ASK
ME

REGISTER
NOW

Tiga Mahasiswa FIABIKOM dalam Immersion Program UNIKA Atma Jaya bekerjasama dengan FPT International University, Ho Chi Mihn City, Vietnam (28 Agustus sampai 3 September 2022)

09/06/2022 00:00:00

Immersion Program UNIKA Atma Jaya yang diinisiasi oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) UNIKA Atma Jaya berlangsung mulai tanggal 28 Agustus sampai dengan 3 September 2022 bertempat di Ho Chi Mihn City, Vietnam.

Program ini diikuti oleh 23 mahasiswa yang berasal dari berbagai prodi di Atma Jaya. Di antaranya terdapat mahasiswa FIABIKOM yaitu

Aura Khansa Salsabila Saleh, Prodi Administrasi Bisnis

Veronica Chandra Selena, Prodi Komunikasi dan

Juan Sebastian, Prodi Pariwisata

Mahasiswa yang berpartisipasi pada program ini bersifat sukarela dalam artian mahasiswa bebas untuk ikut serta. Paparan terhadap budaya yang berbeda, dibarengi aspek petualangan dalam mempelajari hal baru ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sosial para mahasiswa. Juga tentu saja memperluas jaringan sosial yang diharapkan dapat menjadi landasan Kerjasama yang baik di masa depan.

Delegasi juga didampingi oleh Bapak Adre Zaif Syarif sebagai Kepala KUI Unika Atma Jaya dengan tiga staf KUI, dosen dari Fakultas Teknik Bapak Ferdian A. Pratama, dosen dari Fakultas Hukum Ibu Putri Purbasari dan dosen FIABIKOM Ibu Natalia Widiasari.

Program ini bekerjasama dengan FPT International University, sebuah universitas swasta yang dimiliki oleh perusahaan IT paling besar di Vietnam. Berkantor pusat di Hanoi, FPT International University berada di empat kampus yang berbeda di Vietnam yaitu Hanoi, Ho Chi Mihn, Da Nang, Quy Nhon, dan Can Tho. Kampus Ho Chi Mihn, berada di area Saigon Hi-Tech Park, secara khusus menjalankan program studi International Business, Information Assurance, Graphic Design, Tourism and Travel Management, Japanese Language, Software Engineering, Multimedia and Communication, Hotel Management, English Language dan Korean Language. Selama berada di Ho Chi Mihn, para mahasiswa didampingi oleh Student Buddies dari FPT yang dikoordinatori oleh Kevin (Kiet) (Natalia, 29/8/22).

Pada program hari pertama, mahasiswa mengikuti perkenalan kampus. Disambut oleh Ms Nguyen Thu Thuy (miss Vivienne)- International Collaboration Specialist of FPT University.

Kampus FPT tampak asri dengan dihiasi beragam tanaman dari lantai dasar sampai lantai atas. Konsep bangunan yang mengadopsi konsep taman gantung ini memanfaatkan setiap sudut kampus untuk mendukung keasriannya. Di tengah2 kampus terdapat taman yang ditumbuhi pepohonan dan semacam embung berisi teratai. Beberapa teratai sudah mulai berbunga. Terdapat dermaga bambu dan sebuah sampan di embung tersebut. Cocok untuk berswafoto. 

Pertama-tama, mahasiswa dibawa ke ruang musik tradisional vietnam. Semua mahasiswa FPT wajib mengambil mata kuliah musik tradisional ini. Baru awal tahun ini, tim FPT memenangkan juara dua pada festival musik tradisional Vietnam di Hanoi.

Kemudian mahasiswa diajak untuk mengunjungi perpustakaan FPT. Perpustakaan ini bermodel split level dengan lima tingkat. Hampir semua ruang dan tangga dibuat nyaman untuk duduk dan membaca.

Perpustakaan ini juga dilengkapi dengan museum mata uang. Yang berisi sejarah dan koleksi mata uang dari berbagai negara di dunia.

