ASK
ME

REGISTER
NOW

Berpartisipasi dalam Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta Baru

7/29/2013 12:00:00 AM

work-shop-pengabdian-atas

 

“Dalam upaya Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah provinsi DKI selalu terbuka untuk bekerjasama dengan semua pihak, terutama dalam masa kepemimpinan Bapak Jokowi-Ahok ini” demikian yang disampaikan oleh Bapak Drs. Supeno, MM., Kepala Biro Kesos dalam acara Workshop Pengabdian Masyarakat. Promprov DKI sudah banyak melakukan kerjasama dengan berbagai pihak di semua kalangan. Kerjasama ini akan terus dikembangkan termasuk kerjasama dengan Perguruan Tinggi. Kerjasama dalam upaya Pemberdayaan Masyarakat tersebut dalam kerangka pembiayaan program pemerintah maupun pemanfaatan partnership program Corporate Social Responsibility (CSR).

 

Di dalam workshop tersebut Bapak Drs. Supeno, MM juga memaparkan tentang sembilan program unggulan Jakarta Baru yang meliputi: 1. Pengembangan Sistem Angkutan Umum, 2. Pengendalian Banjir, 3. Perumahan Rakyat dan Penataan Kampung, 4. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau, 5. Penataan PKL, 6. Pengembangan Pendidikan, 7.Pengembangan Kesehatan , 8. Pengembangan Budaya, dan 9. Pengembangan Pelayanan Publik. Kota Layak Anak (KLA) yang menjadi salah satu program di bawah Biro Kesos DKI  juga menjadi perhatian dalam forum ini. Kota layak anak, dimaksudkan sebagai  komitmen membangun kota yang berbasis pada anak. Indikator yang gunakan meliputi 31 indikator mulai dari penguatan kelembagaan, pengembangan hak sipil dan kebebasan anak, pencapaian lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan anak, pendidikan, sampai pada  kegiatan budaya dan perlindungan khusus pada anak.

 

Workshop Pemberdayaan Masyarakat merupakan acara yang diselenggarakan oleh Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan LLPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Unika Atma Jaya. Workshop ini diadakan di Ruang Rapat PKPM Gedung K-2, Lantai 3. Acara yang dimulai pukul 08.30 dibuka dengan kata sambuatan oleh Ketua LPPM, DR. Clara R.P Ajisuksmo, M.Sc. Acara kemudian dilanjutkan dengan rangkaian workshop dua sesi yang dipandu oleh Bapak Hotma Anthoni Hutahaean, ST., MT sebagai moderator.

 

Sesi pertama dibuka dengan sharing pengalaman praktis dalam melaksanakan pengabdian masyarakat  lintas unit dari tim pelaksana program Perpustakaan Sebagai Simpul Perubahan oleh Ibu Maria Triwarmiyati. Dalam program perpustakaan ini nuansa kolaborasi lintas fakultas/lintas unit sangat kental. Sharing yang ke-dua dari Tim Pemberdayaan Masyarakat Fakultas Kedokteran yang di komandoi oleh drg. Liling Pudjilestari dan dr. Evelyn Loanda. Tim Fakultas Kedokteran yang juga menunjukkan adanya lintas fakultas/unit memperkuat dengan tingginya keterlibatan mahasiswa dan dokter muda. Sharing yang dilakukan oleh Melissa, Florence Buntoro, Prisca Gisella, dan Jeslyn menunjukkan adanya soliditas tim, kematangan persiapan, pengelolaan yang sistemik, sekaligus kesaksian pelaku keterlibatan mahasiswa.

 

Sesi ke-dua menampilkan tiga narasumber dari Biro Kesos DKI (Drs. Supeno, MM), CSR Centre Department Bank Mandiri (Harry Ardana), dan Ketua LPPM (DR. Clara R.P Ajisuksmo, M.Sc). Di dalam pemaparannya DR. Clara R.P Ajisuksmo, M.Sc menyampaikan bahwa ada hal penting dalam Pemberdayaan Masyarakat yang holistik-integrtif diantaranya yaitu:

  1. Masyarakat berinisiatif untuk memperbaiki situasi dan kondisi dirinya , prinsip  partisipatif menjadi salah satu kunci terjadinya Pemberdayaan Masyarakat.
  2. Masyarakat menjadi agen perubahan, sebagai penggerak dan bukan penerima manfaat  saja dengan demikian Masyarakat sebagai  subyek dan bukan obyek pembangunan.
  3. Pemberdayaan yang holistik, terfokus dan integratif.
  4. Analisis kebutuhan menjadi dasar dalam merancang program pemberdayaan masyarakat.

Program-program yang membutuhkan kepakaran multi disiplin yang sifatnya lintas fakultas/unit dapat dikoordinasikan melalui LPPM.

 

Sementara Harry  Ardana memaparkan tentang program Pemberdayaan Masyarakat yang dikelola oleh CSR Centre Department Bank Mandiri yaitu melalui PKBL/CSR, BUMN membantu Pemberdayaan Masyarakat. Bidang utamanya diklasifikasikan dalam Komunitas Mandiri, Edukasi dan Kewirausahaan, serta Fasilitas Ramah Lingkungan. Mekanisme pengajuan dibuka secara umum dan langsung dikirimkan ke Bank Mandiri.

 

Keterlibatan peserta dalam diskusi sangat intens, salah satu contohnya Ibu Susi Sani yang memang memiliki kepedulian lebih dan bahkan juga sebagai anggota Dewan Riset Daerah Propinsi DKI Jakarta.

 

Enam dari sembilan Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas turut hadir dalam acara ini, demikian pula para pelaku pengabdian masyarakat, dosen dan mahasiswa. Peserta yang hadir dan mengisi daftar hadir ada sebanyak  52 orang. Hal-hal yang menjadi bahasan diskusi dalam tanya-jawab diantaranya:

  1. Saling dukung dalam menciptakan kota layak anak
  2. Kesehatan berbasis masyarakat, kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesehatan sosial
  3. Kebutuhan psikolog di Puskesmas-Puskesmas seluruh DKI
  4. Rumah susun sewa (Rusunawa) yang harus diberi perhatian serius dengan pendekatan multi disiplin, bahkan sejak dari awal penghuni masuk.
  5. Pemberdayaan usaha mikro dan kecil

 

Ketertlibatan Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan dalam membangun Jakarta Baru. Proposal yang disusun silakan dikirim ke Gubernur dengan ditembuskan ke Dinas yang sesuai. Dan secara khusus Bapak Supeno memberi pesan jika Unika Atma Jaya mengirimkan proposal diharapkan juga mengirimkan pesan singkat beliau supaya bisa dibantu dalam mengawal perjalanan proposal tersebut.

 

Peluang sudah ada……….. Tantangan sudah muncul………..

Saatnya kita menjawab pertanyaan Mgr. Suharyo, Pr yang disampaikan DR. Clara R.P Ajisuksmo sebagai ketua LPPM, “Apa yang harus kita buat supaya lingkungan hidup kita menjadi semakin manusiawi dan lebih bermartabat?”

 

 

Laporan: Herman Yosep Sutarno (LPPM)

 

lppm-pemgabdian masyarkat