ASK
ME

REGISTER
NOW

Student Exchange Program Westfalische Hochschule Report By Maria Theresa

03/19/2020 00:00:00

Winter Semester September 2019 - February 2020

 

Dalam laporan ini saya akan memaparkan secara singkat dan jelas mengenai kegiatan saya selama berkuliah sebagai exchange student di Jerman dari awal hingga kembali ke Indonesia.  Nama saya Maria Theresa, mahasiswa ilmu komunikasi 2017, Unika Atma Jaya. Saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar di Jerman dari FIABIKOM Unika Atma Jaya, tepatnya di Universitas Westfälische Hochschule, Gelsenkirchen, Jerman bersama teman saya Marsha. Beasiswa yang saya dapatkan dari program ini yaitu untuk tempat tinggal dari Gebr Klöcker, pembayaran visa dari fakultas, dan juga penghapusan biaya kuliah. Pertama tiba, saya diarahkan untuk melaporkan kedatangan ke International Office di dalam lingkungan kampus. Kami ditemani oleh 2 tutor dari International Office, yaitu Ilyas dan Klaudia. International student yang mengikuti program exchange ini berasal dari Jordan, India, dan Prancis. Teman kami dari Prancis hanya satu-satunya yang mengambil studi JPR bersama kami. Informasi pertama yang diberikan pada semua mahasiswa internasional adalah jadwal agenda kegiatan orientasi selama satu bulan dan jadwal kegiatan ekskursi selama satu semester serta waktu senggang yang diberikan.

           

Salah satu kegiatan orientasi kami yaitu bermain bowling, dan ternyata biaya yang dikeluarkan ditanggung oleh International Office.

Tidak berhenti di sana, dosen kami Mr. Janz juga mengundang saya beserta international student JPR lainnya untuk datang ke rumahnya di Koblenz dan bertemu dengan keluarganya. Beliau sangat ramah dan mempersilahkan kami untuk menginap selama 3 hari. Kami diajak untuk berkeliling di Koblenz, dan diceritakan sejarah-sejarahnya. Setelah itu, kami kembali ke Gelsenkirchen dan mengikuti kegiatan ekskursi ke Berlin bersama international student lainnya selama 4 hari.

          

Orientasi dimulai pada hari senin minggu berikutnya, kegiatan orientasi yang saya ikuti sedikit berbeda dengan kegiatan orientasi lain yang biasa saya ikuti karena selain ada pengenalan  akan bagian gedung dan kebiasaan mahsiswa dalam kampus, kami juga banyak bermain games seperti Flunky Ball, bahkan kami diberikan kesempatan untuk meminum bir dalam lingkungan kampus pada tempat yang disediakan di belakang. Masa orientasi diakhiri dengan tugas bagi setiap kelompok orientasi mahasiswa untuk membuat video mengenai isu climate change, kelompok saya mendapat juara dua dalam project ini. Kelompok kami sangat bangga bisa memenangkan project ini, karena ini merupakan awalan yang baik untuk kita dan video yang kita buat merupakan hasil rampung dari ide kami semua.

           

Selesai masa orientasi, sesi perkuliahan dimulai pada Minggu selanjutnya, kami memanfaatkan jeda seminggu tersebut untuk berwisata. Setelah itu setelah seminggu perkuliahan dimulai, kami diberikan waktu jeda selama satu minggu (Projectwoche) untuk menemui klien  perusahaan Thyssenkrupp, dimana perusahaan yang hampir bangkrut, kesempatan diberikan untuk menganalisis dan mengambil data akan keadaan institusi untuk kemudian kami olah menjadi solusi yang dipresentasikan secara langsung di kantornya.

           

Selama satu semester, ada enam mata kuliah yang saya ikuti, yang pertama yaitu Environmental Communication. Pada mata kuliah ini kami berdiskusi mengenai isu-isu lingkungan di negara kami masing-masing dan secara global. Para mahasiswa juga dituntut untuk membuat blog terkait isu lingkungan, satu blog untuk setiap minggu. Mata kuliah ini semakin membuka mata saya untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, dan mengajak orang lain untuk ikut mempedulikannya. Mata kuliah lain yang saya ikuti yaitu Executive Decision Making Communication terkait crisis management, dimana setiap minggunya kami diberikan studi kasus yang berbeda-beda perusahaan dalam menangani krisis agar dapat bangkit kembali setelah take-over dari sisi PR perusahaan dan mahasiswa dituntut menjadi konsultan bagi perusahaan yang diberi label crisis communication tersebut.

