ASK
ME

REGISTER
NOW

Dies Natalis Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Webinar Mitra & Alumni FP-UAJ, Investasi Kesehatan Jiwa: Membangun Insan Unggul dan Peduli

10/22/2020 00:00:00

Sabtu, 17 Oktober 2020, Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FPUAJ) menggelar webinar dengan tema “Untuk Indonesia, Membangun Insan Kolaboratif yang Unggul dan Peduli” sebagai perayaan ulang tahun fakultas yang ke-28. Webinar ini dihadiri oleh Dr. Theresia Indira Shanti, M.Si., Psikolog., Psikoterapis (dekan Fakultas Psikologi), Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Psikolog (ketua IPK Indonesia), 35 mitra, dosen, dan 160 alumni angkatan 1993–2018 FPUAJ. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mempererat jaringan kemitraan dan memperkenalkan kiprah mitra dan alumni FPUAJ. Peserta webinar terbagi menjadi empat kelompok kecil sesuai dengan topik peminatan, yaitu psikologi industri dan organisasi (PIO), psikologi klinis, psikologi pendidikan, dan psikologi sosial. Semua topik berputar pada isu-isu yang terjadi selama pandemi yang dilihat dari berbagai bidang psikologi.

 

Terdapat 2 sesi yang dilaksanakan dalam seminar psikologi klinis. Sesi pertama dibawakan oleh Annelia Sari Sani, S.Psi., Psikolog, selaku Koordinator Satgas IPK Indonesia, yang membahas mengenai kiprah SATGAS Penanggulangan COVID-19. Sesi pertama ini menjelaskan mengenai alur proses bantuan psikologis yang diberikan IPK Indonesia yang lebih bersifat promotif dan preventif.

 

Semenjak pandemi, IPK Indonesia mulai mengembangkan pelatihan-pelatihan untuk Dukungan Psikologis Awal (DPA) yang diambil dari relawan-relawan karena jumlah psikolog dan psikiater tidak sebanding dengan kebutuhan. IPK Indonesia juga mulai menciptakan program-program dukungan psikologis baru dengan bekerjasama bersama berbagai pihak, seperti ketua RT, kepala desa, rumah sakit daerah, dan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar proses pemberian dukungan psikologis dapat berjalan secara efektif.

 

Sesi kedua dibawakan oleh Dr. Zahrasari Lukita Dewi, M.Si, Psikolog, selaku dosen bagian psikologi klinis FPUAJ, yang membahas hal-hal seputar telepsikologi. Tantangan yang dialami selama pandemi adalah proses psikologis yang harus dilakukan secara daring. Keuntungan dari kegiatan telepsikologi ini dapat membuka akses ke banyak daerah. Pasien tidak perlu beranjak dari rumahnya, menghemat waktu dan energi, dan penjadwalan yang fleksibel. Hambatan yang dialami dalam telepsikologi adalah ruang privasi bagi klien, sulit melakukan observasi menyeluruh, masalah jaringan internet, latar belakang demografis klien yang sangat beragam, dan besarnya kemungkinan terjadi kebocoran rahasia akibat penggunaan pihak ketiga berupa aplikasi daring.

 

Materi seminar kelompok PIO dibawakan oleh Natalia Suwignyo, S.Psi., M. Si (HC Practitioner) dan Puji Tania Ronauli, M. Psi., Psikolog (dosen bagian PIO FPUAJ). Topik materi adalah memelihara well-being karyawan selama pandemi. Selama pandemi, sistem kerja dalam perusahaan dan organisasi tentunya mengalami perubahan drastis. Perusahaan dituntut untuk melakukan sistem bekerja dari rumah (work from home) yang tentunya memiliki tantangan tersendiri, baik pada perusahaan maupun pada karyawannya. Tantangan-tantangan ini ditambah dengan ketakutan untuk kehilangan pekerjaan akhirnya berdampak pada well-being karyawan. Untuk meningkatkan dan memelihara well-being karyawan, diperlukan lingkungan yang positif. Hal ini bisa didapatkan ketiga pihak bekerjasama. Adapun tiga pihak yang dimaksud adalah pihak karyawan secara individu, pihak manajerial atau tim, serta pihak kepemimpinan atau organisasi.

 

Langkah yang dapat dilakukan adalah menerima perubahan yang ada, menyadari bahwa perubahan terjadi secara global dan tak terhindarkan, mengedepankan kesehatan, meningkatkan toleransi, Buat hasil jangka pendek, ciptakan lingkungan suportif (konseling, coaching, virtual gathering), melakukan apresiasi untuk satu sama lain, melakukan komunikasi positif, dan mengatur stres dan krisis secara efektif. Hal tersebut memang sulit untuk dilakukan karena masih ada permasalahan perusahaan lain yang mungkin lebih mendesak. Tetapi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kerja dan mencegah burnout adalah dengan melestarikan well-being karyawannya.

 

Materi seminar kelompok pendidikan dibawakan oleh Dr. Margaretha Purwanti, M.Si., Psikolog mengenai para siswa, guru, dan juga orang tua yang mengalami kejenuhan selama masa pandemi ini. Kendala yang dialami siswa adalah penurunan motivasi belajar. Guru-guru mengalami kendala karena perubahan metode pembelajaran yang menggunakan teknologi ditambah dengan adanya kurikulum darurat dan orang tua yang kehabisan cara untuk membantu anak dalam belajar.

 

Solusi agar siswa tetap dapat belajar dengan nyaman dan tetap bersemangat adalah modifikasi pembelajaran, kebijakan dan peraturan, materi, metode, evaluasi, dan komunikasi. Siswa dapat mengeksplorasi sumber belajar dan potensi diri. Guru diarahkan untuk dapat beradaptasi denganteknologi dan memunculkan kreativitas serta inovasi. Selanjutnya, orang tua dapat mengoptimalkan pendampingan pada anak sesuai dengan kebutuhannya.

 

Materi kelompok sosial dibawakan oleh Nicolas Indra Nurpatria, M.Si., Psikolog mengenai dukungan psikososial dan kesehatan jiwa yang digunakan untuk menggambarkan segala bentuk dukungan lokal yang berasal dari komunitas yang menghadapi situasi krisis maupun yang bersumber dari pihak-pihak di luar komunitas. Tujuan dukungan psikososial dan kesehatan jiwa dari berbagai pihak tersebut adalah untuk menjaga dan mempromosikan kesejahteraan psikososial.

 

Terdapat beberapa strategi dukungan psikososial dan kesehatan jiwa yang dilakukan. Strategi-strategi tersebut adalah koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, penjajakan kebutuhan dalam bidang psikososial dan kesehatan jiwa, intervensi melalui berbagai bentuk psikoedukasi, fakta mengenai isu kesehatan jiwa, dan hal-hal yang berkaitan dengannya melalui cara yang sistematis dengan tujuan untuk menguatkan cara-cara mengatasi situasi kritis yang sedang dihadapi. Strategi lain yang dilakukan adalah intervensi melalui penyediaan berbagai bentuk layanan dan intervensi untuk peningkatan atau penguatan kapasitas. Masyarakat memiliki peran penting dalam mencegah dampak psikososial pandemi dan membangun jaring pengaman sosial.

 

Tim Redaksi PSYGHT

2020/2021

 

Penulis:

Maristela Adeline (2018-0700-0131)

Sabrina Priska A. W. (2018-0700-0209)

 

Editor:

Syifa Rahmani A. (2018-0700-0199)

Gyshella Amanda M. (2018-0700-0043)