ASK
ME

REGISTER
NOW

Workshop Pengabdian Masyarakat APTIK

10/2/2012 12:00:00 AM

Workshop Pengabdian Masyarakat untuk Perguruan Tinggi yang tergabung di dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) sebagai media mempertemukan ide-ide yang dapat menjadi terobosan dalam merevitalisasi praktek-praktek Pengabdian Masyarakat di lingkungan APTIK. Dengan demikian secara bertahap dapat menjadi simpul perubahan bagi institusi atau Lembaga yang terlibat terlebih bagi Masyarakat.


Workshop diadakan pada Hari Senin-Rabu tanggal 24-26 September 2012 di Kampus Diklat Wisma Hijau Mekarsari, Cimanggis, Depok yang dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya Jakarta, dilanjutkan dengan Orasi Ilmiah oleh Prof. Dr. Subroto, tentang membangun visi besar Pemberdayaan Masyarakat yang integratif-holistik, utuh secara konseptual dan kuat dalam praksis. Di dalam presentasinya beliau menyampaikan bahwa saat ini Indonesia masih mengalami beberapa Paradox dalam Pembangunan Nasional. Negara kaya tetapi masih banyak warganya yang miskin. Terlebih dalam menatap masa depan Indonesia dengan optimis, Indonesia diperkirakan menjadi “leading emerging market country “ setelah China, Russia, India dan Brazil disebabkan karena bonus demografi.

 

Demografi Indonesia 2020-2045 akan terisi penduduk Usia Produktif (16-64 tahun), yang mencerminkan struktur demografi bangunan bangsa yang kokoh. Bonus demografi ini jika dikelola dengan baik akan mewujudkan Indonesia jaya, tetapi jika salah kelola justru akan menjadikan Indonesia merana.

 

Pada hari kedua, menekankan pada pengalaman praksis masing-masing Perguruan Tinggi dalam Pengabdian Masyarakat. Sebagai kerangka pemikiran, pengalaman praksis diawali dengan sesi pemaparan dari Bapak Bambang Ismawan tentang Peran Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pergeseran Paradigma Pengabdian Masyarakat,

 

Akselerasi proses pemberdayaan melalui aktivasi potensi yang ada di Masyarakat. Untuk menguatkan pemaparannya beliau juag menyitir ungkapan dari Prahalad, “Jika kita berhenti menganggap masyarakat miskin sebagai korban, atau beban, serta mulai memandang mereka sebagai para wirausahawan yang tangguh dan kreatif, serta sebagai konsumen yang peduli nilai, maka suluruh perluang dunia baru akan terbuka” (Prahalad, 2006).

Hasil Workshop ini diantaranya adalah Peta Kegiatan Pengabdian Masyarakat APTIK tahun 2012 dan usulan Rencana ke depan. Dokumen hasil secara simbolis diserahkan oleh Dr. A. Prasetyantoko kepada Dr. M. Sih Setija Utami, M.Kes  sebagai Asko Program Pengabdian Kepada Masyarakat Jaringan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat APTIK (JLPMA). Rencana ke Depan yang diusulkan:


1. Pertemuan tahunan Penelitian dan Tahunan.

2. Mapping spesifikasi kegiatan Pengabdian Masyarakat pada setiap Perguruan Tinggi.

3. Pembuatan Rencana Induk Pengabdian Masyarakat pada masing-masing Perguruan Tinggi.
4. Pembuatan buku inspirasi mengenai Pengabdian Masyarakat.

 

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara APTIK dengan Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Unika Atma Jaya, Jakarta. Dalam pelaksanaannya didukung oleh AKSI-UI (Aksi Sinergi Untuk Indonesia). Dengan kolaborasi Lembaga tersebut maka sebagai penasehat adalah Bapak Drs. Bambang Ismawan, MS dan  Prof. Dr. Budi Widianarko, M.Sc. Sedangkan panitia pelaksananya adalah PPM-LPPM yang dipimpin oleh Dr. A.Prasetyantoko dan Drs. Eduardus Hena, SE., MA.

 

Kegiatan ini sebagai salah satu bukti bahwa komitmen para Perguruan Tinggi APTIK masih kuat. Meskipun demikian sangat dirasakan perlunya kerja jejaring yang lebih luas. Antusiasme peserta dapat dilihat dari perwakilan Perguruan Tinggi yang hadir  sebanyak 14 Perguruan Tinggi. Dalam prosesnya terlibat aktif dan berinteraksi secara dinamis.

 

 

 ***