Koleksi buku di perpustakaan ini terlihat banyak meski demikian lebih banyak lagi yang dikoleksi dalam bentuk digital. Tempat membaca yang luas dan nyaman, membuat perpustakaan ini lebih sebagai pusat belajar atau studying center. Dan semua dapat menjaga keheningan dan suasana belajar. Di lantai dasar perpustakaan terdapat ruang audiovisual tempat mahasiswa diberikan briefing singkat terkait universitas dan program immersion yang dinamai "Passage to Vietnam".

Mahasiswa juga diperkenalkan pada kehidupan Vietnam melalui makanan dan bahasa. Untuk makan siang, mahasiswa menikmati hidangan Vietnam yang disebut " Wrap and Rolls", di mana lumpia basah vietnam dan salad dihidangkan untuk pembuka, dilanjutkan dengan daging goreng yang dibungkus daun pandan dimakan dengan nasi ketan yang dicampur biji wijen. Juga  dihidangkan ayam bumbu karamel, nasi goreng dan cumi goreng tepung. Makan siang ditutup dengan hot pot yang merupakan ciri khas masakan vietnam.

Perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan hidangan vietnam yang sarat dengan serat atau dedaunan mentah, mirip dengan hidangan dari Jawa Barat. Pengenalan budaya dilanjutkan dengan workshop singkat pelajaran bahasa Vietnam, sehingga mahasiswa dapat mengatakan local expressions ketika berada di ho Chi Minh. Seperti halo, apa kabar, Terima kasih, maaf, ataupun berapa harganya. Tentu saja, interaksi menjadi lebih seru ketika menerjemahkan kata2 dengan kontotasi negatif (NataliaW, 29/8/22).

PT International University memiliki banyak kesamaan dengan UNIKA Atma Jaya, salah satunya adalah kesamaan dengan prodi yang diajarkan di Fakultas Bisnis Administrasi dan Komunikasi. Sama2 memiliki prodi Administrasi Bisnis, Communications (Multimedia Communications of FPT) dan Pariwisata (Hospitality and Travel Management).

Dari pihak FPT International University diwakili oleh:

Dr. Tran Tuan Anh, Academic Director

Ms. Nguyen Thi Thu Then (Dean of FPT Education Global)

Ms. Huynh Thi Thong Nhung (International Mobility Coordinator)

Ms. Vu Hoai Thu (Outbound Program Coordinator)

Dalam pertemuan ini, KUI Unika Atma Jaya membawa dua fakultas, Fakultas Teknik diwakili oleh Bapak Ferdian A. Pratama dan FIABIKOM diwakili oleh Ibu Natalia Widiasari.

Dalam diskusi, kedua belah pihak menyepakati bahwa:

1. Pertukaran pelajar untuk semester regular dapat dilakukan. Masing2 pihak diminta untuk menginformasikan mata kuliah yang akan diberikan untuk mahasiswa asing disertai dengan detil silabusnya.

2. Bilateral webinar dilakukan untuk mengenalkan dosen2/faculty member. Diharapkan interaksi ini dapat menuntun ke kolaborasi yang lebih intensif seperti joint research.

3. FPT dapat memfasilitasi mahasiswa magang, baik di perusahaan FPT maupun perusahaan mitra FPT.

Hal yang menjadi kendala adalah perbedaan sistem tahun akademik. Di mana FPT menerapkan sistem trisemester sedangkan Unika Atma Jaya menerapkan sistem bi semester per tahun akademik. Diperlukan diskusi lanjutan terkait hal ini. Solusi tentatif nya adalah:

Di FPT, mahasiswa belajar 3 bln dan internship 2 bulan (1 semester UAJ)

Di UAJ, mahasiswa mengikuti semester selama 5  bulan, dan magang 2 bln (2 semester FPT)

Sedangkan excursion atau short course dapat dilakukan kapanpun. Masa persiapan untuk masing2 program kurang lebih 3 bulan sebelum tanggal pelaksanaan. Dan perjanjian ini berlaku untuk semua kampus FPT  sehingga mahasiswa dari UAJ dapat ditempatkan di kampus manapun yang sesuai (NataliaW, 30/8/22)

 

