ASK
ME

REGISTER
NOW

Webinar Metaverse: The New World We Might Be Forced To Live with Psychology, Business, and Education of The Future

4/27/2022 12:00:00 AM

     (23/4) Menyadari konsekuensi yang besar dari perkembangan metaverse bagi interaksi manusia, Program Doktor Psikologi menyelenggarakan Webinar “Metaverse: The New World We Might Be Forced to Live with Psychology, Business, and Education of The Future”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program Doktor dalam rangkaian lustrum pertamanya, dan juga dalam rangkaian Perayaan Dies Natalis (30 tahun) Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, bekerjasama dengan Atma Jaya Metaverse Academy dan WIR Group.

     Webinar dibuka oleh Dr. Agustinus Prasetyantoko selaku Rektor Unika Atma Jaya dan dilanjutkan dengan pembahasan dan diskusi menarik dari 3 narasumber ternama, yaitu Stephen Ng, MIM. MITM. MIR (Chief Metaverse Officer WIR Group), Dr. Phil. Hora Tjitra, (Managing Partner Tjitra & Associates; Profesor bidang Psikologi Terapan di Universitas Zhejiang, China, periode 2004-2013) dan Dr. Andy Susilo Lukito Budi (Kepala Perencanaan Strategis dan Pengembangan Unika Atma Jaya). Dr. Christiany Suwartono, S.Psi, M.Si (Wakil Dekan Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya) hadir sebagai moderator webinar.

 

 

    

     Pembahasan para narasumber dikemas secara menarik dan mendalam mengenai pentingnya Indonesia mulai masuk ke dunia metaverse, langkah-langkah inovasi, dan kajiannya dalam dunia industri/bisnis, psikologi, dan pendidikan. Secara khusus, Stephen Ng, MIM. MITM. MIR membahas tentang konsep metaverse dan penerapannya di berbagai bidang, di mana metaverse telah memberikan kebaruan kepada kita semua untuk berekspresi dengan cara yang baru. Pembahasan dilanjutkan oleh Dr. Andy Susilo Lukito Budi yang membahas tentang konsep metaverse dan penerapannya di dunia pendidikan, lalu Dr. Phil. Hora Tjitra yang membahas tentang bagaimana memetakan pola pikir manusia dalam konsep metaverse. Pembahasan dari para narasumber telah menarik perhatian banyak peserta untuk berdiskusi dan bertanya secara aktif, seperti bagaimana potensi ketimpangan sosial ketika metaverse menjadi masa depan sementara untuk mengakses dunia digital saat ini tidaklah murah, seberapa aktif penerapan metaverse dalam dunia pendidikan, bagaimana prospeknya di dunia retail, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

 

 

     Di akhir acara, Dr. Christiany Suwartono, S.Psi, M.Si menyimpulkan poin-poin pembahasan dan diskusi mengenai metaverse, yaitu bahwa tren metaverse masih pada tahap awal, di mana kita masih mencari tahu, mencari ‘bentuk’, dan mencari tahu aplikasinya dalam bidang yang kita tekuni masing-masing, baik di bidang psikologi, bisnis, maupun pendidikan di masa depan. Interaksi di dunia nyata harus tetap terjadi, baik untuk menurunkan nilai-nilai atau kegiatan lain, walau di sisi lain metaverse membuat suatu hal menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, adanya metaverse memberikan tantangan baru, yaitu bagaimana membuat metaverse menjadi seru, menyenangkan, dan fleksibel. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dalam menyikapi metaverse, yaitu mengenai dampak metaverse pada identitas seseorang, kesehatan mental, dan kesehatan fisik. Pada penerapannya, beberapa bidang cocok menggunakan konsep metaverse, namun ada juga bidang-bidang yang belum perlu untuk menggunakannya. Tugas selanjutnya bagi kita untuk memikirkan bagaimana penerapannya di bidang kita masing-masing. (ND)