ASK
ME

REGISTER
NOW

Unika Atma Jaya dan Universiti Teknologi PETRONAS Malaysia gelar Webinar tentang Keberlanjutan Sektor Energi Global di tengah Pandemik Covid-19

6/9/2020 12:00:00 AM

Konfrensi pers virtual yang dihari oleh Dr Agustinus Prasetyantoko, Rektor Unika Atma Jaya (kanan)

dan Prof Ts. Dr Mohamed Ibrahim Abdul Mutalib, Vice Chancellor UTP (kiri)

 

Jakarta, 9 Juni 2020 – Unika Atma Jaya dan Universiti Teknologi PETRONAS (UTP), Malaysia, menyelenggarakan seri Webinar ‘Talk Series 2020’ yang mengangat tema “Navigasi menuju Kenormalan Baru: Mengkaji ulang Peran Energi menuju Keberlanjutan Global” (Navigating to the New Normal: Rethingking the Role of Energy Towards Global Sustainability).

 

Seperti yang kita ketahui bersama, di tengah pandemic Covid19 kondisi perekonomian global menghadapi situasi yang tidak pasti. Kondisi ini mengguncang hampir semua sektor di masyarakt, kesehatan, finansial, and pemerintahan. Pimpinan dunia sekarang ini dipaksa untuk mengambil langkah tegas untuk menyesuaikan organisasinya dengan kondisi terkini dan akibat dari putusan itu. Kondisi sekarang juga menjadi peluang bagi pelaku bisnis dan pemerintah untuk melihat peluang dan mengkaji ulang langkah yang tepat untuk menyokong keberlanjutan hidup masyarakat.

 

Talk Series 2020 bertujuan untuk menyajikan pekembangan terkini megenai sektor energi dalam kaitan dengan dampak Covid-19 pada pihak-pihak yang berkompeten seperti pelaku industri, akademisi, dan mahasiswa, untuk terlibat dalam perkembangan pembangunan ekonomi di tingkat global dan regional serta praktek-praktek keberlanjutan di tengah pandemic Covid-19. Fokus utamanya adalah bagaimana pandemik telah mempengaruhi keberlanjutan sektor energi.

 

Dalam konfrensi pers virtual hari ini, yang dihari oleh Dr Agustinus Prasetyantoko, Rektor Unika Atma Jaya, dan Prof Ts. Dr Mohamed Ibrahim Abdul Mutalib, Vice Chancellor UTP, Rektor Unika Atma Jaya sebut webinar ini penting untuk dilangsungkan,

 

“Webinar ini diselenggarakan pada momen yang tepat ketika dunia membutuhkan pandangan yang mencerahkan dalam menghadapi krisis yang tengah berlangsung dan tantangan masa depan. Topik-topik dalam seri webinar ini tidak hanya penting menambah pengetahuan dan kesadaran kita, tetapi juga memberi informasi pada proses pengambilan kebijakan di pemerintahan dan korporasi swasta. Pada saat yang sama, kita juga melihat webinar ini menghadirkan para pembicara dengan kompetensi, pengalaman, dan profesioanlisme yang meyakinkan di bidangnya masing-masing.”

 

Dr. Prasetyantoko, yang juga dikenal sebagai salah satu ekonom Indonesia, juga menyebut momen ini sebagai saat yang tepat bagi Indonesia dan Malaysia untuk dapat bekerja sama. Sebagai negara yang berada dalam satu regional dan dari rumpun yang sama, kedua negara seharusnya dapat berkolaborasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dalam usaha utuk merumuskan stategi kedepan.

 

Sementara itu, Prof Ts. Dr Mohamed Ibrahim Abdul Mutalib, Vice Chancellor UTP juga mengingatkan akan resesi global yang akan datang dapat saja lebih besar daripada apa yang pernah terjadi sebelumnya. Indikator-indikator pokok ekonomi dunia cenderung memburuk di tengah wabah Covid-19, bahkan dapat saja akan lebih buruk lagi. Di tengah penurunan kinerja ekonomi, sejumlah sektor tengah menghadapi situasi yang amat sulit. Sementara itu, sampai saat ini belum ada prediksi ilmiah yang dapat diandalkan tentang situasi ini, di samping penemuan vaksin dan obat yang masih jauh dari harapan. Ketidakpastian adalah hal yang pasti saat ini.