FPT adalah perusahaan yang bisnis utamanya di bidang software and teknologi informasi. Di Ho Chi Minh berlokasi Science Tech Hub. Bangunan 4 sisi yang terlihat membosankan dari luar ternyata merupakan hidden gems. Bangunan ini mengadopsi sustainable building, dengan kaca2 di semua sisi dinding, memungkinkan optimalisasi cahaya matahari untuk pencahayaan. Void di tengah bangunan dimanfaatkan untuk taman dan kolam ikan. Ada semacam jembatan yang menghubungkan empat sisi. Terowongan angin di empat sisi juga membuat bangunan ini terasa sejuk.

Bagian paling bawah merupakan tempat parkir, kemudian lantai satu selain lobi diisi dengan kafetaria, minimarket dan sedikit ruangan kerja. Lantai berikutnya sampai lantai 6 merupakan office spaces. Dikarenakan isu keamanan, pengunjung tidak diperbolehkan mengambil gambar di area kerja. Di lantai paling atas berisi kantin karyawan, kafe, fasilitas olahraga dan taman gantung.

Bangunan dikelilingi lapangan rumput yang menambah keasrian suasana. Di belakang bangunan terdapat lapangan basket dan kafe dalam bentuk van.

Prasanna kunjungan dilanjutkan dengan presentasi dari manager business analyst FPT. Acara dilangsungkan di hotel FPT. Hotel ini dikhususkan untuk karyawan dan dikelola untuk praktek mahasiswa prodi Tourism & Travel Management.

 

Presentasi FPT disajikan oleh Ms. Chu Thao Ngoc yang menjabat sebagai Delivery Manager. Delivery manager bertugas menyampaikan produk2 dari FPT. Sebelumnya beliau bertugas di bagian sales, marketing dan analis bisnis FPT di luar Vietnam, seperti di Perancis dan Australia.

 

FPT sebagai perusahaan memiliki empat pilar bisnis dengan bisnis information technology sebagai bisnis utama, dengan produknya berupa software, solutions dan internet provider, yang sudah beroperasi di banyak negara. FPT international university berada di bawah pilar global education. Terkait kolaborasi bidang pendidikan, beliau menangani internship maupun kesempatan berkarir di perusahaan FPT global.

 

Dalam berkarir di FPT, semua orang memiliki hak yang sama, tidak ada persyaratan usia maupun kewarganegaraan. FPT juga cukup fleksibel terkait latar belakang pendidikan calon karyawan, semua bisa bekerja di FPT asalkan mau belajar dan siap untuk berkembang.

 

Presentasi dilanjutkan dengan tanya jawab. Dan para mahasiswa semangat memberikan pertanyaan karena ada sovenir cantik untuk setiap pertanyaan. Acara ditutup dengan berfoto Bersama (NataliaW, 31/8/22).

 

Sesi siang di tanggal 31 Agustus 2022 diisi dengan acara pengenalan budaya. Para mahasiswa Atma Jaya bersemangat mempersiapkan diri untuk mementaskan lagu Indonesia dan goyang Maumere yang populer dari NTT.

Acara dibuka oleh tim dari FPT International University yang dikoordinatori oleh Kevin dan Andrew. Mereka menayangkan lapse video terkait luas wilayah Vietnam sejak jaman dinasti Han sampai era kemerdekaan di tahun 1975. Bagaimana Vietnam pernah menguasai daerah2 yang sekarang merupakan negara Kamboja dan Laos. Juga bagaimana penjajahan Perancis dan Amerika mempengaruhi batas-batas wilayah Vietnam. Sejak tahun 1975, Vietnam diperintah oleh Partai Komunis dengan lambang kebangsaan Palu-Arit dan Bintang dilatarbelakangi warna merah. Bintang diinterpretasikan sebagai Penunjuk Arah yang dimotori oleh: kaum petani,  buruh, politisi, tentara dan intelektual.

