ASK
ME

REGISTER
NOW

Unika Atma Jaya Bangun Kampus Baru Ramah Lingkungan di BSD

4/6/2016 12:00:00 AM


 


Jakarta, 6 April 2016 – Pembangunan gedung baru Kampus III Unika Atma Jaya dimulai. Bertempat di Bumi Serpong Damai (BSD), Cisauk, pimpinan Atma Jaya beserta tim pembangunan kampus III BSD untuk gedung perkuliahan, didampingi oleh Romo B. Hardijantan Dermawan melakukan doa bersama dan pemberkatan dalam rangka proses pengeboran dan pemasangan bore pile pertama untuk fondasi pada Rabu pagi (6/4).


Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini, juga menjadi momen bagi Atma Jaya bertemu dan berdialog dengan warga sekitar. Aswin Wirjadi, selaku Ketua Pengurus Yayasan Atma Jaya menyampaikan harapannya “Semoga pembangunan gedung perkuliahan Unika Atma Jaya yang ketiga ini dengan visinya ‘Center for Human Development’ mampu tepat guna, tepat anggaran, dan tepat waktu.” Warga pun menanggapi positif terhadap pembangunan tersebut, “Kami berharap dengan dibangunnya Unika Atma Jaya disini, bisa ikut mendukung perekonomian warga.”


Pembangunan kampus di lahan seluas 20 hektare ini, akan dilakukan bertahap. Pertama, melakukan persiapan pekerjaan seperti membuka akses proyek, pemagaran, dan pematangan lahan bersamaan dilakukan proses test pile dan pekerjaan pondasi. Tahap berikutnya, akan dilakukan renovasi ruang marketing dan pembangunan struktur atas bangunan. “Saat ini dilakukan pembangunan pada lahan 3,5 hektare terlebih dahulu. Satu unit dengan total dua bangunan gedung delapan lantai, dan satu lantai semi basement, serta bangunan satu lantai yang akan digunakan untuk laboratorium Fakultas Teknik, Program Studi Hospitality, Fakultas Teknobiologi, dan sebagian mahasiswa baru beberapa Program Studi pada tahun kuliah 2017.


Pada tahap pertama ini juga akan disiapkan kapel, dan tempat olah raga (gym) untuk menunjang sarana dan prasarana,” ujar Lanny Pandjaitan, ketua tim pembangunan kampus III BSD. Konsep bangunan mengusung semangat ramah lingkungan, karena menggunakan sistem air minum dengan teknologi pengolahan Reverse Osmosis, pengolahan limbah sampah (organik dan non organik) yang tepat guna, dan ruang hijau yang direncanakan 40 persen tersedia bagi penghuni.