ASK
ME

REGISTER
NOW

Yuk Selamatkan Ekosistem Bumi dari Sampah Plastik!

3/25/2019 12:00:00 AM

Jakarta, 25 Maret 2019 – Belakangan ini banyak beredar berita-berita mengerikan mengenai hewan laut dan udara yang ditemukan tewas dalam keadaan lambungnya dipenuhi dengan produk-produk bekas dan sampah plastik. Bahkan, air laut yang terlihat jernih sekalipun ketika disaring banyak sekali terdapat serpihan plastik mulai dari ukuran kecil sampai besar.

 

Berdasarkan fakta di atas, hal mengerikan yang terjadi adalah jumlah sampah plastik di lautan jauh lebih banyak daripada jumlah populasi ekosistem di laut. Sampah plastik yang berakhir di lautan sangat berpotensi mencemari dan memberikan dampak yang serius bagi keseimbangan ekosistem di laut. Ketika semuanya sudah menggunung, tak cukup dengan daur ulang untuk bisa melenyapkannya.

 

Forum Diskusi Ilmiah Mahasiswa (FODIM) Univesitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyelenggarakan Fodim External Discussion (FED) dengan tema “GEBRAKAN BIJAK PLASTIK: Menyelamatkan Bumi dari Sampah Plastik” pada Selasa (19/03), di Gedung Yustinus lantai 14 dan parkiran Gedung Karol Wojtyla, Kampus 1 Semanggi Unika Atma Jaya.

 

Terdapat workshop dan dialog interaktif yang menghadirkan empat narasumber handal dalam bidangnya masing-masing antara lain Sizgia Pikhansa (Marketing and Communication Manager of Evoware), Diky Wahyudi Lubis (Community Specialist National Geographic Indonesia), Dinni Septianingrum (Co-Founder #SeaSoldier), dan Agus Supriyanto (Kepala Seksi Bina Peritel di Direktorat Pengelolaan Sampah – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

 

Workshop GEBRAKAN BIJAK PLASTIK: Menyelamatkan Bumi dari Sampah Plastik

 

 

Dalam sesi workshop yang diselenggarakan di area parkiran Gedung Karol Wojtyla, terdapat demo pembuatan gelas ramah lingkungan yang edible/ bisa dimakan atau dikonsumsi karena bahan dasarnya terbuat dari rumput laut. Para peserta dibagi ke dalam beberapa tim, yang selanjutnya mulai melakukan proses pembuatan gelas ramah lingkungan.

 

 “Rumput laut itu sehat dan bisa menjadi resource untuk manusia. Dengan menggunakan silverware (alat makan) yang terbuat dari rumput laut tentunya akan membantu meminimalisir timbulnya limbah/ sampah yang jika sampai ke laut dapat membunuh binatang-binatang di laut,” ujar Sizgia Pikhansa (Marketing and Communication Manager of Evoware).

 

Suasana Workshop Pembuatan Gelas Ramah Lingkungan

 

Selanjutnya, diadakan dialog interaktif antara peserta diskusi dan keempat narasumber. Dialog interaktif ini kembali menekankan betapa pentingnya kesadaran masyarakat akan limbah atau sampah plastik yang makin hari kian memburuk dan bahkan sudah mengancam nyawa berbagai hewan dan ekosistem di laut. Sebaiknya, kurangilah konsumsi atau pemakaian produk yang berbahan dasar plastik atau gantilah ke produk yang menggunakan bahan dasar yang bisa didaur ulang. Yuk, kita lindungi ekosistem bumi kita dari sampah plastik!

 

“Kita berusaha mengurangi sampah plastik yang sekali pakai buang, kami juga mendorong agar produsen-produsen walaupun menghasilkan produk berbahan dasar plastik, tetap harus plastik yang bisa didaur ulang dan mereka harus bertanggung jawab atas itu,” ungkap Agus Supriyanto  dalam sesi dialog interaktifnya. (BC)

 

Foto Bersama Peserta dan Keempat Narasumber