Kemudian bagaimana sejarah pemerintahan modern bangsa Vietnam bermula dari utusan dinasti Han yang mendirikan citadel di wilayah yang sekarang merupakan kota Ho Chi Minh. Citadel tersebut diruntuhkan dalam masa penjajahan Perancis dan di atasnya dibangun Kota Ho Chi Minh dalam bahasa lokal lebih akrab disebut dengan nama Saigon, dalam bahasa Han juga disebut sebagai Gie Dahn. Saigon resmi menjadi Ho Chi Minh pada 1975

Budaya juga terefleksikan melalui pakaian. Pakaian nasional Vietnam adalah Au Dai, baik untuk laki-laki maupun perempuan, hanya berbeda pada detilnya. Au Dai yang dikenal sekarang juga merupakan transformasi dari bentuk-bentuk pakaian sebelumnya, dari sisi potongan, warna, panjang rok dan bentuk kerahnya. Pada awalnya au Dai berwarna gelap karena untuk dipakai sehari-hari, ukurannya pun tidak panjang. Kemudian saat penjajahan Perancis, seniman Vietnam membuat kerah Au Dai dengan lebih terbuka dan dekoratif, warna bajunya pun mulai cerah dan berwarna warni, dengan kain rok yang sengaja dibuat lebih panjang. Tetapi kemudian, banyak pihak tidak nyaman menggunakan au Dai karena krah nya yg terbuka dan terlihat terlalu seksi, sehingga au Dai bertransformasi lagi menjadi bentuk yang sekarang. Beberapa sekolah negeri mewajibkan siswa nya untuk menggunakan au dai setiap hari.

                                                                                                                                                                                     

Budaya juga tampak pada makanan, di mana makanan adalah manifestasi produksi pertanian setempat. Makanan kecil atau snack khas vietnam didominasi rasa kelapa dan kacang. Kelapa adalah identitas area tropis, dan memang pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang aliran Delta Mekong. Vietnam juga memiliki garis pantai cukup panjang dibandingkan dengan negara tetangganya seperti Kamboja dan Laos. Snack tradisional yang disajikan mulai dari permen kelapa (seperti dodol kelapa), sagu panggang, berondong jagung karamel (jipang), bapkia durian, dan kacang mede.

 

Para peserta mencicipi panganan tradisional tersebut sambil mencoba memakai au dai. Semua tampak cocok dan harmonis. Tentu ada yang mencoba mempadu padankan dengan sarung batik.

Acara dilanjutkan dengan persembahan lagu2, karaoke dan menari  bersama Goyang Maumere. Semua berpartisipasi menari bersama, semampunya, sebisanya. Acara diselingi kuis dan pembagian hadiah oleh Kepala KUI Bapak Adre Rachman (NataliaW, 31/8/22).

 

Menilik jejak pra sejarah bangsa Indonesia yang pada awalnya disebut sebagai bangsa Indochina, leluhur yang berasal dari Tiongkok Selatan atau peradaban di sekitar Delta Sungai Mekhong.

Sungkai Mekhong dalam bahasa Vietnam berarti Ibu Sungai (sungai utama). Nama ini sejalan dengan kontur teritorinya, di mana Sungai Mekhong memiliki banyak anak sungai. Dengan berhulu di pegunungan di Nepal, Sungai Mekhong memanjang ke selatan, melintasi Thailand, Laos, Kamboja dan bermuara di Vietnam bagian selatan. Aliran ini membawa serta beragam mineral dan nutrisi yang membuat tanah Delta Sungai Mekhong menjadi subur.

Delta Sungai Mekhong ini juga penopang devisa negara dan menjadi lumbung penghasil pangan. Adapun nilai ekspor Vietnam terbesar ke Indonesia adalah ekspor beras, sedangkan ekspor terbesar Indonesia ke Vietnam adalah batubara.

Piknik ke Delta Mekong diawali dengan naik kapal motor dari Marina di Kota Ben Tre, dan mengunjungi empat pulau terbesar di Delta Sungai Mekhong.

 

Dalam kesederhanaan dan kondisi alam yang mirip dengan wilayah pantura Jawa, penggiat pariwisata setempat mengemas sumber daya mereka dengan apik. Marina atau dermaga yang lebih mirip hotel terapung menyambut para pengunjung. Kemudian semua naik ke kapal motor.

