Karya seni menggunakan makhluk hidup (living artworks) merupakan perkembangan terakhir dalam teknik pembuatan karya seni di Australia, Eropa, dan Amerika Serikat. Untuk menciptakan karya seni yang hidup, seniman berkolaborasi dengan ilmuwan di laboratorium untuk menciptakan karya seni dari bakteri, DNA, jaringan kulit, dan benda hidup lainnya. Musik, bahan sandang, dan gambar telah berhasil diciptakan dari kolaborasi seniman-ilmuwan di seluruh dunia dan dipamerkan di pameran-pameran khusus dan ajang seni utama seperti Venice Biennale dan Documenta.
Untuk pertama kalinya di Indonesia, para musisi, penampil, dan perupa akan dapat belajar dari ilmuwan-ilmuwan ahli mengenai cara memanfaatkan laboratorium ilmiah biologi untuk menciptakan karya seni hidup. Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Quasi-Living Group (The University of Western Australia), Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, dan Yayasan Interkultur.
Pelatihan yang akan berlangsung selama empat hari ini dirancang untuk memperkenalkan dunia biologi kepada para seniman. Para peserta pelatihan akan berhadapan dengan teknik-teknik biologi melalui pengalaman langsung dan mendiskusikan soal-soal etis yang berkaitan dengan penggunaan teknik-teknik tersebut. Para seniman akan mengembangkan konsep penerapan ilmu pengetahuan tersebut untuk menghasilkan sesuatu yang artistik.
Tempat :
Gedung Yustinus
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jalan Jenderal Sudirman kav. 51 Jakarta 12930