan hidup tersebut adalah meningkatkan kesehatan masyarakat lewat skema yang lebih terjangkau dan meluas. Upaya tersebut tentu tidak mesti datang dari lembaga pemerintah, tetapi bisa juga dari pihak swasta dan bahkan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga pendidikan.

Impian tersebutlah tampaknya yang menggerakkan Company-Community Partnerships for Health in Indonesia (CCPHI) untuk membentuk Health and Business Roundtable Indonesia (HBRI) sebagai forum diskusi yang menfasilitasi proses pembelajaran dan tukar informasi mengenai kemitraan antara perusahaan dan LSM menuju masyarakat yang sehat dan berkelanjutan.

 

CCPHI sendiri adalah sebuah peroyek kemitraan untuk memfasilitasi kerjasama yang berhubungan dengan kesehatan antara perusahaan, LSM dan pemerintah daerah (www.ccphi.org). CCPHI mengkoordinir pertemuan seluruh anggota HBRI tiga bulan sekali.

Untuk pertemuan ke-24 yang dilaksanakan pada Rabu, 23 April 2014, Prodi Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta mendapat kehormatan untuk menfasilitasi pelaksanaan pertemuaan kemitraan tersebut. Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM), Dr. A. Prasetyantoko, dalam sambutannya membuka acara ini, memberikan apresiasi kepada para peserta kemitraan sekaligus ajakan keseriusan semua stakeholders strategis untuk membangun sektor kesehatan di Indonesia, karena bidang kesehatan masih menjadi beban dalam kemajuan ekonomi nasional.  

 

Pertemuan sehari ini dihadiri oleh 66 peserta dari seluruh anggota kemitraan, antara lain: IBM Indonesia, Hellen Keller, Unilever Indonesia, Save the Children, World Vision, Unika Atma Jaya, Accenture, Indofood, British Council, dan masih banyak lagi. Selain itu, diskusi dan seminar dalam forum ini juga dihadiri oleh 40 pengamat (observers) dari mahasiswa Prodi Komunikasi, Unika Atma Jaya, sebagai bagian dari proses pembelajaran mata kuliah Hubungan Komunitas dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan. 

 

Dalam pertemuan ini dipresentasikan program-program yang berkelanjutan baik di tempat kerja, LSM, maupun masyarakat, mulai dari aspek kegiatan, tantangan, dan ide-ide untuk mengatasi masalah yang ada. Pertemuan ini juga diikuti dengan diskusi intensif mengenai isu-isu kemitraan, mulai dari how to find the right partner, communicating for successful partnerships, dan partnering with media.

 

Acara ini terselenggara atas kerjasama Accenture Jakarta dan CCPHI yang difasilitasi oleh Prodi Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta. Semoga diskusi kemitraan ini dapat makin menguatkan solidaritas di antara sesama organisasi anggotanya, sehingga acara serupa tetap dapat dilaksanakan di masa depan dengan isu, tantangan, lesson-learnt yang berbeda untuk didiskusikan, dibagikan, dan diterapkan guna memajukan pelayanan kesehatan yang lebih accessible khususnya bagi masyarakat bawah (S.S.).