 

“Bagaimana dengan masa depan dari dunia? Apakah topik mengenai keberlanjutan, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) masih relevan untuk dibincangkan? Lantas bagaimana sektor energi berperan di tengah situasi ini? Akankah ada kenormalan baru bagi sektor energi dalam masa yang akan datang? Isu-isu demikian membutuhkan perhatian khusus, oleh karenanya UAJ dan UTP ada pada lini terdepan untuk memberikan jabaran atas hal tersebut,” ujar Prof Ts. Dr Mohamed Ibrahim Abdul Mutalib

 

Tentang kerja sama antardua universitas ini Dr. Prasetyantoko mengatakan, “Ini merupakan inisiatif yang baik untuk bekerja sama dengan lembaga dan kolega dengan keahlian, pengalaman, dan kompetensi seperti UTP. Kami senang berkesempatan untuk berkolaborasi, dan semoga kedepan makin intensif dan luas tidak hanya untuk hari ini tetapi juga untuk masa yang akan datang. Kita sudah pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan bersama ini. Saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah bekerja keras bagi berlangsungnya kerja sama ini, khususnya kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan kelompok think tank yang tergabung dalam ‘SDG Analytics’.”

 

Sebagai langkah untuk menyiapkan SDM yang punya kepedulian terhadap isu-isu SDGs, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UAJ memang telah menambahkan materi mengenai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada kurikulum mereka. Materi tersebut dikhususkan untuk mempertajam mengenai pertumbuhan dan produktivitas ekonomi melalui peningkatan mutu teknologi dan inovasi. Tujuan utama dari penambahan materi SDGs ini salah satunya untuk mendorong lulusan prodi Ekonomi Pembangun UAJ untuk menjadi analisis keuangan dalam kerangka global pembangunan manusia di masa mendatang. membantu menyiapkan SDM yang punya kepedulian terhadap isu-isu SDGs dan mampu menerapkannya pada level program, implementasi industri dan kebijakan keuangan

 

“Kami ingin mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan memperkaya kurikulum program studi ekonomi pembangunan. Ini merupakan kontribusi kami terhadap masyarakat dan negera.” ujar dekan Fakultas Ekonomi UnikaA Atma Jaya Dr. Irenius Dwinanto Bimo, SE., M.Si.

 

 

Kolaborasi Unika Atma Jaya dan Universiti Teknologi PETRONAS

 

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi kedua universitas dalam kerangka hibah kemitraan (grant partnership) oleh pengajar Unika Atma Jaya, Dr. Endang Sulistyaningsih, M.Sc., dan pengajar UTP, Dr. Ting Ding Hooi, sebagai kelanjutan dari penandatanganan MoU kerja sama pada 20 Mei 2020 lalu.

 

MoU tersebut mengatur kedua universitas untuk dapat menata laksana skema program kerjasama akademik dan penelitian dalam hal pertukaran peneliti dan dosen, pertukaran pelajar, pertukaran materi belajar dan informasi ilmiah (termasuk program magang, fisilitas riset, proyek penelitian mahasiswa atau capstone project, dan juga visitasi akademik), kerja sama program pascasarjana (termasuk pembimbingan bersama, penelitian bersama, dan dana penelitian), publikasi penelitian, program kerja sama kebudayaan, serta kerja sama konferensi dan lokakarya. Kerja sama ini mencerminkan keinginan kedua belah pihak untuk saling menyumbangkan sumber daya untuk memperkuat pemahaman dan pendidikan internasional.

 

Untuk mematenkan kerja sama dalam hal penelitian, pengajaran, dan pertukaran akademis, rangkaian webinar ini akan nantinya akan melibatkan perguruan tinggi lain di Kawasan Asia Tenggara. Dimulai dengan dialog pada Selasa (9/6), mengenai situasi global dan regional tentang sektor energi dalam menghadapi situasi pandemi saat ini dan tantangan keberlanjutan di masa depan. Hari kedua hingga kelima, (10-12, 18 Juni), akan menyoroti dinamika sectoral, dan implikasi kebijakan sektor energi.