ASK
ME

REGISTER
NOW

STUDI BANDING MAHASISWA DAN DOSEN PRODI ILMU ADMINISTRASI BISNIS KE UNPAR

05/22/2018 00:00:00

Sebagai program studi yang bertujuan menghasilkan lulusan yang mampu menjadi seorang pengusaha, maka program studi Ilmu Administrasi Bisnis harus senantiasa belajar untuk memperkaya diri dengan wawasan, tertutama yang berkaitan dengan bisnis. Salah satu cara untuk menambah wawasan itu adalah melalui kegiatan studi banding. Oleh karena itu, pada tanggal 10 Mei 2018 beberapa mahasiswa dan dosen Prodi Ilmu Administrasi Bisnis berangkat menuju Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Kota Bandung untuk melakukan studi banding mengenai kewirausahaan. Unpar dipilih menjadi tempat untuk melakukan studi banding karena perguruan tinggi ini memiliki jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang juga berfokus pada kewirausahaan dan adanya hubungan kerjasama yang telah terjalin lama dan baik, sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran ilmu untuk mengembangkan kewirausahaan di Indonesia.

 

 

 

Pada acara studi banding kali ini, Bapak Yohanes Temaluru, Ibu Pradewi Iedarwati, Ibu Prasetya Kanya, dan Bapak Royke mewakili dosen-dosen mendampingi mahasiswa untuk belajar mengenai kewirausahaan, terutama kewirausahaan sosial. Rombongan disambut dengan ramah oleh perwakilan dari Unpar dan juga Ibu Margaretha Banowati Talim selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Pada studi banding kali ini, mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis Unika Atma Jaya juga berkesempatan untuk bertukar pikiran, baik dengan mahasiswa, maupun dosen-dosen Unpar lewat diskusi dan presentasi. Begitu banyak pengetahuan dan manfaat yang diperoleh melalui kegiatan ini.

 

 

 

 

Selain melakukan studi banding ke Unpar, mahasiswa dan para dosen juga berkeliling Bandung untuk berwisata kuliner, sekaligus mempelajari budaya serta bisnis-bisnis yang ada di kota kembang. Semoga lewat studi banding dan perjalanan ini, baik mahasiswa maupun para dosen mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan ide bisnis, terutama yang ditujukan untuk mengatasi masalah-masalah sosial. (Antonius Widi Hardianto)