           

Selanjutnya saya mengikuti mata kuliah social competence. Dalam kelas ini, kami diajarkan banyak kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkunganya secara baik. Media pembelajaranya dengan bermain game dan simulasi situasi. Selain itu, saya juga mengambil mata kuliah Presentation Technique, saya belajar untuk public-speaking dan tidak Hanya teori, tetapi setiap minggunya kami diberikan latihan untuk berbicara di depan kelas dengan topik yang berbeda setiap minggunya. Sementara satu materi yang saya pelajari adalah strategic management dari sisi sosial media dengan klien nyata sebuah teater seni  (Veenbrand) yang akan pentas. Bagaimana membuat planning memperhatikan SWOT, strength, weakness, opportunity dan threat, juga positioning dan SMART based planning, Dimana hasil rancangan rencana kami melibatkan publikasi dan periklanan dari media sosial Facebook, instagram, twitter, dan story board untuk di YouTube.

           

Selain materi perkuliahan, saya juga mengambil mata kuliah project. Dimana project ini kami diberikan kesempatan untuk bekerja bersama client EAdA (Europäische Akademie der Arbeit). Dalam proses project ini, kami diberikan tugas untuk membuat image film mengenai institusi tersebut secara langsung di Frankfurt, untuk membuatnya kami melakukan riset terhadap institusi tersebut. Pada kenyataannya kami hanya membuat perencanaannya seperti storyboard, musik, dan detailsnya. Realisasinya akan dilanjutkan oleh kelompok lain, dikarenakan kendala saat praktek dilapangan karena klien kelompok saya sangat tidak kooperatif dan komunikatif sehingga kami harus banyak meraba keadaan dan kebutuhan institusi perusahaan tersebut. Diluar dari hal itu, kami mempelajari manajemen projek, perencanaan, dan bekerja secara kooperatif & komunikatif.

           

Selain kelas, kami juga ikut serta dalam program International Office, dimana semua mahasiswa internasional diberikan sesi international lunch, tempat khusus dimana semua sivitas kampus dapat berinteraksi dengan mahasiswa internasional. Saya dan Marsha dari Indonesia membawa makanan rendang dan bihun goreng, kami juga mengenakan baju batik dan mempromosikan mengenai kondisi dan budaya Indonesia kepada semua peserta exchange program. Selain membawa makanan, kami juga mengadakan sesi presentasi mengenai Indonesia secara general yang dihadiri oleh sivitas akademika Jerman. Kami juga diberikan program ekskursi ke Hamburg pada bulan Desember dengan mahasiswa internasional lainnya.

           

Waktu luang selama berkuliah di Jerman saya isi dengan belajar di perpustakaan, terutama di lantai atas karena pemandangan yang Indah dan tempat yang nyaman dan suasana tenang. Namun saat sedang tidak belajar, saya mengikuti banyak kegiatan dengan mahasiswa lokal daerah tersebut. Mahasiswa dalam fakultas ini memiliki tradisi yaitu “stammtisch” dimana setiap hari selasa kami biasanya pergi ke bar untuk bersosialisasi dan mengobrol mengenai banyak hal. Selain itu, saya juga mengikuti Christmas party bersama mahasiswa seluruh batch JPR di bistro dekat Schalke Stadium. Pada akhir masa student exchange, penutupan dilaksanakan dengan potluck dari setiap mahasiswa internasional dimana masing-masing mahasiswa memasakan makanan dari negaranya dan seluruh mahasiswa dan International Office menghabiskan waktu bersama untuk makan.

           

Banyak hal yang saya pelajari selama bertinggal dan berkuliah di Jerman. Hal yang sangat saya rasakan yaitu edukasi, the way of life, budaya, dan kondisi lingkungan. Diskusi sangat diutamakan untuk bertukar pikiran dan tidak hanya mempelajari teori. Hal ini sangat memacu saya untuk aktif di kelas dan menyampaikan pendapat saya untuk memecahkan suatu kasus. Selain melatih kemampuan berbicara di depan orang banyak, tetapi juga melatih saya untuk berpikir lebih kritis & kreatif, thinking out of the box, and to be more open-minded.

           

Diluar dari itu semua, keinginan dan motivasi saya untuk mengikuti program ini mendorong saya untuk memiliki nilai bagus dan mencari pengalaman berorganisasi yang memiliki banyak dampak dalam hidup saya. Saya belajar untuk memiliki tujuan dalam hidup saya, memperkaya diri dengan pengalaman-pengalaman dari organisasi dan ilmu pengetahuan, mengimplementasikan ide menjadi action, lalu untuk belajar dan menikmati sebuah proses dan yang terpenting adalah pantang menyerah. Setelah saya kembali semangat saya tidak berhenti disaat saya mendapatkan kesempatan untuk student exchange, banyak sekali perubahan yang terjadi dalam hidup saya, yaitu mendorong saya untuk bersosialisasi, menjadi lebih open-minded, lebih mandiri dengan tanggung jawab saya, dan untuk lebih peduli dan memperhatikan lingkungan sekitar.