ASK
ME

REGISTER
NOW

Indonesian Mental Health: Policy, Practices, and Assessment

6/27/2016 12:00:00 AM

(ki-ka): Ibu Nani Nurrachman bersama Hans Pols, Pembicara dalam Diskusi Publik Mental Health

 

 

Jakarta, 14 Juni 2016 – Program Magister Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya menghelat diskusi publik pada Senin (13/6) lalu. Topik yang diangkat dalam diskusi publik mengenai “Indonesian Mental Health: policy, practices, and assessment”. Diskusi publik ini mengundang Hans Pols, seorang sejarahwan kesehatan jiwa yang berasal dari University of Sydney.

 

“Masalah mengenai kesehatan jiwa di Indonesia pada zaman kolonial menjadi sangat penting sekali untuk didiskusikan karena salah satu bidang peminatan program Magister Psikologi di Unika Atma Jaya adalah psikologi sosial kesehatan. Jadi, kita melihat masalah kesehatan dari perspektif sosial. Salah satu mata kuliah yang ditawarkan adalah pendekatan multidisiplin dalam kesehatan dan saya selalu mengawalinya dengan pendekatan kesejarahan. Oleh karena itu, diskusi publik ini menjadi bagian dalam mata kuliah yang saya berikan,” jelas Eunike Sri Tyas Suci, selaku Ketua Program Studi Magister Psikologi Unika Atma Jaya.

 

Beliau menambahkan bahwa perilaku masyarakat Indonesia sangat mungkin terbangun dari sejarah bangsa itu sendiri. Sehingga, fokus diskusi publik tersebut sekaligus mengajak agar tidak melupakan sejarah bangsa.

 

Sebagai salah satu sejarahwan kesehatan jiwa yang berasal dari Belanda, Hans Pols sangat intensif mempelajari sejarah kesehatan jiwa di ASEAN, khususnya di Indonesia. Sejarah Indonesia pada zaman kolonial yang sangat erat kaitannya dengan bangsa Belanda, membuat beliau dipilih sebagai pembicara dalam diskusi publik ini. Beliau menerangkan mengenai perjalanan dan perkembangan rumah sakit jiwa di Indonesia, penanganan penyakit kejiwaan pada zaman itu, serta kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial.

 

“Saya berharap, diskusi publik serial ini dapat menjadi metode pembelajaran bagi para mahasiswa psikologi. Selain itu, saya juga berharap peserta yang hampir semuanya berasal dari latar belakang psikologi ini dapat memperoleh manfaat langsung dari diskusi ini,” ungkap Eunike Sri Tyas Suci. (VG)

 

 

Para Peserta dan Pembicara dalam Diskusi Publik Mental Health