ASK
ME

REGISTER
NOW

VIRTUAL SPRING SCHOOL 1 Global Intercultural Project Experience (GIPE)

04/21/2021 00:00:00

Tujuan dari program Global Intercultural Project Experience (GIPE) adalah mempertemukan mahasiswa dari berbagai negara untuk mengerjakan proyek bersama. Program ini diikuti oleh 32 mahasiswa yang berasal dari 4 negara dari benua yang berbeda. Keempat universitas yang berpartisipasi dalam program ini adalah Atma Jaya Catholic University of Indonesia, Westphalian University of Applied Science Germany, Namibia University of Science and Technology dan San Pablo Catholic University Peru. Pada tahun 2021 ini Unika Atma Jaya menjadi tuan rumah dan Yayasan Tarakanita dengan Eco Spirit Centre menjadi klien dari program ini.

Kegiatan yang dilakukan bukan hanya mengerjakan proyek bersama-sama dengan Yayasan Puspanita Indonesia, namun juga mempererat hubungan antar peserta program ini. Oleh karenanya mulai tanggal 21 April 2021 diadakanlah Virtual Spring School yang dimaksudkan untuk lebih memperkenalkan masing-masing budaya dari berbagai negara yang terlibat di dalamnya. Acara ini dipimpin oleh Sara Sanders dari Westphalian University of Applied Science Germany. Dalam putaran pertama acara ini ada 4 kegiatan yang dilakukan.

Yang pertama adalah memperkenalkan makanan dari masing-masing negara. Dengan mengenal makanannya maka diharapkan dapat mengenal budaya negara tersebut dengan baik. Bentuk makan pagi, makan siang dan makan malam dari masing-masing negara diperkenalkan dalam sesi ini. Masing perwakilan mahasiswa memperkenalkan makanan mereka masing-masing. Yang kedua adalah perkenalan masing-masing mahasiswa dari masing-masing negara disertai dengan ceritam singkat tentang stereotype dari bangsa tersebut. Dari situ, kita bisa melihat bahwa banyak stereotype yang tidak benar yang sering diungkapkan oleh banyak orang tentang karakteristik dari suatu negara tertentu. Misalnya ternyata orang Indonesia tidak semuanya pemalu, banyak suku bangsa di Indonesia yang tidak pemalu ketika berhubungaan dengan orang lain.

Setelah itu di sesi ketiga, diadakan kuis untuk melihat seberapa jauh pemahaman para mahasiswa terhadap suatu negara. Misalnya ada berapa jenis varietas kentang di Peru atau apa nama gurun pasir tertua di Namibia dan sebagainya. Ini dimaksudkan agar para peserta dapat mengenal keragaman budaya dengan lebih baik. Yang keempat adalah diskusi yang dibagi dalam 5 kelompok, tentang berbagai topik yang telah ditentukan untuk dipresentasikan nantinya di forum penutup. Topik tentang system Pendidikan yang dianut oleh suatu negara, atau kehidupan kerja sehari-hari masyarakat masing-masing negara didiskusikan di forum ini. Pertemuan ini berlangsung selama 3 jam di zona waktu yang berbeda-beda.