ASK
ME

REGISTER
NOW

Unika Atma Jaya Siapkan SDM Kesehatan di Indonesia Timur

3/9/2020 12:00:00 AM

14 tahun konsisten membangun sektor kesehatan dan melahirkan dokter muda melalui tanggung jawab dan kepedulian sosial.

 

Jakarta, 9 Maret 2020 - Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko bersama tujuh mahasiswa dari Indonesia Timur melakukan penandatanganan dokumen perjanjian kesepakatan terkait Beasiswa program Dokter untuk Indonesia Timur (DUIT) di Kantor Notaris Titik Irawati, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

 

Rektor mengatakan bahwa program ini sengaja dibuat agar membantu putra-putri dari Indonesia Timur dapat mengemban Pendidikan di FKIK-UAJ. "Program ini memang dibentuk agar putra-putri dari wilayah timur Indonesia mendapatkan akses pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unika Atma Jaya,” kata Dr. A. Prasetyantoko.

 

Rektor Unika Atma Jaya saat menandatangani MoU terkait beasiswa DUIT.

 

Selain itu, Rektor juga mengungkapkan “Diharapkan nantinya pasca lulus studi dapat berkarya dan membangun sektor kesehatan di wilayah timur Indonesia atau di daerahnya masing-masing yaitu Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Ini adalah tugas mulia bagi kalian dan semangat ini yang harus terus dimaknai.” 

 

Selain Rektor, hadiri pula Pastor Kees Bertens, M.S.C sebagai pengagas dan pengelola dari program beasiswa tersebut, beserta Fransisca Indah Tri Utami, S.T. selaku Kepala Kantor Beasiswa Unika Atma Jaya. 

 

Ketujuh mahasiswa yang menerima beasiswa DUIT adalah Gregorius Surya Justitia Widodo asal Abepura, Carl Ray Kalla Sombuk asal Manokwari, Maria Gabriela Kedang asal Lembata, Mela Dina Marie Bame asal Sorong, Maria Anggi Sylvani asal Marauke, Maria Rosa Mistika Ole asal Sumb, dan Maria Apolonia asal Maluku.

 

Salah satu siswa penerima beasiswa, Maria Anggi Sylvani mengatakan "Beasiswa ini sangat membantu saya dan teman-teman dari Indonesia Timur juga, terutama dalam menggapai cita-cita kami menjadi dokter. Dan ini akan menjadi tujuan yang mulia buat kami karena ketika lulus kami akan bertugas di daerah kami dalam pelayanan kesehatan masyarakat." 

 

Suasana Penandatangan Surat Perjanjian terkait Beasiswa DUIT.

 

Sementara, Widodo salah satu orang tua siswa yang menerima beasiswa mengungkapkan beasiswa ini mewujudkan impian anaknya untuk mengenyam pendidikan di universitas swasta terbaik. Ia berharap melalui program ini dapat memenuhi kebutuhan dokter di wilayah Timur Indonesia. 

 

"Saya sangat terbantu karena anak saya dapat mengenyam pendidikan di Unika Atma Jaya yang kita tahu bahwa Unika Atma Jaya merupakan perguruan tinggi swasta terbaik, dan dokter-dokter di Jayapura kebanyakan lulusan dari Unika Atma Jaya. Dengan adanya program beasiswa ini, jumlah dokter yang ada di wilayah timur Indonesia bisa ter-cover dan terpenuhi" ungkap Widodo. 

 

Seperti yang diketahui, Program Beasiswa DUIT merupakan fasilitas yang memberikan beasiswa penuh kepada putra-putri terbaik Indonesia Timur untuk mengenyam pendidikan profesi dokter. Inisiatif utama dari program ini untuk memenuhi kekurangan tenaga medis dalam jumlah besar. 

 

Unika Atma Jaya bersama Misereor (sebuah lembaga bantuan sosisal dari Jerman) untuk menginisiasi program bantuan dana pendidikan profesi dokter ini. Sejak tahun 2006 hingga kini, program ini secara konsisten terus berkomitemen untuk membantu dunia kesehatan hingga kini berhasil membiayai hingga 63 putra-putri terbaik dari timur. (CTF)

 

Pastor Kees Bertens (Pojok Kiri) dan Rektor Unika Atma Jaya (Dr. Agustinus Prasetyantoko (Pojok Kanan) berfoto bersama dengan para penerima beasiswa DUIT.