Kapal motor ini membawa pengunjung ke Pulau Pertama, di mana pengunjung disuguhi teh lemon madu hangat, dengan kudapan kripik pisang. Kiranya suguhan ini adalah tester untuk produk-produk local yaitu madu, royal jelly dan keripik pisang. Setelah itu, pengunjung juga diajak bermain dengan ular. Adapun anggur ular adalah salah satu minuman khas Vietnam. Anggur ular ini berasal dari ular yang direndam dengan alkohol sampai keluar sari-sarinya. Ular-ular tersebut dimasukkan dalam galon-galon air, dan pembeli dapat membeli anggur per gelas melalui keran yang ada di galon tersebut.

Kemudian, para peserta diajak mencicipi buah-buah tropis sambil mendengarkan lagu tradisional Vietnam. Para penyanyi pertunjukan ini disebut berasal dari daerah yang terkenal dengan para perempuannya yang berwajah cantik dan bersuara merdu. Setelah beristirahat dari panasnya dataran Mekong, peserta diajak menaiki sampan, dan semua harus ikut mendayung.

Pengunjung juga diajak melihat proses pembuatan gula-gula kelapa, yang sekilas mirip dengan proses pembuatan dodol. Tetapi berbeda rasanya, dia lebih liat daripada dodol dengan rasa manis yang ringan.

Tempat produksi permen kelapa ini juga memiliki kios yang menjual permen kelapa dan berbagai panganan kecil dengan bahan dasar gula kelapa. Perjalanan dilanjutkan dengan makan siang dan menaiki kereta kuda untuk menuju tempat sandar kapal motor untuk menuju pulang Kembali ke Ho Chi Mihn City (NataliaW, 1/9/22)

Hari terakhir ditutup dengan workshop yang dilanjutkan dengan makan siang dan perpisahan. Workshop dilaksanakan di ruang pertemuan hotel, karena hari tersebut merupakan Hari Kemerdekaan Vietnam. Tepat tanggal 2 September 2022 adalah Hari Kemerdekaan Vietnam, kantor-kantor pemerintah dan sekolah-sekolah libur sejak hari Kamis tanggal 1 September. Namun kita beruntung karena Atase Perdagangan Vietnam untuk Indonesia Mr. Nguyen Tuan Dung bersedia menjadi narasumber secara online seputar hubungan dagang Vietnam dengan Indonesia dan negara-negara Asean lainnya. Beliau mengadakan kuis dan juga meminta mahasiswa untuk mempresentasikan ide-ide mereka untuk meningkatkan nilai perdagangan Vietnam di ASEAN.

Meski masih terasa lelah karena trekking di bawah sengatan matahari Sungai Mekong, para peserta tetap semangat menyimak dan berdiskusi. Masing-masing kelompok juga melibatkan sedikitnya dua orang mahasiswa FPT International University (NataliaW, 2/9/22)

Setelah menjalani program Immersion Passage to Asean seminggu penuh, mengenali budaya di hari pertama, peserta mahasiswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah di hari kedua, kunjungan perusahaan dan pertunjukan budaya di hari ketiga, trekking di Sungai Mekong di hari keempat, dan workshop di hari kelima. Akhirnya tibalah saat berpisah. Seminggu terasa cepat berlalu, para peserta Unika Atma Jaya sudah demikian dekat dengan peserta dari FPT International University, dan kebersamaan ini menjadi sesuatu yang akan dikenang dan memperkaya kehidupan masing-masing.

Para peserta, baik dari Unika Atma Jaya dan dari FPT masing-masing memperoleh Sertifikat dan souvenir. Acara kemudian ditutup dengan makan siang di sebuah Restoran Halal yang dikelola oleh seorang ibu keturunan Malaysia. Bagi beberapa peserta, yang karena kewajiban agama terpaksa menahan diri untuk tidak jajan street food menemukan oase nya di tempat ini. Citarasa Vietnam dengan racikan bahan-bahan yang halal (NataliaW, 2/9/22)